omah kreatif loedji16 ruang tumbuh kreativitas anak di jantung kota yogyakarta - News | Good News From Indonesia 2025

Omah Kreatif Loedji16: Ruang Tumbuh Kreativitas Anak di Jantung Kota Yogyakarta

Omah Kreatif Loedji16: Ruang Tumbuh Kreativitas Anak di Jantung Kota Yogyakarta
images info

"Anak-anak bukanlah kertas kosong. Mereka sudah membawa benih-benih kehidupannya sendiri," begitulah kutipan Emha Ainun Nadjib yang menginspirasi berdirinya Omah Kreatif Loedji16.

Sebagaimana namanya, Omah Kreatif Loedji16 merupakan komunitas yang mendedikasikan diri sebagai tempat dan pusat kreatifitas anak. Ada berbagai aktivitas yang ditawarkan untuk mengasah kemampuan anak, seperti kelas baking, membuar burger, hingga mengenalkan tradisi-tradisi Jawa.

Komunitas ini berdiri pada 31 Desember 2016 di Kelurahan Gunungketur, Kemantren Pakualaman, Kota Yogyakarta, sebagai jawaban atas keprihatinan sekelompok warga terhadap minimnya ruang bermain dan pendampingan bagi anak di perkotaan.

Insan Wisata Kids, Komunitas yang Tawarkan Serunya Wisata Alam Bareng Keluarga di Yogyakarta

"Kami melihat anak-anak bermain tanpa arah, tanpa pendampingan, dan tanpa tempat yang layak untuk mengekspresikan diri serta berinteraksi secara sehat," cerita salah satu pendiri Omah Kreatif Loedji16.

Berkat inisiatif warga dan izin penggunaan lahan milik Ibu Ray. Sri Waringi, lahirlah sebuah rumah kreatif yang dikelola secara gotong royong.

Kini, Omah Kreatif Loedji16 tidak hanya menjadi tempat bermain, tetapi juga Pusat Kreativitas Anak Kota Yogyakarta sejak 2019 yang didukung oleh pemerintah dan CSR perusahaan.

Besarnya komitmen dan peranOmah Kreatif Loedji16 membuat komunitas ini terpilih sebagai bagian dari 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget Batch 1, sebuah program yang digagas oleh GNFI dan Kampung Lali Gadget untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai.

Main di Luar: Komunitas yang Digagas Para Guru untuk Mengajak Siswa Bermain Saat Liburan

Membangun Generasi Kreatif dan Mandiri adalah Visi Kami

Omah Kreatif Loedji16 hadir dengan visi mewujudkan masyarakat yang inklusif, berkarakter, kreatif, mandiri, dan berkewirausahaan.

Dalam praktiknya, misi ini diwujudkan melalui pendekatan holistik yang menekankan pada pembentukan karakter, pengembangan kreativitas, serta pelatihan kemandirian dan kewirausahaan.

"Kami percaya bahwa setiap anak memiliki potensi unik yang perlu diasah dengan cara yang menyenangkan," ujar salah satu pengurus.

Melalui berbagai kegiatan interaktif, anak-anak tidak hanya diajak bermain, tetapi juga belajar nilai-nilai kehidupan, kerja sama, dan penghargaan terhadap budaya lokal.

Ndalem Kerto: Destinasi Wisata di Ponorogo untuk Bermain dan Belajar di Alam

Ragam Kegiatan Omah Kreatif Loedji16 yang Memerdekakan Imajinasi

Setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu), Omah Kreatif Loedji16 menyelenggarakan Dolan Sore Bocah. Program ini membebaskan anak-anak untuk bermain permainan tradisional dan berinteraksi dengan teman sebaya.

Kegiatan ini menjadi alternatif sehat dari kebiasaan bermain gawai, sekaligus mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan keceriaan.

Menjelang HUT RI, komunitas ini juga kerap menggelar Loedji Berkarya Loedji Merdeka, sebuah workshop kreatif yang mengajak anak-anak membuat beragam karya seni, termasuk membuat burger, melukis di kaos, dan agenda lainnya. Tidak hanya itu, ada juga Ruwahan, kegiatan yang mengenalkan tradisi Jawa yaitu ruwahan kepada generasi muda.

Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget oleh GNFI X KLG, Pertemukan Komunitas Demi Anak Indonesia

Untuk mengisi liburan sekolah, Omah Kreatif Loedji16 menyiapkan Cooking Camp, yang mengajak anak-anak belajar memasak sederhana sambil berlatih kemandirian. Program ini biasanya digelar saat Desember atau Januari.

Salah satu program unggulan lainnya adalah Sidolah, sebuah konsep playdate yang memadukan belajar dan bermain dalam suasana santai dan menyenangkan.

"Kami ingin anak-anak merasakan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di dalam kelas," tambah pengurus lainnya.

Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya diminati oleh anak-anak Yogyakarta, tetapi juga menarik peserta dari Solo, Boyolali, Jakarta, hingga Semarang.

Bagaimana Cara Menggaet Gen Z ke Komunitas? Fanbul Punya Resepnya

Transformasi Pendekatan Belajar: dari Teori ke Praktik

Awalnya, Omah Kreatif Loedji16 memiliki program dnegan mengadakan bimbingan belajar konvensional dengan metode klasik. Bimbingan belajar dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkatan kelas saat di sekolah formal.

Akan tetapi, konsep ini kurang efektif. Antusiasme anak-anak mulai menurun karena perasaan tertekan dan takut dianggap "tidak pintar".

"Kami menyadari bahwa pendekatan akademik yang kaku justru memadamkan semangat belajar mereka," cerita salah satu relawan.

Komunitas Rumpun Asa, Wadah bagi Anak-Anak dan Keluarga Homeschooler

Dari situ, terjadi perubahan paradigma. Fokus kegiatan dialihkan ke aktivitas kreatif seperti seni, eksplorasi alam, kerajinan, permainan edukatif, dan proyek kolaboratif.

Hasilnya? Anak-anak kembali bersemangat, percaya diri, dan merasa diterima apa adanya.

Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa belajar paling efektif terjadi ketika anak merasa bahagia dan bebas berekspresi.

Berawal dari Keresahan Seorang Ibu, Komunitas Ideketjil Hadir Membangun Literasi Keluarga

Prestasi Omah Kreatif Loedji16 & Dampak Sosial yang Membanggakan

Pada tahun 2023, Omah Kreatif Loedji16 meraih Anugerah Anak Jogja atas kontribusinya dalam menyediakan ruang pendidikan alternatif bagi anak-anak.

Komunitas ini juga ditetapkan sebagai Kampung Pramuka Kota Jogja, bahkan sudah dua kali dikunjungi oleh perwakilan Scouts de Nouvelle Caledonia.

Tidak hanya itu, Omah Kreatif Loedji16 juga menjadi lokus Modul Nusantara oleh ISI Yogyakarta dan pernah menerima kunjungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Lebih Dekat dengan Komunitas YuFaplaydate, Berawal dari Keluarga hingga Jadi Wadah Belajar Anak-Anak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.