insan wisata kids komunitas yang tawarkan serunya wisata alam bareng keluarga di yogyakarta - News | Good News From Indonesia 2025

Insan Wisata Kids, Komunitas yang Tawarkan Serunya Wisata Alam Bareng Keluarga di Yogyakarta

Insan Wisata Kids, Komunitas yang Tawarkan Serunya Wisata Alam Bareng Keluarga di Yogyakarta
images info
  • Insan Wisata Kids adalah wisata edukatif di Jogja yang menyatukan anak dan orang tua dalam beragam kegiatannya.
  • Insan Wisata Kids menyediakan berbagai kegiatan, seperti membajak sawah, membatik, susur sungai, jelajah peternakan, aksi bersih, dan masih banyak lagi.
  • Kegiatan Insan Wisata Kids digelar saat akhir pekan sehingga tidak mengganggu kegiatan sekolah anak.

"Insan Wisata Kids merupakan komunitas yang kegiatannya eksplorasi tempat-tempat wisata di DIY dan sekitarnya. Aktivitas kami ditujukan untuk peserta anak-anak dan didampingi oleh orang tua, sehingga bisa mempererat bonding atau ikatan emosional,” ungkap Reza Nurdiana, Founder Insan Wisata Kids.

Insan Wisata Kids tidak hanya menghadirkan orang tua sebagai pengawas kegiatan anak dari luar garis. Lebih dari itu, komunitas peserta program 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget batch 1 yang digelar GNFI dan Kampung Lali Gadget ini mengajak orang tua turut berpartisipasi aktif mengikuti serunya kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak, seperti susur sungai, telusur candi, membatik, dan masih banyak lagi.

Insan Wisata Kids hadir sebagai alternatif eduwisata yang seru sekaligus mempererat hubungan antara anak dan orang tua. Bukan di pusat perbelanjaan atai restoran modern, tetapi di sawah, sungai, hutan, hingga desa-desa wisata yang tersebar di Yogyakarta dan sekitarnya.

Komunitas Insan Wisata Kids berdiri dengan satu misi sederhana: menghadirkan wisata edukatif yang menyenangkan bagi anak sekaligus program pemberdayaan masyarakat.

Cacah Bencah, Permainan Tradisional dari Yogyakarta yang Mengasah Kemampuan Fisik Pemainnya

Sejarah Insan Wisata Kids dan Keunikannya

Kisah ini dimulai dari blog sederhana bernama insanwisata.com di tahun 2013. Berangkat dari hobi menulis dan kecintaan pada pariwisata, Reza, sang founder perlahan membangun ekosistem wisata yang tak hanya berorientasi hiburan, tapi juga menyentuh aspek edukasi, pelestarian, dan pemberdayaan.

Apalagi Reza adalah seorang konsultan pariwisata di Insan Wisata sehingga ia tahu persis peluang dan kebutuhan masyarakat terkait wisata yang lebih menyenangkan, mengesankan, dan berdampak.

Ia kemudian bertekad membuat Insan Wisata Kids yang bertujuan mengajak keluarga-keluarga untuk mengenalkan kekayaan alam dan budaya kepada anak-anak sejak dini melalui edutrip yang mengesankan.

Sejak resmi dibentuk pada 2023, Insan Wisata Kids rutin menggelar kegiatan eksplorasi alam dan budaya setiap bulan. Nilai-nilai seperti pelestarian lingkungan (preserving nature), pelestarian budaya (preserving culture), dan pemberdayaan masyarakat desa (empowering local communities) menjadi prinsip yang ditonjolkan dalam perjalanan mereka.

Cerita Unik dari KLG: Lepas dari Gadget, Anak Keasyikan dengan Permainan Tradisional

Jenis Kegiatan Insan Wisata Kids: Menanam Pengalaman Anak Lewat Petualangan

 “Dolan Desa Wisata” adalah agenda unggulan Insan Wisata Kids. Bukan sekadar wisata, program tersebut menjadi medium untuk menanam nilai-nilai penting, seperti pelestarian lingkungan, penghargaan terhadap budaya lokal, serta pemberdayaan masyarakat desa, sehingga menjadikan program ini sering dinanti.

Kegiatan-kegiatan yang ditawarkan pun begitu khas dan otentik, mulai dari membajak sawah dan naik gerobak sapi, menanam mangrove, hingga membuat tas ecoprint dan membatik.

Tangan mereka kotor, kaki mereka basah, tapi justru di situlah ilmu dan pengalaman mengesankan tertanam paling dalam.

FAMILI, Ambisi Wujudkan Ruang Aman dan Ramah Anak di Bumi Sulawesi

Belajar dari Alam, Tumbuh Bersama Masyarakat

Setiap bulan, Insan Wisata Kids menggelar satu kegiatan eksplorasi dengan lokasi dan tema berbeda, menyebar di Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah. Ini yang membedakan Insan Wisata Kids dengan komunitas lainnya.

Mereka menerapkan prinsip authentic experience yang artinya berusaha selalu memperbarui tema dan lokasi kegiatan sehingga jauh dari kesan membosankan.

Lokasinya dipilih dari desa-desa dampingan yang tengah mengembangkan wisata berbasis masyarakat. Hasilnya? sebuah simbiosis mutualisme yang padu. Anak-anak belajar dari pengalaman langsung, sedang masyarakat desa pun mendapatkan semangat serta penghasilan tambahan.

Alamsantri, Tempat Belajar dan Bermain Para Calon Penggerak Pertanian Berkelanjutan

Kisah di Sleman adalah salah satu buktinya. Setelah bertahun-tahun hutan wisata di desa tersebut mati suri, kehadiran rombongan anak-anak justru menjadi titik balik. Masyarakat di desa tersebut kembali bergairah untuk mengembangkan potensi wisata yang dimiliki.

Para orang tua pun menemukan momen langka: menggandeng tangan anak melewati sungai kecil, sambil mengenang masa kecil mereka yang mungkin pernah serupa. Lumpur di sungai, daun kering, dan batu jadi mainan paling mewah. Rebusan hasil bumi dan wedang sereh hangat jadi pelepas lelah. Di tengah arus digital yang deras, kegiatan semacam ini ibarat jeda yang menyegarkan.

Ndalem Kerto: Destinasi Wisata di Ponorogo untuk Bermain dan Belajar di Alam

Wisata Ramah Anak di Jogja

"Belajar bukan hanya sebatas di ruang kelas. Keluarlah, lihat apa yang bisa kita dapat dari alam dan masyarakat. Jadikanlah eksplorasi sebagai edukasi," tegas Reza.

Insan Wisata Kids bukan sekadar komunitas wisata keluarga. Ia telah menjadi satu dari sekian wisata ramah anak di Indonesia. Dengan menyisipkan nilai edukasi dalam setiap kegiatan, komunitas ini membuktikan bahwa belajar tak melulu harus di ruang kelas.

Anak-anak bisa memahami konservasi, budaya, bahkan ilmu sains dengan cara yang menyenangkan, seperti saat mereka ikut workshop sains volcano di Museum Gunung Merapi atau belajar gamelan dan wayang kulit langsung dari seniman lokal.

Sigupai Mambaco, Gerakan Literasi dari Aceh untuk Tumbuhkan Kecintaan Anak pada Buku

Di dunia yang makin cepat dan digital, Insan Wisata Kids mengingatkan kita untuk memperlambat langkah, menggenggam tangan anak-anak kita, dan membiarkan mereka belajar langsung dari alam dan masyarakat. Karena sejatinya, petualangan terbaik adalah yang menyentuh hati, mengajarkan nilai, dan membentuk karakter.

Program ini menjadi jawaban atas kegelisahan para orang tua akan konsep playdate modern yang makin marak di kota, namun hanya terbatas di kafe atau ruang tertutup dengan aktivitas yang serba instan.

Padahal, Jogja dan sekitarnya adalah surga wisata alam dan budaya yang seharusnya bisa dikenalkan pada anak-anak, tidak hanya lewat gambar di buku atau layar gadget.

"Kami melihat fenomena komunitas playdate yang banyak bermunculan di Jogja. Namun, konsepnya terbatas pada kegiatan pop-up class yang diselenggarakan di cafe, restoran, ataupun venue dengan model kegiatan yang sangat modern. Mengingat Jogja adalah gudangnya potensi wisata alam dan budaya, kami rasa sangat penting untuk dikenalkan pada anak sejak usia dini,” imbuh Reza.

Gajah Kecil, Komunitas Bermain Anak yang Lahir dari Cinta dan Tumbuh Bersama Harapan

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.