- Gajah Kecil adalah komunitas tempat anak dan orang tua bermain bersama dengan didampingi oleh fasilitator.
- Gajah Kecil mengajak anak untuk bermain dan belajar lewat media yang sederhana dan alami, seperti tanah, air, daun, hingga biji-bijian.
Di tengah tantangan dunia parenting seperti kecanduan gadget, rendahnya minat baca, hingga masalah kesehatan anak seperti stunting dan diabetes, sekelompok orang tua di Jawa Barat memulai langkah kecil.
Mereka menyebutnya Gajah Kecil, sebuah komunitas bermain yang menghadirkan ruang eksplorasi bermakna bagi anak dan orang tua, tanpa harus bergantung pada layar.
Kini, Gajah Kecil menjadi bagian dari Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget batch 1, sebuah inisiatif nasional hasil kolaborasi GNFI dan Kampung Lali Gadget, yang bertujuan memperluas ruang tumbuh sehat bagi anak Indonesia.
Ruang Tumbuh Kembang yang Kolaboratif
Gajah Kecil bukan sekolah, bukan pula daycare. Komunitas ini merupakan ruang kolaboratif di mana anak dan orang tua bermain bersama, didampingi oleh fasilitator. Setiap aktivitasnya pun dirancang berbasis literasi dan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics).
Dengan menggunakan media yang sederhana dan alami, seperti tanah, air, daun, hingga biji-bijian, Gajah Kecil mengajak anak untuk bereksperimen, mengamati, bertanya, dan menyimpulkan. Semua dilakukan dalam suasana menyenangkan yang menjunjung koneksi cinta, tanpa ketergantungan pada gawai.
“Kami ingin membentuk generasi Indonesia yang unggul dan berdaya saing global. Tapi yang paling penting, anak-anak kita tumbuh sehat, bahagia, dan peduli sesama serta lingkungan,” ujar Sri Purnamasari, Co-Founder Gajah Kecil.
Salah satu kekuatan Gajah Kecil adalah pendekatan edukasi yang berakar pada kearifan lokal.
Misal, anak-anak tidak hanya diajak bermain, tetapi juga dikenalkan pada buah-buahan Nusantara seperti sawo, delima, kesemek, kecapi, lobi-lobi, dan alkesa.
Bukan hanya soal nutrisi, pengenalan ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta pada keanekaragaman hayati dan identitas kuliner lokal.
Kegiatan bermain juga diiringi dengan penyediaan kudapan sehat dari buah dan sayur lokal. Hal ini menjadi bentuk dukungan pada para petani kecil sekaligus mendorong kebiasaan makan sehat sejak dini.
Bertumbuh dari Langkah Sederhana
Para orang tua merasakan langsung dampak positif dari kegiatan Gajah Kecil. Anak-anak menjadi lebih sabar dan nyaman dalam berinteraksi setelah mengikuti kelas. Selain itu, para orang tua juga mendapatkan pengetahuan dan wawasan dari para fasilitator.
Kegiatan ini juga dinilai menarik karena mengusung pendekatan holistik, termasuk penyediaan kudapan sehat. Kudapan yang disajikan bukan makanan kemasan, melainkan real food yang aman untuk anak-anak.
Sejak diinisiasi pada Juni 2023, Gajah Kecil telah berkembang pesat. Komunitas ini telah menjangkau lebih dari 1300 peserta anak dan keluarga, menyusun lebih dari 54 tema kelas bermain tematik, serta menjalin kemitraan dengan lebih dari 60 sponsor dan kolaborator.
Program-program Gajah Kecil meliputi kelas bermain tematik tiap akhir pekan, aksi sosial seperti “Gajah Kecil Berbagi” dan “Satu Aksi untuk Palestina”, kegiatan “Keliling Masjid” untuk menghadirkan kelas gratis di tempat ibadah, hingga event tahunan seperti “Gelar Literasi dan Sains” (Gelas Kecil) dan “Festival Anak Bahagia” bersama Indonesia Mengajar.
Komunitas ini juga aktif dalam kampanye lingkungan melalui program “Aksi Pahlawan Bumi”, yang mengedukasi keluarga tentang pentingnya daur ulang dan empati terhadap bumi.
Dari Halaman Rumah Menuju Gerakan Nasional
Berawal dari kegiatan membaca sederhana di halaman rumah dengan tikar lusuh dan beberapa buku cerita, Gajah Kecil kini menjelma menjadi gerakan yang menyala dari hati para orang tua.
Sebuah komunitas yang percaya bahwa pendidikan tidak harus mahal. Cukup dengan cinta, niat baik, dan kehadiran orang tua.
“Dunia memang tak baik-baik saja,” kata Ulfah Shofi Ardini, Co-Founder lainnya. “Tapi kita tetap bisa menyalakan lilin-lilin cahaya. Bersama Gajah Kecil, kami ingin lebih banyak keluarga yang ikut menerangi masa depan anak-anak kita.”
Karena setiap anak berhak tumbuh sehat dan bahagia. Dan karena, seperti namanya, seekor “Gajah Kecil” pun bisa melangkah besar untuk perubahan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News