“Rutenya dari Mentawai ke Padang. Dari Padang ke Batam menggunakan pesawat,” tutur Joni Faldi.
Joni Faldi (47) merupakan salah seorang guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kepulauan Mentawai.
Kisah ini dimulai saat Joni Faldi akan menghadiri Pelatihan Guru dan Kepala Madrasah yang digelar Direktorat Guru Tenaga Kependidikan (GTK), Realizing Education’s Promise -Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR), Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Kiprah Yudha Prawira Budiman, Dosen Unpad yang Jadi Penulis Utama di Jurnal Chemical Reviews Bersama Sederet Peneliti
Kegiatan ini merupakan pelatihan yang menyasar daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Digelar di Aston Hotel, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (8/7/2024) hingga Jumat (12/7/2024), pelatihan ini diikuti oleh 154 guru dari 4 kabupaten yang ada di Kepri dan Sumatera Barat.
Joni berangkat dari Mentawai satu pekan sebelum hari pelaksanaan acara. Sebab, menjadi bagian dari masyarakat yang hidup di pulau kecil tidaklah mudah. Keterbatasan fasilitas, terutama transportasi menjadi penghambat utama saat Joni akan mengikuti pelatihan Kemenag di Batam.
Padahal, akses transportasi merupakan hal krusial dalam dalam menunjang keberhasilan pembangunan. Sebab, dengan adanya kelancaran transportasi, antarwilayah di Indonesia akan terkoneksi.
Konsep Baru Pendidikan Indonesia, Rencana Deep Learning Ful-Ful Hingga Sastra Indonesia Jadi Kurikulum
Konektivitas antarwilayah ini tidak hanya berdampak dari segi ekonomi, melainkan juga turut mendongkrak aspek lainnya, seperti pendidikan, kebudayaan, kesehatan, hingga pariwisata.
Sayangnya, perjalanan Joni Faldi untuk mencapai Batam cukup panjang. Ia yang berasal dari kepulauan nan indah tetapi terpencil, harus transit beberapa kali untuk tiba di Batam.
Tidak ada pesawat yang mencapai ke Kepulauan Mentawai. Bahkan, jadwal kapal antarpulau pun tidak pasti. Oleh karena itu, Joni yang telah paham dengan alur transportasi di Mentawai, selalu menyiapkan skenario terburuk.
Raih Juara 2 dalam Ki Hajar Dewantara Award, Buktikan Inovasi Guru Indonesia Punya Kualitas Unggul!
Kepulauan Mentawai dan Akses Transportasi
Kepulauan Mentawai secara administrasi merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Barat. Meskipun menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Barat, letak Kabupaten Kepulauan Mentawai ini sesungguhnya berada di luar dari wilayah pulau Sumatera. Oleh karenanya, akses transportasi cukup sulit dibandingkan dengan daerah yang masih berada di Pulau Sumatera.
Kepulauan Mentawai memiliki empat pulau utama, yaitu Pulau Pagai Utara, Pulau Pagai Selatan, Pulau Siberut, dan Pulau Sipora. Joni Faldi berasal dari Pulau Sipora.
Pulau Sipora menjadi pulau paling kecil di antara tiga lainnya. Meski terkecil, pulau ini disebut lebih maju dibandingkan yang lain. Akan tetapi, akses transportasi tetap saja sulit.
Semangat Mbah Saring, dari Tukang Kebun Kini Jadi “Juru Kunci” Perpustakaan hingga Dosen
Hal ini dibuktikan dengan perjalanan Joni Faldi yang menempuh perjalanan selama 168 jam atau satu pekan untuk mencapai Batam. Ia bersama rekan-rekannya harus terlebih dahulu transit ke Padang menggunakan kapal sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya ke Batam via jalur udara.
“Untuk datang ke tempat ini kami sudah seminggu (perjalanan) yang lewat menggunakan kapal dulu ke Padang,” kata Joni Faldi, Rabu (10/7/2024), dikutip dari Kemenag.
Menjadwalkan keberangkatan sepekan sebelum tanggal pelaksanakan merupakan tradisi yang dilakoni Joni. Sebab, jadwal kapal yang tidak setiap hari beroperasi serta gelombang laut tidak menentu.
“Kami itu berangkat tepat tanggal 30 Juni 2024. Rutenya dari Mentawai ke Padang. Dari Padang ke Batam menggunakan pesawat,” tuturnya.
Sosok Suswaningsih, PNS yang Berjuang Hidupkan Lahan Tandus di Gunungkidul
Dilansir dari Kompas, ada dua jenis kapal yang menghubungkan Mentawai dan Padang, yakni kapal ferry dan Menatawai Fest.
"Satu, pakai ferry, namanya di sini (KMP) Ambu-ambu, yang kedua pakai Mentawai Fast," tutur Aeri, salah seorang perwakilan dari biro perjalanan Blue Ocean Tour Island (Wisata Pulau Sumbar).
Perbedaan keduanya terletak pada durasi perjalanan. Jika naik Mentawai Fast, durasi perjalanannya lebih cepat, sekitar empat atau enam jam. Sementara itu, jika menggunakan ferry, durasinya bisa mencapai 12 jam.
Masalahnya belum selesai dan tidak hanya di sana. Biaya satu kali perjalanan selama sepekan yang diestimasikan habis Rp1.000.000 itu, harus ditanggung oleh masing-masing individu terlebih dahulu, sebelum akhirnya akan direimburse oleh lembaga.
“Semua biaya kami tanggung sendiri dulu,” terangnya.
Kabar Baik! Kemendikbud Akan Tambah Anggaran Tahun 2025 untuk Kesejahteraan Guru dan Dosen
Semangat Joni dalam Berinovasi di Dunia Pendidikan
Meski demikian, Joni Faldi yang telah mengajar selama 22 tahun ini mengaku bahwa dirinya sangat senang dilibatkan dalam pelatihan peningkatan kapasitas guru madrasah oleh Kemenag. Semangatnya membara. Ia akan segera merancang strategi agar ilmu yang didapatkan bisa langsung dipraktikkan dan dibagi kepada anak didiknya.
Apalagi, pelatihan ini – menurut penuturan Joni – merupakan pelatihan pertama yang diikuti olehnya. Harapannya, dengan pengetahuan baru yang didapat, ia paham mengenai cara baru mendidik siswa madrasah yang efektif sehingga bisa selaras dengan tujuan pendidikan nasional, yakni mencerdaskan anak bangsa.
5 Guru Lulusan Kweekschool yang Menjadi Tokoh Nasional Indonesia
“Ada semacam motivasi bagi kita guru-guru di daerah 3T. Dengan adanya materi-materi yang disampaikan dapat memicu semangat ke depannya,” ujarnya.
Alumnus UIN Imam Bonjol Padang ini berjanji kepada dirinya sendiri, akan banyak melakukan inovasi meskipun fasilitas madrasahnya yang minim. Meskipun dengan keterbatasan jaringan internet, Joni senang mengabdi di Mentawai.
“Tentu kita harus berinovasi dan berkolaborasi dengan masyarakat dan guru-guru lainnya,” jelasnya.
Mak Normah, Maestro Kepulauan Riau yang Gigih Mewariskan Kesenian Mak Yong
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News