kiprah yudha prawira budiman dosen unpad yang jadi penulis utama di jurnal chemical reviews bersama sederet peneliti - News | Good News From Indonesia 2024

Kiprah Yudha Prawira Budiman, Dosen Unpad yang Jadi Penulis Utama di Jurnal Chemical Reviews Bersama Sederet Peneliti

Kiprah Yudha Prawira Budiman, Dosen Unpad yang Jadi Penulis Utama di Jurnal Chemical Reviews Bersama Sederet Peneliti
images info

Dr. rer.nat. Yudha Prawira Budiman, S.Si., M.Sc., seorang dosen Ilmu Kimia Universitas Padjajaran menduduki posisi sebagai penulis utama dalam artikel yang diunggah di Chemical Reviews, sebuah jurnal bidang Kimia terkemuka di dunia. Yudha Prawira menjadi penulis utama dari sederet peneliti terkemuka yang turut berkontribusi pada artikel tersebut.

Dosen sekaligus peneliti Laboratorium Kimia Anorganik Departmen Kimia Universitas Padjadjaran ini menulis sebuah kajian literatur yang berjudul “Applications of Transition Metal-Catalyzed ortho-Fluorine-Directed C–H Functionalization of (Poly)fluoroarenes in Organic Synthesis” yang kemudian diterbitkan di Chemical Reviews pada tanggal 2 April 2024.

Ia menggarap artikel tersebut bersama Robin N. Perut, seorang akademisi dari Departemen Kimia, Universitas York; Patrick G. Steel, dari Departemen Kimia, Universitas Durham; Udo Radius dari Institut Kimia Anorganik, Julius-Maximilians-Universität Würzburg; dan Todd B. Marder dari Institut Kimia Anorganik, Julius-Maximilians-Universität Würzburg.

Dalam jurnal tersebut ditemukan, sebanyak 20% obat-obatan yang dipasarkan, hingga 1/3 obat-obatan top di dunia, mengandung fluorine.

Keren, Dua Mahasiswa RI Jadi Wisudawan Terbaik Universitas Al-Azhar!

Fluorine memang menjadi unsur kimia yang lazim digunakan dalam obat-obatan.

Masalahnya, banyak pengolahan flourine yang kurang efektif sehingga menghamburkan sumber daya serta menghasilkan limbah dengan kuantitas besar.

“Jadi, kalau kita bisa, fungsionalisasi suatu senyawa yang mengandung fluorine, dikonversi menjadi aneka ragam gugus fungsi, dalam hal ini menggunakan katalis. Itu akan menghemat biaya, energi, limbah, dan material yang digunakan,” jelas Yudha.

Katalis sendiri merupakan zat yang berguna untuk mengubah laju reaksi termasuk mempercepat reaksi, tanpa menyebabkan perubahan atau pengurangan jumlah. Dalam reaksi kimia, katalis tidak berperan sebagai pereaksi kimia maupun produknya sehingga tidak akan terkonsumsi dalam reaksi dan tetap tidak berubah setelahnya.

Pre-doctoral Course Program Bagi Dosen Saintek Dibuka Hingga 22 November, Ayo Segera Daftar!

Dosen yang Harus Punya Kemampuan Riset dan Kemampuan Berjejaring

Dosen memang memiliki banyak peran dan menanggung banyak tanggung jawab. Sebagai seorang akademisi, ia dituntut untuk selalu belajar dan berkembang, termasuk dalam hal mengajar, penelitian, hingga berjejaring dengan akademisi lainnya.

Hal ini diamini oleh Yudha. Menurutnya, membangun jejaring merupakan suatu strategi pendukung yang cukup kuat dalam usaha untuk menoreh kesuksesan. Sebab, kesempatan untuk bekerja sama dapat datang dari siapa saja.

Dalam hal ini, Yudha berhasil menggaet Robin Perutz, seorang peneliti terdepan di bidang kimia dunia yang merupakan anak dari pemenang Penghargaan Nobel Kimia, Max Perutz. Robin Perutz sendiri telah mendapat berbagai penghargaan, seperti Nyholm Medal dari The Royal Society of Chemistry dan Franco–British Award dari French Chemical Society.

“Yang pertama harus membangun link dengan profesor ternama,” tegas Yudha.

Ramuan Kopi dari Manokwari Pencegah Hipertensi: Perpaduan Arabica dan Tanaman Akway

Setelah itu, Yudha harus melewati ketatnya proses tinjauan internal yang dilakukan para penulis. Proses ini menjadi pembuktian kredibilitas dan keahlian seorang peneliti kepada para koleganya.

“Karena ilmu terus berkembang, kalau kita tidak membaca, artinya kita tidak mengikuti perkembangan itu,” imbuhnya Yudha.

Sebagai informasi, menerbitkan artikel di Chemical Reviews merupakan impian Yudha yang telah dipupuk sejak lama. Lulusan S2 di King Abdul Aziz University Arab Saudi telah menargetkan untuk memuublikasikan hasil penelitiannya di jurnal tersebut sejak ia berkuliah S3 di The Julius Maximilians University of Würzburg, Jerman.

Raih Juara 2 dalam Ki Hajar Dewantara Award, Buktikan Inovasi Guru Indonesia Punya Kualitas Unggul!

Saat itu, ia telah menerbitkan tulisan di Journal of the American Chemical Society (JACS). Meski hal tersebut dapat dinilai sebagai sebuah prestasi, Yudha mengatakan bahwa ia ingin mencapai prestasi yang lebih lagi.

“Kalau bidang riset, JACS itu nomor satu. Tapi secara umum, Chemical Reviews itu nomor satu. Saya punya mimpi waktu itu adalah, harus bisa tembus ChemRev,” ujarnya, dikutip dari Unpad.

Uti Nilam Sari, Sosok yang Jadi Pionir Medical Illustrator di Indonesa

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.