Pendaftaran Program Khusus Pra Doktoral atau Pre-doctoral Course Program (PDCP) bagi para dosen di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kembali dibuka November ini.
Program ini merupakan program yang memang disiapkan khusus bagi para dosen sebagai persiapan studi lanjutan jenjang doktor. Nantinya, para dosen di bawah Kemendikbudristek akan mendapatkan pelatihan intensif selama maksimal dua bulan di Chung Yuan Christian University, Taiwan.
Sayangnya, program ini dikhususkan bagi para dosen yang akan melanjutkan studi jenjang doktor di bidang Sains, terutama Fisika dan Kimia; Teknologi; serta Teknik, khususnya Teknik Elektro, Teknik Listrik, dan Teknik Mesin.
Raih Juara 2 dalam Ki Hajar Dewantara Award, Buktikan Inovasi Guru Indonesia Punya Kualitas Unggul!
Nantinya selama dua bulan, secara umum para dosen penerima beasiswa pre-doctoral akan belajar skill komunikasi, akulturasi, pembelajaran lintas budaya, keterampilan riset, draf proposal doktoral, dan masih banyak lagi.
Lebih rincinya, para dosen pre-doctoral akan mempelajari: academic writing, bahasa Inggris akademik, hingga peningkatan kualitas proposal riset doktoral. Peserta juga akan menjalani match-making dengan calon promotor, termasuk diskusi dan peninjauan proposal riset, serta pengenalan fasilitas riset kampus luar negeri.
Penerima LPDP Tidak Wajib Pulang ke Indonesia, Bisa Berkontribusi dari Mana Saja
Syarat Beasiswa Pre-doctoral Dosen Kemendiktisaintek
Pre-Doctoral Course Program Bidang Sains, Teknologi dan Teknik memiliki beberapa persyaratan umum yang telah ditetapkan. Persyaratan umum yang ditetapkan untuk mendaftar Pre-Doctoral Course Program ialah:
- Warga Negara Indonesia (WNI), dengan melampirkan KTP yang masih berlaku.
- Usia maksimal 40 tahun per 31 Desember 2024.
- Berstatus dosen tetap di perguruan tinggi di bawah binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
- Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) yang terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
- Memiliki paspor dengan masa berlaku yang habis di atas Agustus 2025.
- Telah selesai menjalani pendidikan S2, dibuktikan dengan ijazah magister.
- Dosen yang merupakan lulusan S2 luar negeri harus menyertakan SK penyetaraan ijazah yang diterbitkan oleh Ditjen Diktiristek.
- Tidak sedang menjalani studi (ongoing) S3.
- Belum pernah mengikuti program doktor.
- Melampirkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang masih berlaku (dua tahun sejak tanggal terbit) dengan skor minimal: TOEFL ITP 560, TOEFL iBT 80, PTE Academic 58, atau IELTS 6,5.
- Menyertakan CV berbahasa Inggris dengan mencantumkan rekam jejak riset.
- Mendapat izin dari pemimpin instansi asal dengan melampirkan surat izin mengikuti program, sesuai format yang telah ditentukan.
- Personal statement berbahasa Inggris sesuai format.
- Surat pernyataan pendaftar beasiswa PCP sesuai format.
- Proposal penelitian S3 dengan salah satu topik yang disyaratkan, ditulis dalam bahasa Inggris.
- Surat keterangan sehat dari rumah sakit pemerintah.
- Tidak sedang menerima atau berencana menerima beasiswa lain yang serupa (double funding).
Kesempatan Bagi Siswa! Beasiswa TechGirls, Program Pertukaran Pelajar di AS
Komponen Beasiswa Pre-Doctoral Kemendiktisaintek
Kawan yang berhasil lolos Pre-Doctoral Course Program akan mendapat beberapa fasilitas, di antaranya:
- Biaya pendidikan.
- Biaya hidup.
- Asuransi kesehatan
- Biaya aplikasi visa
- Biaya keadaan darurat.
- Tiket pergi-pulang (PP) daerah domisili-bandara terdekat kampus tujuan.
Bagaimana? Apakah Kawan tertarik? Pendaftaram Pre-Doctoral Course Program (PDCP) ini dibuka hingga 22 November. Oleh karena itu, segera siapkan berkas yang dibutuhkan dan bergegas untuk mendaftar!
Informasi selengkapnya mengenai Pre-Doctoral Course Program (PDCP) dapat diakses melalui laman Kemendikbudristek.
Kesempatan Untukmu! Gratis Pelatihan Riset Internasional Bidang IT Selama 6 Bulan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News