Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dikabarkan akan memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp10,4 triliun pada 2025 nanti.
Tambahan anggaran itu disebut akan dialokasikan dan digunakan untuk kesejahteraan para pengajar, terutama guru dan juga dosen. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta.
“Tambahan anggaran ini sudah dialokasikan untuk mendukung pembiayaan program wajib dan prioritas Kemendikbudristek,” jelas Nadiem Makarim, Rabu (11/9/2024).
Nadiem Makarim menyebut, salah satu program wajib sekaligus program prioritas Kemendikbudristek adalah program-program yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan guru dan dosen, dalam hal ini berupa tunjangan hingga sertifikasi.
Khusus Mahasiswa Teknik, Beasiswa Ikatan Dinas PT IMIP Telah Dibuka
Pernyataan tersebut didukung oleh Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek yang menyebut bahwa tambahan anggaran tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah program, diantaranya:
- Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non PNS sebesar Rp3 triliun yang akan diberikan kepada 185.096 orang.
- Pendidikan Profesi Guru (PPG) on-going dan PPG baru (prajabatan dan dalam jabatan) dengan nilai anggaran Rp738 miliar yang menyasar 503.171 orang.
- Program non gelar bagi guru dan tenaga kependidikan (microcredential) dengan nilai anggaran Rp11 miliar yang menyasar 400 orang.
- Sejumlah beasiswa untuk guru dan dosen dengan nilai Rp612 miliar beasiswa, di antaranya beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), Darmasiswa, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN), dan program non gelar pendidikan tinggi yang menyasar 15.513 orang.
Publikasi Ilmiah Internasional 2023 Meningkat Pesat, Delapan Perguruan Tinggi Ini Jadi Kunci
Anggaran Kemendikbudristek Menurun pada 2025
Meskipun Kemendikbudristek mendapat tambahan anggaran senilai Rp10,4 triliun pada 2025, sebenarnya anggaran pendidikan Kemendikbud mengalami penurunan sebesar 15,8 triliun.
Pada 2024, anggaran pendidikan dalam APBN memiliki pagu sebesar Rp665 triliun, sedangkan dalam RAPBN tahun 2025 ini akan mengalami kenaikan menjadi Rp722,6 triliun.
Akan tetapi, anggaran pendidikan yang diberikan kepada Kemendikbudristek justru mengalami penurunan sebesar 15,8 triliun, dari Rp98,99 triliun pada 2024 menjadi Rp83,19 triliun pada 2025 nanti.
Tahun 2023, Belanja Riset dan SDM Iptek Masih Didominasi Perguruan Tinggi
Sisanya, anggaran pendidikan akan dialokasikan kepada Kementerian Agama (Kemenag), kementerian lain, transfer ke daerah (tunjangan profesi guru, BOS, dana insentif daerah), hingga anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan dalam bentuk dana pengembangan pendidikan nasional.
Oleh karena itu, tambahan anggaran senilai Rp10,4 triliun yang akan diberikan merupakan hasil dari usulan Kemendikbud yang meminta untuk menambah anggaran sebesar Rp26,4 triliun.
Penambahan tersebut akan digunakan untuk menjalankan berbagai program prioritas, antara lain Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), hingga tunjangan guru dan dosen.
Cara Mudah Cek Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi untuk Daftar Kerja
Apresiasi DPR untuk Kemendikbud
Kemendikbudristek dinilai inovatif dalam mengelola anggaran yang telah dirancang. Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Putra Nababan, mengapresiasi jajaran Kemendikbudristek yang telah mengelaborasi alokasi penambahan anggaran secara detail sehingga permohonan tersebut dapat diterima.
“Kita sudah memproyeksikan terkait kesejahteraan guru dan dosen, sarana dan prasarana perguruan tinggi, program-program vokasi, dan pengembangan sumber daya manusia. Untuk itu, kami menyatakan persetujuan terkait alokasi anggaran yang telah disampaikan,” jelasnya, dikutip dari Puslapdik.
Kabar Baik, Indonesia Segera Punya Drone Medis untuk Kirim Logistik ke Daerah Bencana
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News