kisah yongki cari peluang dari dicap nakal hingga jadi wasit internasional - News | Good News From Indonesia 2025

Kisah Yongki Cari Peluang: dari Dicap Nakal hingga Jadi Wasit Internasional

Kisah Yongki Cari Peluang: dari Dicap Nakal hingga Jadi Wasit Internasional
images info

Selalu ada cerita-cerita unik di balik kenakalan remaja di masa sekolah. Tidak ada yang menjamin bahwa murid nakal akan sukses, begitupun yang cerdas.

Yang ada adalah bagaimana usaha dan kerja keras yang telah dilakukan, hingga kejelian melihat peluang.

Ini cerita Yongky Dwi Adi Priyanto, sosok siswa yang sering bolos pelajaran tapi mampu melihat peluang berkarier ke kancah internasional.

Kholidin, Atlet Penakluk Angin dengan Andalkan Kekuatan Gigi

Yongky Dwi Adi Priyanto merupakan salah satu siswa yang dikenal nakal. Lelaki asal Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini menorehkan kisah unik untuk mencapai profesi di level internasional.

Kemampuannya mengeksplorasi potensi diri sendiri perlu diapresiasi.

Sedari duduk di bangku sekolah, Yongky sadar, ia bukanlah murid teladan dan pandai di bidang pelajaran. Oleh karena itu, sebagai seorang remaja yang masih dalam pencarian jati diri, Yongky mengakui dirinya kerap meninggalkan pelajaran untuk mencoba berbagai hal. Ia kerap melipir ke studio band.

Permainan Tradisional Gratis di Kutai Kartanegara Miliki Banyak Fungsi, Rahmat Effendi jadi Inisiator

“Mungkin gambaran untuk saya saat itu seperti bukunya Sujiwo Tejo, ngawur karena benar,” tuturnya sambil tertawa.

Tetapi, hal ini bukan berarti menunjukkan Yongky tidak memiliki minat sama sekali. Ia menyadari bahwa dirinya juga memiliki jiwa yang kompetitif.

Memang, saat itu passion yang dicari Yongky tentu tidak langsung ditemukan. Ia belum ada bayangan jadi wasit di cita-citanya. Yang jelas, ia bermimpi ingin ke Italia.

“Saya nulis cita-cita di sekolah ingin pergi ke Roma, Milan, dan Venesia. Guru saya langsung melongo,” terangnya.

Kisah Raihan Fahrizal, Jadi Model Internasional karena Saran Wanita Tak Dikenal

Sukses Bukan Perkara Angka

Jalan Yongky di dunia pendidikan memang tidak selalu mulus. Ia pernah tinggal kelas. Bahkan, ia juga menamatkan jenjang magisternya dalam kurun waktu 6 tahun.

“Dulu pernah enggak naik kelas karena kebanyakan protes,” tuturnya, dikutip dari laman Lumajang Kab.

Tapi, ini hanya persoalan angka. Yongky tidak lantas dicap gagal hanya didasarkan pada tahun kelulusan.

Sosok Aming Ajen, Dalang Gen Z dari Banten yang Jadi Pegiat Budaya

Yongky bahkan dapat melanjutkan jenjang magister dari tawaran beasiswa.Tawaran tersebut datang ketika Yongki menjadi guru olahraga di Bali.

Usai tamat kuliah S1 di FIK Universitas Negeri Surabaya, Yongki menyeberangi pulau untuk memulai kariernya sebagai guru. 5 tahun di sana, tawaran untuk kuliah S2 Pendidikan Jasmani di Universitas Negeri Jakarta, datang.

Dari sini lah titik yang mengantarkan Yongky pada kesuksesan.

Cerita Ryan, Pebisnis Helm Anak yang Libatkan Emak-Emak

Pertemuan Yongky dengan Peluang dan Kesukaan

Di Jakarta, Yongky akhirnye melihat peluang. Lewat Kejurnas yang digelar di Jakarta pada 2012, Yongky memutuskan akan fokus ke floorball.

“Waktu itu belum ada wasit internasional dari Indonesia. Saya pikir, kenapa enggak coba ambil jalur ini?” jelasnya.

Percobaannya berhasil. Tiga tahun setelahnya, sejak 2015, Yongky akhirnya dipercaya memimpin berbagai liga, dari Asia hingga dunia.

Bahkan, pada 2017, ia dipercaya menjadi wasit di AOFC Cup, turnamen antarnegara di kawasan Asia-Oseania. Saat itu, Yongky berpartner dengan Fajar Hidayat.

Membawa Kebaikan ke Jepang: Kisah WNI yang Selamatkan Nenek Tenggelam

“Itu pengalaman pertama saya dan rekan saya (Fajar) memimpin final turnamen besar antar negara,” imbuhnya.

Sejak saat itulah, tawaran-tawaran menjadi wasit floorball datang. Beberapa turnamen yang telah dipimpin oleh Yongky di antaranya:

  • Merdeka Cup 2015, Sabah, Malaysia
  • Singapore Floorball League 2015-2019, Singapura
  • Men’s Asia Oceania Floorball Confederation Cup 2017, Thailand
  • Men’s World Floorball Championships Qualification 2018, Korea Selatan
  • Jeju Open 2022, Korea Selatan
  • Men’s U19 World Floorball Championships 2023, Denmark, dan masih banyak lagi.
Inilah Sukendar, Sang Maestro Pengrajin Calung Banyumas

Sukses di kancah internasional bukan berarti jalannya tanpa hambatan sama sekali. Yongky menyadari, dukungan dari pemerintah Indonesia untuk profesi wasit perlu ditingkatkan.

“Di sini, pemerintah masih belum memberikan perhatian yang cukup serius terhadap dunia perwasitan floorball. Yang sering dapat penghargaan hanya atlet dan official, sementara wasit sering terlupakan,” tandasnya.

Oleh karena itu, Yongky berharap pemerintah memberikan perhatian khusus bagi para wasit, khususnya floorball. Sebab, wasit juga memegang peran penting dalam dunia olahraga.

Nono Mardiono, Seniman yang Ciptakan Wayang Madio Asal Nganjuk Jawa Timur

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.