Di era digital yang semakin pesat, manusia semakin dimudahkan kehidupannya. Mau yang tinggal di kota besar seperti Jakarta maupun pedesaan seperti di Air Itam, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan dapat memanfaatkan kemajuan umat manusia itu–syaratnya, ya, dapat tersambung dengan jaringan internet.
Citra Mayang Sari, seorang apoteker di Puskesmas Air Itam, PALI, tinggal di pedesaan namun mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah pelayanan kesehatan di tempatnya mengabdi. Dari rasa prihatinnya melihat banyak pasien TBC dan skizofrenia yang kerap abai berobat—jarang kontrol dan tidak rutin mengambil obat—lahirlah ALARM TOSS (Temukan, Obati, Sampai Sembuh), sebuah sistem pengingat digital agar pasien lebih patuh menjalani pengobatan.
TBC dan Skizofrenia: Tantangan Nyata di Depan Mata
TBC dan skizofrenia merupakan gangguan kesehatan yang nyata di Indonesia. Negara yang Kawan GNFI cintai ini menjadi negara dengan beban tertinggi kedua TBC secara global. Pun begitu dengan skizofrenia, Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 1000 rumah tangga di Indonesia terdapat 6,7 rumah tangga yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami skizofrenia atau psikosis.
Melihat tingginya angka kasus TBC dan skizofrenia di Indonesia, yang tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga merebak hingga ke pedesaan. Menjadikannya sebagai tantangan bersama seluruh lapisan masyarakat, utamanya bagi para tenaga medis dan tenaga kesehatan.
TBC dan skizofrenia, sekalipun berbeda, keduanya sama-sama membutuhkan perawatan jangka panjang dan tingkat kepatuhan yang tinggi. Pasien tidak boleh telat minum obat—sedikit saja abai, penyakit bisa kambuh, bahkan berdampak pada keluarga dan orang sekitar.
Sayangnya, banyak pasien yang berhenti beroobat karena sudah merasa lebih baik, padahal pengobatan masih harus terus dijalani sampai benar-benar dinyatakan sembuh. Akibatnya, Akibatnya, penderita TBC berisiko menularkan penyakit ke orang lain, sementara pasien skizofrenia yang lepas kontrol bahkan berisiko kembali menyakiti orang lain dan dipasung oleh keluarganya.
Tingginya kasus dan rendahnya kepatuhan pasien menjadi tantangan yang serius. Dari sini, perlu ada solusi yang dapat membantu pasien dan keluarga agar konsisten dalam menjalani pengobatan. Dari Puskesmas Air Itam, PALI, lahirlah: ALARM TOSS
Inovasi dari Puskesmas Air Itam
Citra Mayang Sari yang hari-harinya sebagai apoteker berurusan dengan obat-obatan, sering merasa prihatin melihat lagi dan lagi pasien TBC dan skizofrenia abai untuk melakukan kontrol yang telah dijadwalkan. Hari ke hari, jumlah pasien yang abai semakin banyak, membuat Citra merasa harus melakukan sesuatu.
Bersama dengan pegawai IT Puskesmas, Citra menggagas sebuah ide sederhana namun bermanfaat, yaitu ALARM TOSS. Melalui sistem itu, data pasien TBC dan skizofrenia yang tercatat di SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) dapat dipantau berkala.
ALARM TOSS akan mendeteksi jadwal pasien untuk melakukan kontrol. Pada mulanya, ALARM TOSS mengirimkan notifikasi atau alarm tiga hari sebelum jadwal kontrol pasien datang dan obat habis. Petugas kemudian akan menghubungi keluarga pasien untuk melakukan kontrol dan mengambil obat.
Pada tahun 2022, tim IT Puskesmas Air Itam menambahkan inovasi baru, yaitu Broadcast Message agar keluarga pasien jadi lebih mudah terjangkau. Berkolaborasi dengan salah satu provider, broadcast message SMS tersebut otomatis akan dikirim langsung ke keluarga pasien untuk kontrol dan mengambil obat pasien sesuai waktunya.
Sistem yang kelihatannya sederhana ini membuahkan hasil yang nyata. Pasien yang sebelumnya kerap abai, menjadi lebih disiplin dalam menjalani pengobatan. Keluarga pasien pun menjadi terbantu dengan adanya pengingat dari Puskesmas, sementara Puskesmas jadi lebih mudah memantau pasiennya.
Berkat ALARM TOSS, pasien di Puskesmas Air Itam lebih terpantau dalam menjalani pengobatan. Pasien TBC tak lagi putus berobat, sehingga risiko kambuh dan menular ke orang lain bisa ditekan. Sementara itu, kondisi pasien skizofrenia menjadi lebih stabil, dan kasus pasung pun semakin jarang.
Citra Mayang Sari yang Menginspirasi
Kisah Citra Mayang Sari benar-benar mengagumkan. Dari desa kecil yang letaknya 4-5 jam perjalanan dari Kota Palembang, lahirlah sebuah gagasan sederhana yang memberi manfaat untuk banyak orang. ALARM TOSS bukan sekadar inovasi digital di bidang kesehatan, tapi juga bentuk kepedulian dari seorang apoteker muda terhadap masyarakat sekitarnya.
Dengan segala keterbatasan di desanya, Citra membuktikan bahwa terobosan besar bisa lahir dari kesederhanaan. Untuk upayanya itu, Citra meraih Apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2023.
Dari Citra, penulis dan Kawan GNFI, dapat belajar kalau siapa pun bisa menjadi agen perubahan. Tak perlu berasal dari kota besar dengan teknologi canggih—dari desa sekalipun, gagasan sederhana bisa tumbuh menjadi inovasi yang berdampak nyata bagi bangsa.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
