Ketika banyak anak muda sibuk mengejar karier dan kepentingan pribadi, sosok Rendy Arista dari Palembang yang pada saat itu berusia 23 tahun, justru memilih jalan berbeda. Ia menghadirkan sebuah inisiatif sosial bernama Rumah Cahaya Indonesia (RCI), sebuah wadah pemberdayaan pemuda yang menggabungkan pendidikan keterampilan dengan penguatan iman dan takwa.
Langkah mulia ini kemudian mengantarkan Rendy berusia saat meraih apresiasi dalam ajang bergengsi SATU Indonesia Awards.
RCI bukan sekadar tempat kursus. Ia hadir sebagai rumah bagi generasi muda Palembang yang ingin berkembang, sekaligus sebagai cahaya baru yang menerangi harapan masyarakat untuk memiliki sumber daya manusia yang lebih unggul, kompetitif, dan berakhlak.
Awal Mula Rumah Cahaya Indonesia
Rumah Cahaya Indonesia resmi beroperasi pada 1 Maret 2021. Kegiatan perdananya dimulai dengan silaturahim bersama masyarakat sekitar, lalu dilanjutkan dengan pembukaan angkatan pertama program short course.
Konsep yang diusung adalah pendidikan nonformal berbasis kursus singkat dengan durasi intensif selama empat bulan. Tidak ada biaya sepeser pun yang ditarik dari para peserta, sehingga siapapun yang memenuhi kriteria dapat belajar dan mengasah keterampilan.
Program ini didesain agar anak muda usia produktif di Palembang tidak hanya memiliki keahlian di bidang kerja, tetapi juga mendapatkan bekal spiritual melalui kurikulum Pendidikan Agama Islam. Dengan begitu, setiap lulusan RCI diharapkan mampu berkiprah dalam dunia kerja tanpa meninggalkan identitas' sebagai muslim dan muslimah yang baik.

Acara Wisuda Mahasantri Rumah Cahaya Indonesia | Foto: Dok. Rumah Cahaya Indonesia
Pilar Utama RCI
RCI tidak hanya fokus pada keterampilan praktis, tetapi juga mengusung tiga pilar utama:
- Memberdayakan Pemuda
Memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengasah keterampilan sesuai minat mereka, mulai dari desain grafis, fotografi, digital marketing, hingga menjahit. - Mempromosikan Produk Ramah Lingkungan (Ecoprint)
Melatih pemuda untuk menghasilkan karya kreatif yang bernilai ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. - Meningkatkan Mata Pencaharian
Memberikan bekal keterampilan yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja, bahkan mendorong peserta untuk berwirausaha secara mandiri.
Kombinasi antara kompetensi profesional dan etos kerja islami menjadikan RCI berbeda dari program pelatihan lain yang umumnya hanya fokus pada aspek teknis.
Program Unggulan
Hingga kini, RCI telah membuka berbagai kelas populer yang disambut antusias masyarakat Palembang, di antaranya:
- Kelas Desain Grafis – melatih keterampilan visual untuk kebutuhan digital maupun cetak.
- Kelas Digital Marketing – membekali peserta dengan strategi pemasaran online yang relevan dengan era digital.
- Kelas Fotografi – mengasah kemampuan dokumentasi dan estetika visual.
- Kelas Menjahit – membekali keterampilan praktis yang bernilai ekonomi.
Kelas di Rumah Cahaya Indonesia dilaksanakan secara offline, di mana peserta yang lolos seleksi akan melaksanakan pelatihan selama empat bulan penuh.
Selama masa pembelajaran, mereka tidak hanya mengikuti materi keterampilan, tetapi juga menjalani kehidupan layaknya santri yang dibimbing secara intensif. Setiap kegiatan dipandu oleh instruktur berpengalaman dan kompeten, sehingga para peserta memperoleh pembelajaran yang utuh, mulai dari teori, praktik langsung sesuai kebutuhan industri, hingga penguatan iman dan takwa.
Dengan perpaduan ini, lulusan Rumah Cahaya Indonesia diharapkan tidak hanya siap secara profesional, tetapi juga memiliki etos kerja dan akhlak yang mulia sebagai muslim dan muslimah.
Hasil Nyata:367 alumni Alumni dan Puluhan Mitra Kerja
Keberadaan Rumah Cahaya Indonesia terbukti membawa dampak nyata. Hingga saat ini, RCI telah melahirkan 376 alumni yang tersebar di berbagai bidang pekerjaan.
Beberapa alumni berhasil terserap di perusahaan ternama seperti Datanet, Akamsi, Palimo, Style/Studio Corporation, dan 26 perusahaan lainnya. Tidak sedikit pula yang memanfaatkan keterampilannya untuk membuka usaha mandiri.
Fakta ini menunjukkan bahwa program RCI benar-benar menjadi solusi atas tantangan pengangguran dan keterbatasan akses pendidikan nonformal di kalangan anak muda Palembang.
Cerita Inspiratif Alumni: Ririn Harul Isroh Miranti
Salah satu bukti keberhasilan RCI adalah kisah Ririn Harul Isroh Miranti, lulusan S1 Agribisnis Universitas Sriwijaya. Setelah lulus kuliah, Ririn sempat kesulitan mendapatkan pekerjaan meskipun sudah beberapa kali melamar.
Di tengah masa menunggu, ia menemukan informasi tentang pelatihan gratis di Rumah Cahaya Indonesia. Ririn mendaftar di kelas Fotografi angkatan 4, lalu melanjutkan ke kelas Desain Grafis angkatan 7.
“Alhamdulillah, setelah lulus saya mendapatkan pekerjaan sesuai bidang yang saya impikan, yaitu sebagai Designer Grafis di salah satu digital printing di Palembang,” ujarnya.
Ririn mengaku sangat bangga menjadi bagian dari alumni RCI. Selain mendapat ilmu yang bermanfaat, ia juga merasakan dukungan spiritual yang membuatnya lebih mantap menjalani kehidupan sebagai seorang muslimah. “Di RCI saya mendapatkan keluarga baru, rumah baru, dan saudara baru,” tambahnya.
Cerita Ririn hanyalah satu dari puluhan kisah alumni lain yang merasakan perubahan hidup setelah mengikuti program ini.
Cahaya dari Palembang untuk Indonesia
Inisiatif Rendy Arista melalui Rumah Cahaya Indonesia telah membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana. Dari Palembang, cahaya ini menyebar, memberi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menghadirkan program serupa.
Rumah Cahaya Indonesia bukan hanya tentang kursus gratis, melainkan tentang pemberdayaan, keimanan, dan harapan baru bagi generasi muda.
Dengan Semangat ini, Rendy Arista membuktikan bahwa anak muda Indonesia bisa menjadi agen perubahan, dan membuktikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam menggapai kesuksesan, tanpa memandang latar belakang orang tua, sanak keluarga dan ekonomi.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News