bukan sekadar membangun brand awareness es gak beres jadi sumber inspirasi dan kebaikan - News | Good News From Indonesia 2025

Bukan Sekadar Membangun Brand Awareness, Es Gak Beres Jadi Sumber Inspirasi dan Kebaikan

Bukan Sekadar Membangun Brand Awareness, Es Gak Beres Jadi Sumber Inspirasi dan Kebaikan
images info

Es Gak Beres mungkin terdengar aneh untuk sebuah nama usaha, tapi justru itulah yang membuatnya mudah diingat. Bagi sebagian orang yang baru mendengar, rasa penasaran langsung muncul, mempertanyakan es macam apa yang dijual, dan mengapa namanya begitu nyentrik?

Di balik nama unik itu ada sosok Yudi Efrinaldi, seorang pengusaha asal Sumatera Utara yang pada tahun 2021 menerima apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra. Penghargaan itu bukan semata karena nama brand yang nyeleneh, melainkan karena perjalanan usahanya yang penuh kreativitas, ketekunan, dan kepedulian.

Kawan GNFI, inilah kisah inspiratif tentang Es Gak Beres, usaha yang tampak sederhana yang lahir dari ide kreatif namun tumbuh menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Baca Juga: Yuyun Ahdiyanti: Promosikan Kampung Ntobo dari Tak Punya Nama sampai Untung Ratusan Juta

Kisah Yudi dengan Es Gak Beres Miliknya

Es Gak Beres Bukan Sekadar Brand Nyeleneh

Es Gak Beres mulai sejak tahun 2019. Awalnya, tujuan Yudi hanya satu, yaitu memenuhi kebutuhan ekonomi. Bertepatan dengan bulan Ramadhan, ia berjualan di pinggir jalan mulai dari pukul 3 sore hingga menjelang waktu berbuka. Meski sederhana, dagangannya laris karena Yudi cermat memanfaatkan media sosial, seperti fitur story di Instagram untuk mempromosikan produknya.

Suatu ketika, ada seorang konsumen yang alu tidak kebagian es tersebut karena kehabisan. Ia nyeletuk bilang, “Memang ini es kau ni, gak beres!” ujarnya.

Candaan itu justru mendatangkan ide dalam diri Yudi. Ia menjadikannya sebagai nama brand yang akhirnya kini dikenal luas yaitu Es Gak Beres.

Keputusan itu bukan sekadar guyonan, melainkan bagian dari strategi pemasaran. Nama yang nyeleneh dan penuh kejutan membuat orang penasaran, sehingga mudah diingat dan cepat menyebar dari mulut ke mulut.

Di tengah persaingan ketat bisnis minuman, Yudi berhasil menghadirkan perbedaan yang kuat melalui nama yang ia pilih menjadi bukti bahwa kreatifitas dan berpikir cermat sangat dibutuhkan oleh pengusaha.

Es Gak Beres bukan hanya sebuah nama, tetapi identitas brand yang melekat di benak konsumen, membangun brand awareness sekaligus memperkuat citra usaha kecilnya.

Perjalanan Usaha yang Tidak Selalu Mulus

Perjalanan Yudi membangun Es Gak Beres tentu tidak mulus. Setelah awalnya sukses berjualan saat bulan Ramadan, ia mencoba memperpanjang waktu operasional dengan membuka sejak pagi. Namun, langkah itu justru menghadirkan masalah baru.

Es yang disimpan terlalu lama menimbulkan rasa asam, membuat pelanggan kecewa, bahkan ada yang menyampaikan keluhan di media sosial.

Alih-alih menyerah, Yudi memilih memutar otak. Dalam semalam, ia bereksperimen dengan resep baru menggunakan bahan yang sama, tetapi diolah menjadi minuman berbeda. Ia mencoba thai tea, green tea, hingga variasi dengan buah-buahan yang saat itu belum banyak dijual di lingkungannya.

Bermodalkan panduan sederhana dari internet dan YouTube, Yudi langsung mempraktikkannya malam itu juga, lalu keesokan harinya ia tawarkan kepada pembeli.

Hasilnya tidak ia duga, pelanggan justru menyukainya. Dari kegagalan itu, lahirlah inovasi yang memperkuat brand Yudi, di mana es nya mendapat label baru setelah memperbaiki resep lama menjadi “Es Gak Beres yang Sangat Beres”.

Semangat pantang menyerah inilah yang membuat Es Gak Beres terus berkembang. Perlahan tapi pasti, Yudi membawa usahanya menembus berbagai daerah melalui program kemitraan, khususnya di Aceh, Riau, Pekanbaru, hingga Sumatera Utara. Ia membuktikan, kegagalan bukan akhir, melainkan batu loncatan untuk melahirkan ide-ide baru.

Produk Viral yang Mendatangkan Rival

Inovasi yang dilakukan Yudi menjadi salah satu batu loncatan bertahannya Es Gak Beres, tetapi dunia usaha selalu memiliki tantangan. Produk yang viral tidak jarang selalu mendatangkan pesaing yang bermunculan dengan produk serupa.

Yudi pun dituntut untuk menjaga kualitas sebagai pembeda. Ia memastikan bahan yang digunakan tetap terjaga mutunya, serta tidak mengenyampingkan soal pelayanan kepada konsumen agar selalu dilakukan dengan sepenuh hati.

Baginya, inovasi bukan hanya soal menciptakan varian baru, tetapi juga tentang keteguhan hati dalam menjaga kualitas dan menghadapi tantangan. Itulah yang membuat Es Gak Beres tetap diminati dan mampu bertahan di pasar yang kompetitif.

Pemanfaatan Digital dalam Proses Pemasaran

Keberhasilan Es Gak Beres tidak lepas dari kemampuan Yudi memanfaatkan dunia digital. Sejak awal, ia sudah menggunakan media sosial untuk mengenalkan produknya. Salah satunya lewat fitur story di Instagram. Dagangannya cepat tersebar dan menarik perhatian konsumen, terutama generasi muda yang aktif di dunia maya.

Langkah Yudi selaras dengan semangat UMKM go digital yang kini berkembang pesat di Indonesia. Dengan modal sederhana, ia mampu menjangkau pasar yang lebih luas melalui media sosial, sekaligus membangun interaksi langsung dengan konsumen.

Es Gak Beres Punya Sisi Humanis yang Beres

Bagi Yudi, Es Gak Beres bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga kebermanfaatan. Melalui program kemitraan, ia berhasil membuka peluang usaha sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi banyak orang.

Selain itu, Yudi aktif menjalankan berbagai kegiatan sosial. Ia menyediakan layanan ambulan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan, rutin membagikan sembako dan makanan gratis setiap hari Jumat, serta melibatkan mitra usahanya dalam program donasi.

Dengan begitu, Es Gak Beres tumbuh bukan sekadar sebagai brand, tetapi sebagai gerakan kolektif yang membawa kebaikan bersama.

Tidak berhenti sampai di situ, Yudi juga memperluas kontribusinya ke dunia pendidikan. Ia kerap kali mengisi sesi untuk program pelatihan UMKM bagi pelajar di sekolah. Lewat kegiatan ini, Yudi ingin menanamkan bahwa menjadi wirausaha bukan sesuatu yang memalukan. Justru, dengan pola pikir yang benar, anak muda bisa berani bermimpi menjadi pengusaha yang berdampak positif.

Sederet kepedulian tadilah yang membuat Yudi melalui Es Gak Beres mendapat apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra pada 2021.

Aksi Sederhana namun Berdampak Besar

Kawan GNFI, kisah Es Gak Beres mengingatkan kita bahwa kebaikan tidak harus menunggu hal besar untuk dilakukan. Dari sebuah ide sederhana, lahir usaha yang mampu menggerakkan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, hingga memberi manfaat sosial.

Yudi Efrinaldi bukanlah ilmuwan yang menciptakan revolusi teknologi, bukan pula penemu yang tercatat dalam sejarah dunia. Ia hanyalah seorang pengusaha sederhana yang dengan kesungguhan hati berusaha agar bisnis yang ia jalankan bisa terus berjalan. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan nilai besar yaitu kegigihan, kepedulian, dan ketulusan untuk berbagi.

Kawan GNFI, inilah contoh nyata bagaimana dunia tidak hanya bergerak oleh pencapaian yang melulu harus dari hal besar, melainkan juga oleh langkah-langkah kecil yang konsisten.

Mari melihat sekeliling kita, karena bisa jadi inspirasi terbesar justru lahir dari keseharian di mana pun kawan GNFI berada, dari orang-orang yang dengan tulus berbuat, tanpa perlu menunggu menjadi besar.

#kabarbaiksatuindonesia

Baca Juga: Garda Pangan: Transformasi Food Waste, Food Loss Dari Dapur Surplus Menjadi Berkah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.