banting setir dari buruh bongkar muat pelabuhan marson sukses jadi petani pepaya - News | Good News From Indonesia 2025

Banting Setir dari Buruh Bongkar Muat Pelabuhan, Marson Sukses Jadi Petani Pepaya

Banting Setir dari Buruh Bongkar Muat Pelabuhan, Marson Sukses Jadi Petani Pepaya
images info

“Saya belajar dari pengalaman. Memang saya SD tidak tamat, tapi kalau kita tekun, pasti ada hasil,” ujar Marson.

Nama lengkapnya Mariono Marson (49). Ia adalah buruh pelabuhan yang bergabung dengan Kelompok 3 tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di pelabuhan Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Kisahnya menarik sebab ia berani banting setir dari buruh pelabuhan menjadi petani pepaya.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin pekerja di dekat perairan menguasai ilmu pertanian? Marson membuktikan kemungkinan itu. Ia belajar dari pengalaman untuk mengembangkan lahan yang jadi ladang pepaya.

Santardi, 15 Tahun Hidup di Lereng Bukit Siawu Menggarap Lahan Perhutani

Memanfaatkan Lahan Kosong

Marson menemukan lahan kosong milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka di kawasan El Tari, Maumere. Tanahnya tampak gersang dan kering. Di sana ia melakukan percobaan mengembangkan budidaya berbagai jenis pepaya, termasuk pepaya california.

Marson, buruh bongkar muat pelabuhan yang banting setir jadi petani pepaya
info gambar

Sebagai informasi, pepaya california memiliki nama asli pepaya callina (California-Indonesia).

Dinamakan pepaya california, bukan berarti buah ini berasal dari California, Amerika Serikat. Pepaya california justru jenis tanaman asli Indonesia.

Kopi dari Biji Pepaya, Ide Baru Konsumsi Pepaya yang Kaya Akan Manfaat

Pepaya california merupakan hasil rekayasa genetik dari Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS., beserta tim yang berasal dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB).

Mereka melakukan breeding atau pemuliaan terhadap buah pepaya dari seseorang yang mengaku mendapat benih pepaya dari California. Proses pemuliaan ini membutuhkan waktu selama 7 (tujuh) tahun hingga akhirnya pepaya california dikenalkan ke masyarakat secara luas pada 2010.

Sejak diperkenalkan selama lebih dari 1 dekade, pepaya california kini menjadi salah satu jenis pepaya unggulan Indonesia. Biji pepaya tersebut kini tidak lagi berpusat di Jawa, tetapi telah menyebar hingga ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, dan dibudidayakan oleh petani setempat, termasuk Marson.

Pepaya California, Buah Asli Indonesia yang Sering Dikira Impor

Belajar Otodidak Tanpa Latar Belakang Ilmu Pertanian

Marson bukan berlatar belakang petani dan tidak memiliki ilmu di bidang pertanian. Ia bahkan tidak lulus SD saat duduk di sekolah formal.

“Saya belajar dari pengalaman. Memang saya SD tidak tamat, tapi kalau kita tekun, pasti ada hasil,” ungkapnya, dikutip dari Liputan6.

Marson mulai mencoba budidaya pepaya saat Covid-19 tahun 2021 lalu. Saat itu, aktivitas bongkar muat di pelabuhan Laurens Say Maumere sepi. Ia kerap menganggur dan pendapatannya pun tak pasti.

Kisah Sang Maestro Hudoq: Frans Jiu Luay

Saat ini pun, aktivitas buruh bongkar muat di pelabuhan Lorens Say, Maumere tidak begitu padat. Ketua TKBM Pelabuhan L.Say Maumere, Paul Nining Pau mengatakan, aktivitas di Pelabuhan Lorens Say dalam seminggu bisa dihitung hari; hanya 5-6 kapal. Oleh karena itu, para buruh bogkar muat dinilai memiliki banyak waktu yang bisa digunakan untuk kegiatan produktif lain.

“Jadi mereka buruh punya banyak waktu untuk mendedikasikan kemampuan mereka ke bidang lain, bisa berdagang, bisa menanam, dan lainnya," ungkap Paul.

Sebagai awal percobaan, Marson menanam 20 pohon pepaya di lahan kosong milik pemkab. Saat itu, ia terbilang sukses. Permintaan pepaya di pasar pun meningkat seiring imbauan pemerintah untuk mengonsumsi makanan bergizi, termasuk sayur dan buah. Di titik inilah, Marson akhirnya memutuskan fokus mendalami budidaya pepaya.

Sosok Romo Marto Pangarso yang Jadi Guru Spiritual Soeharto

“Banyak yang cari pepaya. Saya mulai tambah tanam 100, lalu 200 pohon. Akhirnya saya fokus tanam pepaya saja,” terangnya.

Marson cukup telaten merawat pohon pepayanya. Ia menyiapkan sendiri bibit yang ditanam. Sebagian besar berasal dari buah pepaya pasar yang ia semai ulang. Ia juga menghindari penggunaan pupuk kimia dan lebih mengandalkan pupuk kompos untuk menghasilkan kualitas pepaya terbaik.

Sosok Suswaningsih, PNS yang Berjuang Hidupkan Lahan Tandus di Gunungkidul

Saya Tidak Tamat SD, Tapi Anak-Anak Saya Harus Sekolah Tinggi

“Saya tidak tamat SD, tapi anak-anak saya harus sekolah tinggi. Itu impian saya,” tegasnya.

Memilih menjadi petani pepaya bukan tanpa pertimbangan. Sejauh ia menjadi petani, hasil dari pepaya mampu mengantarkan anaknya mengenyam pendidikan tinggi.

Dalam seminggu, Marson bisa memanen 50 hingga 500 buah pepaya, dengan harga jual antara Rp7.000 hingga Rp10.000 per buah.

“Seminggu saya bisa jual sampai tiga kali. Kadang 30 buah, kadang 50 buah sekali jual,” tuturnya.

Hasil tersebut membawa anak sulungnya kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang. Penghasilan itu juga mampu membiayai dua anak lainnya yang kini duduk di bangku SMPK Bina Wirawan dan SMP Negeri Alok.

Sosok Sudarmi, Perempuan Gigih yang Pimpin Pengelolaan Hutan Jati di Gunungkidul

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.