Nama Victor Clavelly tidak asing di kancah fesyen dan mode papan atas dunia. Kini, ia hadir dan menyapa Indonesia lewat ajang JF3 Fashion Festival 2025.
Victor Clavelly berpartisipasi dalam JF3 Fashion Festival 2025. dengan menampilkan koleksi bertajuk “Les Fragments”. Koleksi yang dipamerkan dalam show di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, pada Rabu (30/72025) itu menyuguhkan karya berupa melalui desain busana modular, skulptural, dan eksperimental yang dibuat dengan teknik 3D printing yang dibuat Clavelly bersama seniman CGI Héloïse Bouchot.
Inspirasi Batik dalam Dunia Fesyen, Lestarikan Budaya di Yogyakarta
Langkah Victor Clavelly, dari Paris ke Panggung JF3 Fashion Festival 2025
Victor Clavelly adalah desainer dari Montreuil, Prancis. Ia dikenal sebagai desainer yang visioner dengan karya-karya yang unik dan berani.
Sebagai desainer, Clavelly menimba ilmu di Ecole Duperré Paris. Selain belajar di kampus, ia juga terjun langsung di industri mode, di antaranya dengan bekerja di Haider Ackermann.
Menariknya, Clavelly banyak mengambil inspirasi dari desain karakter video game justru dalam menciptakan desain mode. Ia memiliki ingin mengubah bentuk tubuh menjadi sesuatu yang punya karakter dominan, kuat, dan tidak lazim. Itu pula yang membuat busana yang ia ciptakan kerap mengandung pesan tentang hubungan teknologi dengan tubuh manusia.
Untuk mewujudkan karyanya, Clavelly memanfaatkan berbagai material dan teknologi, terutama 3D printing. Dalam sebuah wawancara dengan Coeval Magazine yang dipublikasikan pada 2022, ia bahkan mengaku sudah mendalami 3D sejak baru mulai belajar di Duperre.
"Saat saya masuk ke sekolah desain fesyen Duperre 6 tahun lalu (2016) saya mulai belajar 3D sendiri dengan tujuan untuk merancang bentuk dan volume." ujarnya.
Siapa sangka juga, Clavelly pernah berkolaborasi dengan artis-artis ternama seperti Beyonce dan Katy Perry. Salah satu karya Clavelly berupa sepasang kaki logam yang dicetak 3D dan dirakitnya sendiri bahkan menghiasi sampul single Katy Perry yang bertajuk Womans' World.
Di JF3 Fashion Festival 2025, Clavelly juga Bouchot ambil bagian lewat kolaborasinya bersama LAKON. Sebagaimana diketahui, LAKON mempersembahkan koleksi bertajuk URUB yang mengusung filosofi akan penghormatan terhadap alam, kearifan lokal, dan semangat para pengrajin Nusantara.
Dalam pernyataan resminya, URUB dimaknai sebagai sebuah interpretasi tentang makna memberi di tengah dunia yang dipenuhi hal-hal yang serba cepat. dan konsumsi berlebih. Dengan makna memberi itu, URUB mencoba memosisikan pengorbanan sebagai inti dari penciptaan dan sumber cahaya.
LAKON yang eksis ddengan misi pelestarian budaya Indonesia melalui pendekatan desain dengan sentuhan modern benar-benar memberi nuansa lokal dalam koleksi URUB. Sebab, LAKON melibatkan para pengrajin Indonesia untuk mrnciptakan karya. Hasilnya, jadilah karya yang kompletatif dan sarat dengan nilai tradisi sekaligus kemanusiaan.
Clavelly sendiri memboyong 21 tampilan ke JF3 Fashion Festival. Karya-karya yang dilabeli 'Les Fragments' itu sebelumnya telah diluncurkan di Paris, tepatnya pada peragaan busana Men's Fashion Week.
Dalam show, Les Fragments menghadirkan suasana yang futuristik seperti di film fiksi ilmiah. Tak heran, sebab karya Clavelly ini memang jadi wadah bagia imajinasi akan dunia pasca-antroposen saat tubuh bersifat hibrida, disusun kembali, dan berevolusi, dan eksis di antara yang organik dan buatan.
Clavelly mengaku bahwa dengan Les Fragments, ia mengombinasikan berbagai teknik pembuatan busana membangun semacam semesta baru yang mampu bercerita tentang imajinasi yang terkandung di dalamnya.
"Saya telah membangun semesta yang memadukan siluet pahatan, cetak 3D, dan penceritaan melalui busana. Karya saya mengeksplorasi tema anatomi, identitas, dan ingatan yang terfragmentasi, dan saya bersemangat untuk membuka dialog ini dengan khalayak baru di Jakarta." ujar Clavelly.
Dengan paduan berbagai teknik, karya Clavellyd dalam Les Fragments memang bisa dibilang rumit dan kompleks. Dalam proses produksinya sendiri, ia harus membuat sketsa tangan, lalu mengubahnya ke dalam permodelan 2D dan 3D dengan bantuan komputer.
"Siluetnya menampilkan denim yang direkonstruksi, rantai besi modular yang dicetak dalam 3D, dan pakaian yang rumit secara teknis yang dibuat di studio saya yang berada di Paris." pungkasnya.
Industri Fesyen Indonesia Semakin Optimis, Wirausaha Muda Jadi Ujung Tombak Pertumbuhan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News