- Kemenpora dan LPDP luncurkan Beasiswa Keolahragaan bagi para mantan atlet, atlet, dan tenaga profesional di bidang olahraga.
- Tenaga profesional di bidang olahraga meliputi ahli gizi, psikolog, fisioterapis, psikolog, dokter, dan masih banyak lagi.
Dunia olahraga tidak hanya diisi oleh atlet di lapangan dan pelatih. Ada banyak peran-peran pendukung dalam ekosistem olahraga yang seharusnya turut berdaya. Misalnya saja sport medical, sports nutritionist, pendidik dan akademisi, hingga komunikator publik.
Peran mereka kerapkali tidak tampak sebab pergerakannya di balik layar. Akan tetapi, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melihat mereka sebagai jaringan tim yang turut mendorong para atlet merebut piala atau medali. Untuk itu, Kemenpora RI mengapresiasi kinerja mereka dengan menyediakan Program Beasiswa Keolahragaan.
Kadek Adi Asih, Atlet Belia yang Bikin Kejutan di Piala Dunia Panjat Tebing 2025
Tidak hanya atlet aktif, beasiswa Kemenpora yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini juga memberikan fasilitias yang sama kepada mantan atlet dan tenaga profesional di bidang olahraga.
Mereka dapat melanjutkan pendidikan di jenjang magister (S2) atau doktor (S3) dengan bantuan dana.
“Beasiswa ini adalah bentuk kehadiran dan dukungan dari negara dalam menjamin kesejahteraan dan masa depan para insan olahraga kita, serta tentunya memperkuat ekosistem keolahragaan,” ungkap Menpora Dito.
Perjuangan Desiana Syahfitri Atlet Sambo: Sendirian Tanpa Pelatih, tetapi Menang di Kejuaraan Asia!
Dua Jalur Beasiswa: Peningkatan Prestasi dan Penghargaan Prestasi
Ada dua jalur beasiswa yang dapat diambil sesuai dengan kriterianya masing-masing, yakni Beasiswa Keolahragaan jalur peningkatan prestasi dan jalur penghargaan prestasi.
Perbedaanya, jalur peningkatan prestasi diberikan kepada para profesional di bidang olahraga yang masih dalam tahap mengembangkan prestasi. Para atlet atau tenaga profesional di bidang olahraga dapat memilih jalur ini jika memiliki prestasi di tingkat nasional.
Sementara itu, jalur penghargaan prestasi diberikan kepada insan di dunia olahraga yang telah meraih prestasi di tingkat dunia.
Sebelum mendaftar beasiswa, keduanya—peningkatan prestasi dan penghargaan prestasi—harus mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Rekomendasi dapat diajukan dengan mengisi data diri di laman Sitenor.
Kholidin, Atlet Penakluk Angin dengan Andalkan Kekuatan Gigi
Siapa Saja Penerima Beasiswa Keolahragaan?
"Poin saya, ini bukan hanya untuk atlet. Pelatih, tenaga medis, sport science, semua punya potensi besar memajukan ekosistem industri olahraga. Ruangnya masih sangat luas untuk dikembangkan di Indonesia,” jelas Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan dan prestasi sebuah atlet tidak dapat dipisahkan dari para tenaga profesional olahraga yang bekerja di baliknya. Mereka adalah guru/dosen pendidikan jasmani, wasit, juri, manajer, promotor, administrator, penyuluh, instruktur, tenaga medis, ahli gizi, ahli biomekanika, psikolog, dan profesi lain yang relevan.
"Betapa sebetulnya kita butuh expertise di berbagai bidang," imbuhnya.
Berikut beberapa para tenaga profesional yang bergerak di bidang keolahragaan.
Semangat Tak Pernah Padam dari Atlet yang Jadi Petugas Kebersihan: Fauzi Purwolaksono
- Sport Scientist (Ilmuwan Olahraga)
Sport Scientist bertugas untuk memantau dan meningkatkan performa atlet melalui pendekatan ilmiah dan data real-time.
Tugas mereka adalah menganalisis performa fisik dan merancang program latihan berbasis sains. Dengan teknologi seperti GPS tracker, analisis video, dan tes VO2 max, sport scientist tahu kapan atlet harus menambah intensitas latihan, atau justru beristirahat.
- Fisioterapis Olahraga
Peran fisioterapis olahraga adalah memantau agar tubuh atlet tetap bugar dan pulih optimal setelah latihan atau cedera.
Biasanya fisioterapis olahraga bekerja di ruang pemulihan. Ia catatan tentang riwayat cedera, metode terapi, hingga jadwal peregangan berikutnya.
Mereka membantu proses pemulihan cedera, melakukan terapi fisik, dan juga menjadi garda terdepan dalam pencegahan cedera kronis.
Kisah Veda Ega Pratama: Kenal Balapan karena Ayah, Kini Jadi Penakluk Sirkuit Mugello
- Ahli Gizi Olahraga (Sports Nutritionist)
Ahli gizi olahraga bertanggung jawab dalam menyusun pola makan seimbang. Pola makan ini dirancang sedemikian rupa untuk mendukung performa dan daya tahan atlet secara maksimal.
Seorang ahli gizi memantau menu makanan. Ia tidak hanya memastikan makanan bergizi, tetapi juga menyesuaikan jumlah karbohidrat, protein, dan lemak berdasarkan program latihan hari itu.
Ahli gizi olahraga tahu, atlet angkat besi butuh asupan berbeda dengan pelari maraton.
- Psikolog Olahraga
Tidak hanya fisik, atlet olahraga juga harus menjaga kesehatan mental, fokus, dan kepercayaan diri atlet sepanjang kariernya. Ini jadi tanggung jawab dari psikolog olahraga.
Psikolog olahraga bukan hanya menguatkan mental saat menang, tetapi juga menjadi penyangga saat atlet menghadapi tekanan, cedera, atau bahkan kegagalan.
Lika-liku Sabar/Reza sebagai Pebulutangkis Independen: Dituntut Mandiri, Support System Jadi Penolong
- Manajer Tim / Manajer Atlet
Manager tim bertugas mengelola aktivitas non-teknis agar atlet dan pelatih bisa fokus 100% pada performa. Pekerjaannya adalah berbicara dengan sponsor dan menjadwalkan sesi latihan.
Ia mengurus dokumen keberangkatan, logistik, hingga memastikan semua kebutuhan atlet terpenuhi sebelum bertanding.
- Pelatih Fisik (Strength & Conditioning Coach)
Membentuk fondasi fisik atlet agar tahan banting dan konsisten sepanjang musim kompetisi adalah tugas pelatih fisik.
Pelatih fisik harus menyusun latihan kekuatan, ketahanan, dan mobilitas yang dirancang khusus untuk setiap atlet. Ia memahami bahwa kekuatan otot bukan satu-satunya yang penting, tapi juga stabilitas sendi dan ketahanan jantung.
Lapangan Indonesia Open 2025 Berwarna Biru, Apa Kata Pebulutangkis Kita?
- Dokter Tim
Memastikan kondisi medis atlet tetap prima sebelum, selama, dan sesudah pertandingan menjadi tanggung jawab dokter tim.
Dalam situasi genting di pinggir lapangan, seorang dokter tim berdiri siaga. Ia bukan hanya menangani cedera mendadak, tetapi juga melakukan evaluasi kesehatan berkala.
Dari pemantauan tekanan darah hingga pencegahan infeksi, dokter tim adalah penjaga utama kesehatan seluruh skuad.
- Wasit dan Juri Profesional
Mereka tak berseragam olahraga, tapi punya kekuatan besar di lapangan. Wasit dan juri adalah penjaga integritas pertandingan, memastikan semua berjalan adil dan sesuai regulasi.
- Pengelola Venue dan Teknisi Olahraga
Inilah tugas pengelola venue dan teknisi olahraga, yakni menyediakan infrastruktur dan teknologi yang mendukung kelancaran pertandingan.
Di luar sorotan kamera, teknisi menyiapkan pencahayaan, papan skor, sistem timing, hingga lantai arena. Tanpa mereka, pertandingan bisa kacau.
Langkah Mantap Alwi Farhan Menuju Masa Depan Bulutangkis Indonesia
Beasiswa Keolahragaan, Bisa Kuliah di Dalam Maupun Luar Negeri
Melihat betapa pentingnya tugas masing-masing tenaga profesional, ilmu dan teori menjadi salah satu pondasi mereka dalam mengambil keputusan. Untuk itu, pemerintah membuka peluang seluas-luasnya bagi mereka jika ingin mengambil pendidikan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Karena ini full support dari beasiswa, jadi ini kami buka kesempatan untuk meraih pendidikan yang sebaik-baiknya,” tegas Menpora Dito.
Sensasionalnya Pecatur Muda Shafira Devi Herfesa: Mengalahkan Irene Sukandar, Lalu ke di Piala Dunia Catur 2025!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News