Kapal Api Indonesia Open 2025 menyuguhkan hal berbeda berupa karpet lapangan yang berwarna biru. Para pebulutangkis Indonesia yang berlaga pun memberi komentarnya.
Di Indonesia, turnamen bulutangkis lazimnya menggunakan lapangan berwarna hijau. Penggunaan karpet lapangan warna biru dalam Kapal Api Indonesia Open 2025 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Selasa (3/6/2025) hingga Minggu (8/6/2025) itu memang di luar kebiasaan. Biasanya, turnamen bulutangkis di Indonesia menggunakan lapangan berwarna hijau.
Digunakannya lapangan biru di Kapal Api Indonesia Open 2025 tentu bukan tanpa alasan. PBSI ingin Indonesia Open punya ciri khas tersendiri, sebagaimana All England yang menggunakan lapangan abu-abunya atau World Tour Finals dengan lapangan merahnya.
Lantas, apa komentar para pebulutangkis Indonesia setelah mencicipi lapangan biru di Kapal Api Indonesia Open 2025?
Mengenang Tan Joe Hok: Menjadi Putra Indonesia yang Membanggakan Lebih Penting Ketimbang Uang
Komentar pebulutangkis Indonesia soal karpet biru
Setelah Kapal Api Indonesia Open 2025 resmi dimulai dan para pebulutangkis mencicipi berlaga di lapangan biru, komentar datang. Alwi Farhan misalnya, ia melihat bahwa lapangan biru adalah hal tidak biasa baginya.
Kendati demikian, karena tidak biasa itu pula Alwi mengaku suka dengan lapangan biru. "Saya suka saja. Jujur saya suka karena unfamiliar. Jarang saya temui karpet warna biru." ujar pebultangkis tunggal putra itu kepada awak media.
Komentar positif juga datang dari pebulutangkis tunggal putra lain, Jonatan Christie. Pria yang akrab disapa Jojo itu, ternyata termasuk pebulutangkis yang sudah pernah berlaga di lapangan beraneka warna.
"Cukup oke. Beberapa kali kita juga coba court dengan warna yang berbeda selain hijau. Ada merah, abu-abu." katanya.
Khusus untuk lapangan biru di Kapal Api Indonesia Open 2025, Jonatan punya harapan tersendiri. Ia berharap agar dengan warna lapangan baru, penonton dan pemain turut merasakan hal positif.
"Jadi semakin banyak warna mungkin lebih bisa meningkatkan gairah masyarakat untuk menonton atau ada hal yang baru yang kita sebagai atlet bisa rasakan." lanjut Jonatan.
Pebulutangkis ganda putra, Fajar Alfian, punya komentar senada dengan Alwi. Ia juga suka dengan warna lapangan yang masih tergolong tidak biasa ini karena memberi suasana baru.
"Suasana baru ya Istora menggunakan karpet warna biru. Sedikit beda, bukan sedikit (tetapi) beda banget. Tapi ya penginnya memang Indonesia seperti Indonesia Open ini, setiap Indonesia Open katanya mau berkarpet biru seperti All England." ujar Fajar.
"Jadi semoga Indonesia punya ciri khas dari karpet biru ini, lebih baik lagi karena saya juga suka warna biru." lanjutnya.
Soal alasannya suka karpet berwarna biru, Fajar menjawab santai sembari tertawa. "Karena (saya) bobotoh.” pungkasnya.
Anders Antonsen, "Istora Boy" dari Denmark yang Akhirnya Benar-benar Menaklukkan Istora Senayan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News