mengenang tan joe hok menjadi putra indonesia yang membanggakan lebih penting ketimbang segepok uang - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenang Tan Joe Hok: Menjadi Putra Indonesia yang Membanggakan Lebih Penting Ketimbang Uang

Mengenang Tan Joe Hok: Menjadi Putra Indonesia yang Membanggakan Lebih Penting Ketimbang Uang
images info

Tan Joe Hok meninggal dunia. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pebulutangkis top yang berjasa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Tan Joe Hok diketahui meninggal dunia pada Senin (2/6/2025) pukul 10.52 WIB di Rumah Sakit Medistra. Kabar itu disampaikan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada hari yang sama.

"Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia menyampaikan dukacita yang mendalam dan doa terbaik untuk almarhum dan keluarga. Selamat jalan Tan Joe Hok. Warisanmu untuk bulutangkis kan abadi." demikian petikan pernyataan PBSI.

Tan Joe Hok adalah pebulutangkis yang aktif bermain pada era 1950 hingga 1960-an. Ia dikenal sebagai atlet yang sarat prestasi di berbagai ajang bergengsi.

Soal prestasi, Tan Joe Hok memang bukan kaleng-kaleng. Ia tercatat mengoleksi gelar juara All England 1959, Asian Games 1962, serta Piala Thomas pada 1958, 1961, dan 1964.

Kadek Adi Asih, Atlet Belia yang Bikin Kejutan di Piala Dunia Panjat Tebing 2025

Tan Joe Hok, Putra Indonesia yang Ingin Dibanggakan

Pada masa jayanya, sudah tentu ragam prestasi Tan Joe Hok menuai banyak puja-puji dan apresiasi. Ada kisah menarik saat Tan Joe Hok mendapat hadiah beasiswa kuliah.

Saat itu, Tan Joe Hok baru meraih gelar Piala Thomas 1961. Ia pun dianugerahi tanda jasa Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Soekarno. 

Soekarno mengatakan bahwa ia bangga karena orang seperti Tan Joe Hok yang mewakili bangsa dan negara hanya bisa dihitung dengan jari. "I will give you a scholarship." kata Soekarno saat itu, seperti dicatat dalam Tan Joe Hok - Perintis di Pentas Bulu Tangkis.

Bermodal beasiswa, Tan Joe Hok kemudian hijrah ke Amerika Serikat untuk kuliah di Baylor University, Texas. Di sana, sempat dibuat kaget gara-gara menerima cek senilai 1000 dolar AS dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jumlah yang sangat besar untuk ukuran saat itu.

Bukannya girang, Tan Joe Hok malah bingung dan merasa tak berhak menerima uang itu karena ia sudah mendapat beasiswa dan boleh bekerja untuk mencari tambahan. Akhirnya uang itu pun dikembalikan.

"Bagi saya, menjadi putra Indonesia yang dibanggakan lebih berharga daripada sejumlah uang." Itulah alasannya.

Soal prestasi dan jasanya untuk Indonesia tak perlu diragukan lagi, ironisnya, Tan Joe Hok sempat kesulitan mendapat pengakuan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pada awal era Orde Baru meski. Penyebabnya, ia adalah keturunan Tionghoa. Hal itu pula yang membuatnya harus memakai nama Hendra Kartanegara.

Kendati demikian, ia tetap bertahan di Indonesia sampai akhir hayatnya. Kini, ia pun meninggalkan para penggemar bulutangkis yang menjadikannya sebagai legenda.

Selamat Jalan, Tan Joe Hok.

Langkah Mantap Alwi Farhan Menuju Masa Depan Bulutangkis Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.