Presiden RI, Prabowo Subianto menjanjikan akan melakukan pembenahan dan pengkajian ulang di bidang pendidikan. Janji-janji tersebut disampaikan saat dirinya memberikan sambutan saat Puncak Hari Guru Nasional yang digelar di Velodrome, Jakarta, Kamis (28/11).
Beberapa kebijakan yang akan diterapkan pada 2025 nanti ialah menaikkan gaji guru, memberikan bantuan pendidikan bagi guru agar dapat melanjutkan D4/S1, hingga kucuran dana untuk meningkatkan fasilitas sekolah swasta maupun negeri.
Kebijakan yang dicanangkan ini tentunya mengubah skema penganggaran dana. Menurut penuturannya, alokasi dana di bidang pendidikan tahun 2025 merupakan penganggaran terbesar sepanjang sejarah.
"Saya kira pertama kali dalam sejarah Indonesia, alokasi pendidikan dalam APBN tahun 2025 adalah yang tertinggi dalam sejarah RI," terang Prabowo.
Beberapa kebijakan yang dijanjikan oleh Prabowo untuk pendidikan Indonesia adalah:
Deny Arifin Berdedikasi dalam Bidang Pendidikan, Mengajar hingga ke Vietnam
Kenaikan gaji
Problematika pendidikan terkait minimnya gaji yang diterima guru menjadi topik utama. Banyak guru non-ASN atau guru honorer kerap mendapat upah jauh di bawah UMK.
Hal ini diperkuat oleh hasil survei Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) dan GREAT Edunesia Dompet Dhuafa yang diikuti oleh 403 guru dari 25 provinsi Indonesia. Hasilnya, sebanyak 74 persen responden digaji di bawah Rp 2 juta. Bahkan, ada beberapa yang mendapah upah di bawah Rp 500 ribu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya akan menaikkan gaji para guru, termasuk guru honorer.
Nantinya, guru yang berstatus ASN dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan menerima kenaikan gaji sebesar satu kali gaji pokok.
Konsep Baru Pendidikan Indonesia, Rencana Deep Learning Ful-Ful Hingga Sastra Indonesia Jadi Kurikulum
Sementara itu, untuk guru honorer atau guru yang berstatus non-ASN, akan mendapat kenaikan tunjangan profesi sehingga menjadi Rp2 juta.
“Guru-guru non-ASN nilai tunjangan profesi ditingkatkan jadi Rp2 juta perbulan," jelas Prabowo.
Dengan adanya kebijakan kenaikan gaji para guru ini, Prabowo menuturkan bahwa anggaran kesejahteraan guru ASN dan non ASN naik menjadi Rp81,6 triliun pada tahun 2025.
Kabar Baik! Kemendikbud Akan Tambah Anggaran Tahun 2025 untuk Kesejahteraan Guru dan Dosen
Bantuan Pendidikan Guru untuk Melanjutkan ke Jenjang D4/S1
Selain menambah upah guru, Prabowo juga berjanji dirinya akan memberikan bantuan peningkatan kapasitas guru melalui bantuan pendidikan. Guru-guru yang belum memperoleh gelar sarjana akan didorong untuk mengejar ijazah D4/S1.
Merujuk data yang dipaparkan Presiden Prabowo, ada sekitar 249.623 guru yang hingga saat ini belum berpendidikan D4/S1.
“Secara bertahap mulai 2025, para guru tersebut akan diberi bantuan pendidikan untuk melanjutkan studi ke jenjang D4 dan S1," terangnya.
Melanjutkan program dari bantuan ini, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan membuka program profesi guru (PPG) dengan kuota 806.486. Untuk itu, para guru atau calon guru yang telah menyelesaikan D4/S1 didorong untuk mengikuti program tersebut.
Kisah Guru Madrasah di Mentawai yang Menempuh Perjalanan Sepekan Demi Ikut Pelatihan Kemenag
Kucuran Dana Peningkatan Fasilitas Sekolah
Prabowo menuturkan pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar Rp17,15 triliun pada tahun 2025. Dana tersebut difokuskan untuk rehabilitasi, perbaikan dan renovasi 10.440 sekolah negeri dan swasta.
Alokasi dana yang telah diberikan itu diharapkan dapat digunakan secara maksimal sehingga layanan sekolah-sekolah di Indonesia semakin meningkat dan merata.
"Dana ini akan dikirim langsung ke sekolah-sekolah, cash transfer," imbuh Prabowo.
Mengatasi Kemiskinan dan Ketimpangan: Peran Guru Honorer dalam Mewujudkan SDGs di Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
