https wwwinstagramcom memoirhouseigshdw0wd2jlc2pscty2 - News | Good News From Indonesia 2024

Deny Arifin Berdedikasi dalam Bidang Pendidikan, Mengajar hingga ke Vietnam

Deny Arifin Berdedikasi dalam Bidang Pendidikan, Mengajar hingga ke Vietnam
images info

Deny Arifin, seorang mahasiswa aktif Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Universitas Sumatera Utara, yang telah menunjukkan dedikasi tinggi pada dunia pendidikan melalui berbagai kegiatan volunteer mengajar yang telah dilakukannya. Dengan semangatnya, ia berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi unggul demi masa depan yang lebih baik.

Deny telah menunjukkan partisipasi aktifnya dalam kegiatan volunteer sejak awal masa perkuliahannya. Ia telah aktif mendedikasikan dirinya sebagai pengajar sukarela di beberapa lokasi, termasuk Desa Ndeskati, Desa Tanjung Morawa, dan Desa Nelayan.

Tidak cukup mengambil volunteer di dalam negeri, Deny memutuskan untuk memperluas jangkauan pengabdiannya ke level internasional. Berbekal semangat juang dan optimis yang tinggi, ia berhasil mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program GlobalVolunteer yang mengantarkannya ke Vietnam pada bulan Juli.

Program ini berdurasi 6 minggu, terhitung sejak 8 Juli 2024. Kedatangannya disambut hangat oleh projectinitiation dan warga sekitar dengan penuh rasa antusias untuk belajar. Dalam program GlobalClassroom yang selaras dengan target SDG 4.6 di bidang pendidikan, Deny berkolaborasi dengan rekan relawan dari Turki dan Thailand untuk memberikan pengajaran bahasa Inggris kepada anak-anak setempat.

Lokasi pengajaran Deny diberi nama Nature House. Di tempat tersebut, ia mengampu empat kelas dalam satu minggu dengan kelompok usia yang beragam. Kelas pertama untuk anak berusia 4-6 tahun, kelas kedua untuk anak berusia 10 tahun, kelas ketiga untuk anak berusia 12 tahun, dan kelas keempat untuk peserta berusia 22 tahun.

Melalui program ini, Denny memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kemampuan literasi dan membangun kepercayaan diri anak-anak Vietnam dalam menyampaikan pendapat serta berkomunikasi dalam bahasa inggris.

“Melihat betapa antusiasnya anak-anak dan masyarakat di Vietnam dalam menuntut ilmu membuat saya semakin menghargai pentingnya pendidikan. Bagi mereka, pendidikan adalah jembatan untuk meraih masa depan yang lebih baik, dan hal ini menginspirasi saya untuk terus berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan orang lain,” ujarnya.

Deny mengakui bahwa, menjadi seorang pengajar di negara yang tidak terbiasa menggunakan bahasa inggris menjadi sebuah tantangan tersendiri yang harus ia hadapi. Untuk mengatasinya, Ia berupaya memahami karakteristik dari anak-anak Vietnam dan berusaha membangun citra guru yang ramah sehingga dapat membangun suasana kelas dan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Selain itu, ia juga menerapkan metode pembelajaran interaktif, seperti games untuk meningkatkan minat dan semangat belajar anak-anak.

Selama periode mengajar 6 minggu, terlihat kemajuan signifikan pada kemampuan bahasa Inggris para siswa. Anak-anak yang awalnya memiliki pengetahuan terbatas tentang bahasa inggris kini menunjukkan peningkatan dalam penggunaan kosakata, kemampuan membentuk kalimat, serta kepercayaan diri dalam mengungkapkan pendapat melalui komunikasi verbal. Pencapaian ini membuktikan keberhasilan Deny sebagai agen perubahan masyarakat.

Pengalaman mengajar di Vietnam memberikan dampak transformatif bagi pengembangan diri Deny, khususnya dalam aspek softskill dan hardskill. Dalam aspek softskill, ia memperoleh peningkatan kemampuan mengelola waktu, berbicara di depan publik, mengelola emosi, beradaptasi dengan lingkungan baru, serta mengelola tim.

Sementara dalam kategori hardskill, ia mengalami kemajuan dalam penguasaan bahasa inggris, teknik penyusunan rencana pembelajaran. Lebih dari itu, program ini memberinya kesempatan berharga untuk membangun internationalnetworking yang berpotensi menghasilkan kolaborasi produktif di masa depan.

Walaupun menghadapi beberapa cultureshock selama di Vietnam, Deny berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan baik sehingga tidak mengganggu aktivitasnya sebagai volunteer. Ia justru dapat mengapresiasi dan menikmati keragaman budaya baru yang ia temui, mulai dari bahasa, kuliner, adat istiadat, hingga kesenian yang memberikan kesan mendalam baginya. Suasana kekeluargaan yang erat dengan masyarakat setempat turut membantu Deny dalam menyikapi dan menjembatani perbedaan budaya yang ada.

Sumber:

Wawancara pribadi dengan Deny Arifin.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.