Pemerintah bersiap menetapkan enam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru, dengan salah satu yang paling ditunggu adalah KEK Halal di Sidoarjo, Jawa Timur, yang dirancang untuk menjadi pusat industri halal dunia. Kebijakan ini kini menunggu persetujuan akhir dari Presiden Prabowo Subianto.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan bahwa KEK Halal Sidoarjo memiliki prospek sangat besar seiring dengan target Indonesia menjadi pemain kunci dalam rantai pasok industri halal global.
“Kami ingin mengambil share itu, kami ingin mengambil nilai tambah barang-barang yang proses awal selesai di China, market-nya di Timur Tengah, belok dulu ke kawasan KEK Halal. Kami ambil nilai tambahnya di situ,” ujar Susiwijono.
Ia mencontohkan peluang pada industri gelatin, yang saat ini didominasi China, sementara pasarnya justru di Timur Tengah. Dengan KEK Halal, Indonesia dapat mengambil alih bagian dari produksi tersebut. Minat investor pun telah bermunculan, termasuk untuk industri gelatin dan turunannya.
Hingga semester I-2025, realisasi investasi kumulatif di 25 KEK yang telah beroperasi mencapai Rp294,4 triliun dan menyerap 187 ribu tenaga kerja. Capaian ini menunjukkan peran strategis KEK dalam mendongkrak perekonomian nasional.
Baca juga KEK Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Lapangan Kerja Turut Meningkat
Baca juga Mengenal KEK Sanur, Pusat Wisata Kesehatan di Indonesia yang Berkelas Dunia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News