Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa 5 Agustus 2025 akan menjadi hari terpendek ketiga sepanjang tahun, dengan rotasi bumi 1,25 milidetik lebih cepat dari standar 24 jam.
Fenomena ini dipicu oleh mencairnya es di kutub akibat pemanasan global, yang mengubah distribusi massa bumi.
Syrojudin, Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, menjelaskan bahwa rotasi bumi memang tidak selalu konstan. "Perubahan kecil ini terjadi karena redistribusi massa bumi, termasuk efek pencairan es kutub dan pengaruh pasang surut bulan," ujarnya, dikutip dari Antara, Senin (4/8/2025).
Baca juga Fenomena Bediding: Musim Kemarau, namun udara Terasa Lebih Dingin
Sebelumnya, fenomena serupa tercatat pada 9 Juli dan 22 Juli 2025. Meski begitu, perbedaan waktu yang hanya beberapa milidetik tidak berdampak signifikan bagi kehidupan sehari-hari.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena perubahan ini bersifat global dan sangat kecil," tegas Syrojudin.
Data dari Space.com (21/7/2025) menunjukkan bahwa rotasi bumi terus berubah dinamis. Sejak miliaran tahun lalu, panjang hari bumi telah berevolusi dari sekitar 19 jam menjadi 24 jam seperti sekarang.
Baca juga Indonesia Alami Kemarau Basah, Fenomena Anomali Iklim?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News