kenali fenomena bediding - News | Good News From Indonesia 2025

Fenomena Bediding: Musim Kemarau, namun Udara Terasa Lebih Dingin

Fenomena Bediding: Musim Kemarau, namun Udara Terasa Lebih Dingin
images info

Pernahkah kamu terbangun dan merasa udara pagi lebih dingin dari biasanya, padahal musim hujan belum tiba? Udara dinginnya seakan menyelinap diam-diam di tengah kemarau, membuat kita ingin menarik selimut dan kembali tidur.

Nah, fenomena ini ternyata dikenal dengan istilah bediding. Walau namanya terdengar unik, fenomena ini bukan hal langka, justru kerap muncul saat musim kemarau di Indonesia. Penasaran kenapa hal ini bisa terjadi? Yuk, kita bahas bareng!

Apa Itu Bediding?

Istilah bediding berasal dari bahasa Jawa, yaitu bedhidhing, yang berarti dingin. Dalam Kamus Kemendikbud, bediding dimaknai sebagai “terasa sangat dingin saat pagi hari pada musim pertengahan kemarau.”

Lebih lanjut, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bediding adalah kondisi ketika suhu udara terasa jauh lebih dingin dari biasanya, khususnya pada malam hingga pagi hari di musim kemarau. Fenomena ini umum terjadi di daerah pegunungan dan dataran tinggi, seperti Dataran Tinggi Dieng, serta wilayah lainnya di Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Mengapa Bediding Bisa Terjadi?

Terjadinya bediding sendiri merupakan fenomena lazim yang punya kaitan erat dengan kondisi atmosfer pada musim kemarau. Setidaknya ada dua faktor yang memengaruhi munculnya udara dingin yang menusuk ini.

Dalam cakupan wilayah lokal, pada saat kemarau, keadaan langit di berbagai wilayah Indonesia cenderung cerah dan bebas dari tutupan awan.

Kondisi ini membuat panas dari permukaan bumi lebih mudah terpancar keluar ke atmosfer di malam hari. Sebab, tidak ada lapisan awan yang berfungsi sebagai "selimut alami" untuk menahan panas.

Di saat yang sama, kelembapan udara yang rendah semakin mempercepat pelepasan panas tersebut. Hal ini yang akhirnya menyebabkan suhu udara menurun tajam menjelang pagi.

Sedangkan dalam skala regional, musim kemarau di Indonesia juga dipengaruhi oleh Angin Monsun Timur yang berasal dari Australia.

Angin ini mengantarkan aliran udara yang dingin dan kering ke bagian selatan wilayah Indonesia. Dampaknya, proses pendinginan suhu makin kuat, terutama di malam dan pagi hari.

Menjelang pertengahan tahun, biasanya sekitar bulan Juli, merupakan waktu di mana Australia berada pada puncak musim dinginnya. Udara dingin tersebut kemudian ikut terbawa angin musiman berhembus ke wilayah selatan Indonesia.

Inilah alasan mengapa meskipun musim kemarau masih berlangsung, kita bisa merasakan suhu udara menjadi lebih dingin dari biasanya.

Apa yang Bisa Dilakukan saat Bediding?

Meskipun bukan kondisi yang membahayakan, perubahan suhu yang ekstrem juga bisa memengaruhi kenyamanan dan kesehatan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima.

Berikut beberapa tips sederhana untuk tetap nyaman menghadapi bediding:

  • Gunakan pakaian hangat saat tidur, seperti kaus kaki atau jaket tipis.
  • Jaga imunitas dan daya tahan tubuh dengan asupan nutrisi yang cukup.
  • Gunakan pelembab untuk menjaga kelembaban kulit yang rentan kering akibat udara dingin.
  • Minum air hangat di pagi hari untuk membantu tubuh beradaptasi dengan suhu rendah.
  • Hindari langsung mandi pagi dengan air dingin, terutama sebelum matahari naik.

Bediding mungkin membuatmu heran, mengapa bisa sedingin ini saat kemarau? Namun, jangan khawatir, fenomena ini adalah hal yang wajar dan biasa terjadi di banyak wilayah Indonesia.

Dengan memahami penyebabnya dan tahu cara menghadapinya, kamu bisa tetap nyaman menjalani hari, bahkan saat udara pagi terasa “nggak biasa.”

Semoga dengan informasi ini, bisa membantu kamu lebih siap untuk beraktivitas dengan nyaman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

EY
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.