Kawan GNFI, tidak terasa sebentar lagi kita sudah memasuki bulan suci Ramadan 2025. Tentunya di bulan yang istimewa ini kita tidak ingin melewatkan segala kebaikan yang ada di dalamnya. Salah satu berkah Ramadan yang akan kita dapatkan adalah keberkahan dari berpuasa.
Puasa Ramadan bukanlah sesuatu yang mudah, ada banyak sekali halangan yang terjadi baik dari kekuatan fiisik atau pun kekuatan mental dalam menahan godaan yang ada. Akan tetapi, balik semua kesulitan yang ada, ada manfaat luar biasa yang bisa kita dapatkan dari berpuasa.
Mungkin Kawan GNFI sudah tahu jika berpuasa dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa berpuasa dapat membantu menstabilkan gula darah dan kolesterol.
Faktanya selain baik untuk tubuh, berpuasa di bulan Ramadan juga baik untuk kesahatan mental kita. Yuk, simak manfaat puasa untuk kesehatan mental dan tips agar ibadah puasa kita lancar.
Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental
1. Menurunkan Stres dan Kecemasan
Tidak hanya dikenal sebagai ibadah, puasa juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan kesehatan mental. Menurut penelitian dari Departemen Psikologi, Universitas Behiang, China, salah satu effek puasa yang paling dirasakan adalah membantu mengurangi stress dan kecemasan.
Saat berpuasa, tubuh kita mengalami penurunan gula darah. Hal ini memicu pelepasan hormon enforfin (hormon bahagia) di dalam otak sehingga susana hati menjadi lebih baik dan pikiran kita menjadi lebih tenang.
Selain itu rutin berpuasa juga dapat membantu kita untuk mengelola stress. Selama berpuasa secara tidak langsung kita juga melatih kesabaran dan pengendalian diri sehingga mental kita menjadi lebih kuat.
2. Meningkatkan Mood dan Rasa Pengendalian Diri
Selain terhindar dari stress dan kecemasan, puasa juga mampu meningkatkan mood dan meningkatan rasa pengendalian diri. Selama berpuasa, tubuh kita memberikan respons dengan meingkatkan produksi hormon serotonin dan dopamin yang berperan penting dalam menciptakan perasaan bahagia dan tenang.
Efeknya saat kita berbuka kita merasa lebih puas dan percaya diri karena sudah berhasil menahan diri dari godaan selama berpuasa. Selain itu, proses menahan lapar dan haus juga melatih kesabaran dan pengendalian emosi. Sehingga kesehatan mental meningkat dalam jangka panjang.
3. Mengurangi Emosi Negatif (Marah, Gelisah, dan Lelah)
Di hari-hari pertama berpuasa Ramadan tentu akan terasa berat bagi kita. Manfaat puasa tidak dapat langsung kita rasakan saat pertama kali berpuasa. Di awal menjalani ibadah puasa, wajar jika Kawan GNFI berasa lebih mudah marah, gelisah, atau merasa lelah. Hal ini terjadi karena tubuh kita sedang beradaptasi dengan perubahan pola makan dan penurunan kada gula darah.
Tenang saja, dampak negatif tersebut tidak bertahan lama. Seiring berjalannya waktu, tubuh akan mulai menyesuaikan diri dan hormon yang mengatur suasana hati seperti serotonin dan endorfin akan meningkat.
Peningkatan hormon-hormon tersebut dapat membantu kita dalam mengelola emosi-emosi negatif yang ada dalam otak seperti marah dan stress. Menurut penelitian dariUnversitas Bahiang, China, orang yang sering berpuasa cenderung lebih sabar dan mampu mengontrol emosi lebih baik.
Baca juga: Sambut Ramadan 1446 H, Ini 5 Tradisi Unik Menjelang Bulan Suci di Indonesia yang Masih Dilestarikan
Tips agar Puasa Membawa Efek Baik bagi Kesehatan Mental
Agar mendapatkan manfaat puasa yang maksimal, tentu saja harus dibarengi dengan usaha yang maksimal juga. Ada berapa tips agar puasa Ramadan kai ini membawa efek bagi untuk kesehatan mental.
1. Sahur dan Berbuka dengan Gizi yang Seimbang
Agar manfaat puasa untuk keseahatan mental dapat kita dapatkan secara optimal, salah satu caranya adalah dengan memperhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka. Pastikan Kawan GNFI mengkonsumsi gizi yang seimbang dengan asupan protein, serat, dan lemak sehat.
Makan yang mengandung gizi yang seimbang membantu tubuh kita untuk mejaga energi dan suasaa hati agar tetap stabil, sehingga puasa lebih nyaman dan terhindar dari resiko stres dan emosi negatif.
2. Hindari Konsumsi Gula yang Berlebih agar Gula Darah Stabil
Memperhatikan konsumsi gula juga salah satu poin penting agar puasa kita lancar. Mengonsumsi makanan manis yang berlebih saat berbuka memang menjadi godaan tersendiri, tetapi hal ini sebaiknya dihindari.
Asupan gula akan menyebabkan lonjakan energi sesaat, sehingga dapat memicu mood swing dan rasa lelah. Sebagai alternatif, Kawan GNFI bisa memilih makanan yang karbohidrat kompleks seperti ubi, jagung, dan kacang-kacangan agar kadar gula darah lebih stabil.
3. Beri Waktu Tubuh untuk Beradaptasi, Terutama di Awal Ramadan
Tentunya di awal berpuasa akan sangan berat untuk tubuh kita beradaptasi sehingga tubuh terasa lemas dan emosi mudah terganggu. Maka dari itu, sebaiknya Kawan GNFI belajar untuk lebih bersabar dan melatih pengendalian diri agar emosi negatif kita berkurang dan lebih percaya diri.
4. Kombinasikan Puasa dengan Aktivitas yang Menyenangkan
Durasi waktu puasa di Indonesia yang panjang tentu menjadi tantangan bagi kita untuk tetap produktif saat berpuasa. Banyak sekali orang yang memilih untuk tidur saat menjalani puasa Ramdan.
Faktanya, dengan banyak melakukan aktivitas yang menenangkan tubuh kita justru akan lebih sehat secara mental dan fisik. Memperbanyak membaca sholawat dan Al-quran merupakan salah satu aktivitas yang dapat membantu mengurangi stress dan meningkatkan fokus.
Selain itu olahraga ringan juga bisa menjadi opsi kegiatan ngabuburit yang menyehatkan mental.
Momen Ramadan memang menjadi momen yang ditunggu banyak orang, terutama umat muslim. Ramadan membawa banyak keberkahan bagi kita semua, termasuk puasa. Berpuasa terbukti mampu mengurangi stress, meningkatkan mood serta melatih pengendalian emosi.
Dengan pola makan seimbang, istirahat cukup, serta aktivitas menenangkan, puasa bisa menjadi cara alami untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik. Jadi, yuk jalani puasa Ramadan 2025 dengan niat baik, agar kesehatan tubuh dan ketenangan batin meningkat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
