Kawan GNFI, tidak terasa kita akan bertemu dengan bulan Ramadan lagi. Saat ini umat Muslim di seluruh dunia mulai menghitung mundur hari menuju bulan yang penuh berkah ini. Menurut kalender Hijriyah yang dirilis oleh Kementerian Agama RI, bulan Ramadan 1446H akan jatuh pada tanggal 1 Maret 2025. Ini berarti, kurang dari satu bulan umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa.
Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, Ramadan adalah waktu untuk memperkuat keimanan, memperbaiki diri, dan meningkatkan kepedulian sosial. Di bulan suci ini, setiap ibadah dilipatgandakan pahalanya, doa-doa lebih mudah dikabulkan, dan kesempatan untuk meraih ampunan terbuka lebar.
Namun, tahukah kamu bagaimana awal mula Ramadan ditetapkan sebagai bulan istimewa? Yuk, simak sejarah dan hikmah bulan Ramadan!
Sejarah Ramadan: Mengapa Umat Islam Wajib Berpuasa?
Perlu diketaui bulan Ramadan merupakan bulan ke-9 pada kalender Hijriyah. Menurut Ustadz Ahmad Zarkasih, kata Ramadan sendiri berasal dari kata Romadh (رمض) yang berarti panas menyengat atau membakar.
Dinamakan demikian karena setiap bulan ini wilayah Arab sedang memasuki musim dimana sinar matahari jauh lebih menyengat dibanding bulan-bulan lain. Lalu mengapa di bulan Ramadan umat Islam diwajibkan untuk berpuasa?
Sejarah puasa dimulai dari hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Pada saat kedatangan rombongan Nabi Muhammad di Madinah, umat Yahudi sedang melaksanakan puasa sebagai bentuk syukur kepada Allah yang telah menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Firaun.
Setelah peristiwa tersebut, Nabi Muhammad menganjurkan kepada umat muslim untuk melaksanakan puasa Assyura setiap tanggal 10 Muharram (bulan ke-1 Hijriyah) sebagai bentuk syukur kepada Allah dan toleransi kepada masyarakat Madinah. Hal ini lah menjadi awal perintah untuk bepuasa.
Setelah 18 bulan berselang, perintah puasa Ramadan sebagai ibadah utama diturunkan pada bulan Sya'ban (bulan ke-8 Hijriyah) tahun 2 Hijriyah atau bulan Februari 624 Masehi dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 183. Ayat tersebut menyebutkan bahwa puasa diwajibkan sebagaimana telah diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya sebagai bentuk iman dan takwa.
Meskipun perintahnya diturunkan pada bulan Sya'ban, Allah SWT menetapkan pelaksanaan puasa wajib pada bulan Ramadan karena keistimewaannya. Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Maka, siapa di antara kamu yang menyaksikan (bulan itu), hendaklah ia berpuasa..."
Baca Juga: Munggahan, Tradisi Menjelang Ramadan Yang Berdampak Positif
Apa yang Menjadikan Bulan Ramadan Istimewa?
Bulan Ramadan menjadi istimewa karena pada bulan ini banyak sekali peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah peradaban Islam. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bulan Ramadan merupakan bulan dimana Al-Qur'an pertama kali diturunkan. Selain itu, pada bulan penuh berkah ini, pasukan Islam berhasil memenangkan perang Badar yang menjadi awal mula kejayaan Islam.
Selain dalam sudut pandang sejarah, secara spiritual Ramadan menjadi bulan yang Istimewa karena pada bulan ini Allah menurunkan malam Lailatul Qadr. Sebagaimana yang dijelaskan pada surah Al-Qadr ayat 3, Lailatul Qadr merupakan malam yang mulia yang lebih baik dari 1000 bulan. Dimana pada malam ini, Allah memberikan keberkahan, kesejahteraan dan pengampunan bagi setiap orang.
Apa Hikmah Puasa Ramadan?
Menahan lapar dan dahaga satu bulan penuh tentu bukan hal yang mudah. Meski begitu, ternyata ada banyak sekali hikmah dari puasa Ramadan. Secara spiritual, berpuasa merupakan bentuk dari keimanan dan ketawaan kepada Allah SWT. Berpuasa di bulan Ramadan juga dapat menghapuskan dosa-dosa dan membuka keberkahan untuk hidup kita.
Dari segi kesehatan, jika dilakukan dengan benar, puasa Ramadan membantu membersihkan racun dari tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh, dan menjaga berat badan. Selain itu, dengan pola makan yang sehat selama sahur dan berbuka, berpuasa dapat mengontrol penyakit diabetes dan kolesterol.
Tanpa disadari, berpuasa satu bulan penuh juga berdampak baik untuk pengembangan diri. Selama bulan Ramadan, kita belajar untuk mengatur waktu, pola makan, pola tidur dan mengontrol diri dari dari perbuatan yang membatalkan puasa. Selain itu kita juga, belajar untuk lebih bersabar dalam mengahadapi kesulitan.
Secara kehidupan sosial, berpuasa juga memiliki manfaat yang luar biasa. Dengan tidak makan dan minum selama 12-14 jam sehari dapat mengajarkan empati dan rasa prihatin terhadap orang-orang yang kesulitan untuk makan. Selain itu, puasa Ramadan juga membantu mempererat hubungan sosial antara keluarga, teman, dan masyarakat sekitar dengan berbagai kegiatan seperti sahur bersama dan buka puasa bersama.
Bulan Ramadan adalah waktu penuh keistimewaan dan hikmah. Selain sebagai kewajiban, Ramadan juga menjadi momen refleksi untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, serta kepedulian sosial. Yuk manfaatkan bulan Ramadan 2025 sebaik mungkin agar kita meraih pahala, ampunan, dan keberkahan dari Allah SWT.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News