Kisah Mattoga di Kampung Tui adalah salah satu cerita rakyat dari Maluku. Cerita rakyat ini berkisah tentang seorang pemuda yang mesti tinggal di sebuah kampung mistis karena sudah melanggar aturan yang ada di sana.
Bagaimana cerita lengkap dari kisah Mattoga di Kampung Tui tersebut?
Kisah Mattoga di Kampung Tui, Cerita Rakyat dari Maluku
Dikutip dari artikel Suwati, "Kisah Matoga di Kampung Tui" dalam buku Antologi Cerita Rakyat Pulau Buru, pada zaman dahulu di daerah Maluku hiduplah seorang pemuda bernama Mattoga Bellen. Sehari-hari dia bekerja sebagai pembuat sagu.
Selain itu, dia juga sering berburu hewan di dalam hutan. Hasil sagu dan buruannya inilah yang dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada suatu hari, Matoga pergi ke dalam hutan untuk pergi berburu. Dia ingin melakukan perburuan terlebih dahulu sebelum membuat sagu nantinya.
Mattoga berhasil mendapatkan banyak hewan buruan pada hari itu. Setelah dirasa cukup, dia mengangkut semua hasil buruan tersebut dan pergi ke tempat membuat sagu.
Di tengah perjalanan, Mattoga berhenti di sebuah sungai kecil. Dia beristirahat sejenak sambil membersihkan badan di sana.
Mattoga kemudian berpikir untuk sekalian membersihkan hewan buruannya. Dia pun mulai menguliti hewan-hewan tersebut dan membuang kotorannya di sungai itu.
Setelah dirasa cukup, Mattoga kemudian kembali pergi ke tempat dia membuat sagu. Mattoga tidak tahu bahwa sungai tersebut ternyata merupakan gerbang menuju Kampung Tui, sebuah kampung mistis yang ada di sana.
Terjadi sebuah kegaduhan di Kampung Tui. Tempat ibadah mereka terlihat kotor dan penuh dengan kotoran hewan.
Ternyata kotoran hewan yang dibersihkan oleh Mattoga sebelumnya terbawa ke tempat ibadah tersebut. Hal ini tentu membuat penguasa Kampung Tui menjadi murka.
Dia kemudian memerintahkan Marinyo, tangan kanannya untuk mencari pelaku dari perbuatan tersebut. Marinyo kemudian pergi ke alam manusia dan melaksanakan tuannya.
Tidak jauh dari sungai tersebut, dia melihat Mattoga yang tengah asik membuat sagu. Marinyo kemudian bertanya apa yang sudah dilakukan Mattoga di hari tersebut.
Mattoga kemudian menceritakan semua aktivitasnya tanpa curiga. Setelah mendengar cerita Mattoga, Marinyo yakin pemuda itulah yang menjadi penyebab tempat ibadah mereka kotor.
Marinyo kemudian membawa Mattoga menghadap penguasa. Sesampainya di sungai kecil tersebut, Mattoga merasa heran karena kembali ke tempat dia beristirahat sebelumnya.
Mattoga kemudian dibawa Marinyo terus berjalan ke tengah sungai. Tiba-tiba terbuka sebuah gerbang yang menuju ke Kampung Tui.
Sesampainya di sana, Mattoga langsung dibawa ke hadapan penguasa. Dirinya kemudian dijelaskan tentang apa yang sudah dia perbuat sebelumnya.
Mattoga menyadari bahwa dia sudah berbuat salah. Namun dia membela diri tidak mengetahui bahwa ada kampung gaib di sungai tersebut.
Mendengarkan alasan Mattoga, sang penguasa akhirnya memaafkannya. Namun Mattoga tidak boleh melanggar kembali aturan yang ada di desa tersebut di masa yang akan datang.
Mattoga pun menerima persyaratan dari sang penguasa. Dirinya kemudian diperbolehkan untuk kembali ke tempat asalnya.
Marinyo kemudian menawarkan untuk mengantarkan Mattoga kembali. Sebab akan banyak godaan yang akan dia hadapi sebelum sampai ke dunia manusia.
Namun Mattoga menolak tawaran tersebut. Akhirnya dia kembali seorang diri keluar dari Kampung Tui.
Benar saja, dalam perjalanan dia bertemu dengan seorang wanita cantik jelita. Dirinya pun tergoda dengan kecantikan wanita tersebut.
Ternyata wanita ini adalah putri tetua yang ada di Kampung Tui. Tidak lama kemudian, terdengar kabar bahwa wanita tersebut tengah hamil.
Dia mengaku bahwa Mattoga telah menghamilinya. Akhirnya Marinyo kembali diutus untuk membawa pemuda tersebut ke sana.
Mattoga kembali dibawa ke hadapan sang penguasa. Dia pun diminta untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang sudah dilakukan.
Akhirnya Mattoga bertanggung jawab dan menikahi wanita tersebut. Karena sudah menikahi penduduk Kampung Tui, akhirnya Mattoga menetap di sana dan tidak pernah kembali lagi ke dunia manusia.
Begitulah kisah Mattoga di Kampung Tui, salah satu cerita rakyat dari Maluku.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News