Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menyatakan Indonesia akan segera membeli 42 jet tempur Chengdu J-10 buatan China. Pembelian pesawat ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan memperkuat lini pertahanan udara Indonesia.
Rencana ini juga diaminkan oleh Kementerian Keuangan yang menyetujui anggaran pembelian jet tempur J-10. Jumlah dana yang disetujui kurang lebih menembus US$9 miliar atau sekitar Rp148 triliun.
Pembelian jet tempur canggih asal China itu menambah rentetan alutsista baru yang dibeli Indonesia. Sebelumnya, pemerintah membeli jet tempur KAAN asal Turki serta jet tempur asal Prancis, Rafale. Bahkan, jet tempur Rafale dijadwalkan akan segera mengudara di langit Tanah Air di awal 2026.
Melansir dari South China Morning Post, Indonesia akan menjadi negara kedua yang mengoperasikan jet tempur J-10 milik China setelah Pakistan. Pembelian ini diharapkan bisa meningkatkan posisi strategis Indonesia di tengah situasi geopolitik yang tak menentu.
Kawan GNFI, Indonesia tengah berupaya untuk memodernisasi persenjataannya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Tak hanya pesawat tempur, Indonesia juga membeli alutsista lain, seperti kapal induk hingga kapal selam.
Pesawat Tempur J-10: Modernisasi Alutsista dan Perkuat Sistem Pertahanan Nasional
Pembelian pesawat tempur J-10 China menjadi salah satu cara untuk memperkuat posisi strategisnya di kawasan. Selain itu, pembelian alutsista di China juga merupakan strategi diversifikasi alutsista yang selama ini banyak dibeli dari negara-negara Barat.
Namun, akankah pembelian pesawat dari China mempengaruhi hubungan Indonesia dengan tetangga dekat seperti Australia?
Menjawab hal ini, Panglima Angkatan Bersenjata Australia (ADF) Laksamana David Johnston melalui ANTARA menegaskan, pembelian pesawat tempur canggih asal Negeri Tirai Bambu itu tak akan memengaruhi aliansi militer negaranya dengan Indonesia yang sudah dipupuk sejak lama.
Ia menekankan, Australia menghormati keputusan Indonesia terkait dengan alat pertahanan maupun kerja sama militer dengan negara lain. Tak luput, Johnston memastikan bahwa hal tersebut tidak akan mengurangi upaya kedua negara untuk terus mempererat hubungan militer.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, sepenuhnya tepat bagi Indonesia untuk membuat keputusan berdasarkan kepentingannya sendiri, dan Australia sangat menghormati hal itu," tegasnya.
Kawan GNFI, Indonesia mengusung prinsip politik luar negeri bebas aktif yang memungkinkan untuk menjalin kerja sama militer dengan negara mana saja. TNI dalam hal ini menjalankan hubungan dengan berbagai mitra di seluruh dunia dengan baik dan proporsional.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, mengatakan jika pembelian alutsista anyar itu tidak akan mengganggu hubungan militer TNI dengan negara lain, termasuk negara adidaya seperti Amerika Serikat. Freddy menyatakan, prinsip bebas aktiflah yang membuat TNI bisa menjalin hubungan militer dengan siapa pun.
Spesifikasi Moncer Jet Tempur J-10
Chengdu J-10 adalah pesawat tempur canggih pabrikan Chengdu Aircraft Corporation (CAC), China yang menggunakan sayap delta. Pesawat ini diklaim memiliki kecepatan maksimun March 1,8.
Pesawat tempur J-10 sudah mulai digagas sejak tahun 1980-an di China. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama. J-10 pertama dirakit pada Juni 1997 dan baru mulai beroperasi secara resmi di tahun 2006.
J-10 juga merupakan pesawat tempur yang dikembangkan sepenuhnya oleh China. Keberhasilan China memproduksi J-10 menjadi sebuah kemajuan pesat dalam sistem kedirgantaraan negara tersebut.
Jet tempur J-10 dikenal dengan istilah Vigorous Dragon. Menyadur dari combataircraft.com, J-10 termasuk jenis pesawat tempur serbaguna dengan kemampuan maksimum hingga 2.200 km/jam dan rentang maksimumnya hingga 3.200 km.
Sementara itu, panjangnya adalah 16,9 meter dengan rentang sayap 11,3 meter. Tingginya sekitar 5,7 meter.
J-10 menggunakan mesin Shenyang WS-10A Taihang turbofan. Persenjataannya dilengkapi dengan senapan, hardpoints, misil, sampai bom.
Terdapat beberapa jenis J-10 yang sudah diproduksi China, mulai dari J-10A, J-10AH, J-10S, J-10SH, dan J-10B. Lebih lanjut, ada J-10B TVC Demonstrator, J-10C, dan J-10CE juga sukses dibuat China.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News