monumen nasional jakarta asal usul dan daya tarik wisata di baliknya - News | Good News From Indonesia 2025

Monumen Nasional Jakarta: Asal-usul dan Daya Tarik Wisata di Baliknya

Monumen Nasional Jakarta: Asal-usul dan Daya Tarik Wisata di Baliknya
images info

Monumen Nasional Jakarta: Asal-usul dan Daya Tarik Wisata di Baliknya


Monumen Nasional Jakarta adalah sebuah monumen yang berada di Gambir, Jakarta Pusat. Monumen berwarna putih dengan puncak emas berbentuk kobaran api ini memiliki sejarah dan daya tarik wisatanya sendiri

Tahukah Kawan GNFI bahwa berdasarkan situs Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Monumen Nasional atau Monas berbentuk obelisk dengan tinggi 132 meter, termasuk obor apinya?

Nah, ada banyak hal yang bisa Kawan pelajari bersama di balik Monumen Nasional Jakarta ini, mulai dari asal-usulnya, bentuk wisatanya, hingga harga tiket masuknya. Mari kita bahas bersama!

Asal-Usul Monumen Nasional Jakarta

Dilansir dari Google Arts and Culture, sejarah Monumen Nasional Jakarta dimulai pada tahun 1950, pada saat ibu kota Indonesia berpindah dari Yogyakarta ke Jakarta setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Pada 17 Agustus 1954, Komite Monumen Nasional dibentuk dan mengadakan kompetisi desain Monumen Nasional setahun kemudian.

Dari kompetisi desain Monumen Nasional, Frederich Silaban dari Sumatera Utara yang juga merupakan arsitek pembangunan Masjid Istiqlal dipilih Komite Monumen Nasional sebagai perancangnya. Begitu dipresentasikan kepada Soekarno, presiden meminta Silaban untuk mendesain ulang Monumen Nasional agar berbentuk Lingga dan Yoni.

Dikarenakan rancangan ulang Silaban akan memakan biaya yang besar dan juga kondisi ekonomi negara tidak stabil saat itu, beliau akhirnya menolak membangun monumen yang lebih kecil dan menyarankan agar pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Presiden Soekarno akhirnya menunjuk R.M. Soedarsono sebagai arsitek yang melanjutkan desain Silaban.

Pembangunan Monumen Nasional Jakarta kemudian dimulai pada 17 Agustus 1961 dan resmi dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975, menurut situs Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

baca juga

Daya Tarik Wisata di Monumen Nasional Jakarta

Kawan GNFI, Monumen Nasional Jakarta bukan hanya sebuah monumen bersejarah di Jakarta Pusat. Monumen ini juga merupakan tempat wisata dengan daya tariknya tersendiri. Monumen Nasional Jakarta dapat dikunjungi pada pukul 07.00 hingga 24.00 WIB dengan harga tiket berkisar antara Rp4.000–Rp15.000.

Dilansir dari Kompas, Monumen Nasional memiliki tiga bagian yaitu Pelataran Bawah, Pelataran Puncak, dan Lidah Api. Di bagian Pelataran Bawah, Kawan dapat melihat Taman Monas dan melihat Monas dari area Pelataran Bawah yang berjarak kurang lebih 17 meter. Luas Pelataran Bawah mencapai 45x45 meter.

Di Pelataran Puncak yang memiliki luas 11x11 meter, Kawan bisa memilih untuk menaiki tangga atau lift untuk mencapai ke sana. Di area ini, Kawan GNFI dapat melihat pemandangan Kota Jakarta dan bahkan Gunung Salak serta Kepulauan Seribu jika cuacanya cerah.

Terakhir, ada bagian Lidah Api di atas tugu Monumen Nasional. Dilansir dari situs Jakarta.go.id, tugu Monumen Nasional Jakarta dilapisi marmer dari Italia dan Lidah Apinya terbuat dari tembaga seberat 14,5 ton atau setara 145.000 kg, dilapisi 50 kg emas murni, serta berdiameter 6 meter dan tinggi 14 meter. Bagian penyangga bawah monumen adalah bidang vertikal setinggi 115 meter. Kawan bisa bayangkan betapa berat tembaga dan emas yang digunakan untuk membentuk Lidah Api Monumen Nasional.

Tiga area ini bukan satu-satunya daya tarik wisata Monumen Nasional menurut situs Kompas. Ada pula patung-patung sosok pahlawan nasional Indonesia seperti Patung Diponegoro dari Italia yang dipahat oleh Profesor Cobertaldo dan diberikan oleh mantan Konsul Jenderal Kehormatan Italia untuk Indonesia, Dr. Mario Pitto, Patung Ikada atau Ikatan Atletik Djakarta yang mengenang Rapat Raksasa Ikada pada 19 September 1945, Patung M.H. Thamrin yang dibangun oleh Arsono dan diresmikan pada 11 Januari 1982, dan Patung R.A. Kartini yang diberikan oleh pemerintah Jepang.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.