Produk Lokal, Bangzy yang bersinar di ajang The 40th Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, Tangerang (15/10/2025). Di antara deretan booth yang menampilkan inovasi produk unggulan Nusantara, nama Bangzy, brand buah dan sayur kering asal Kota Malang, mencuri perhatian para pengunjung dan buyer mancanegara.
Bangzy bukan sekadar produk oleh-oleh, melainkan simbol kreativitas dan ketekunan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam mengangkat kekayaan pangan lokal.
Di balik nama tersebut, berdiri sosok inspiratif bernama Bang Zai, pendiri sekaligus peraih juara pertama Pangan Award 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Melalui kemenangan tersebut, Bangzy mendapatkan fasilitas eksklusif untuk tampil di TEI 2025. “Kami diberi kesempatan ikut event besar ini setelah terpilih sebagai juara satu di Pangan Award. Fasilitas ini jadi langkah penting buat kami untuk mengenalkan produk buah dan sayur kering lokal ke pasar global,” ujar Bang Zai saat ditemui di arena pameran.
Cerita di Balik Buah Kering Bangzy
Usaha yang bermula dari dapur kecil di Malang ini kini membawa delapan varian produk buah dan sayur kering yang seluruhnya berbahan baku lokal.
Ada bananacrunch, mango, apple, jackfruit, mushroom, broccoli, hingga salak dan nangka kering yang menjadi primadona bagi pengunjung yang mencicipinya di booth Pangan Nusa.

Produk Bangzy yang Tampil di Pangan Nusa TEI 2025 | Foto: Dokumen Pribadi
“Semuanya lokal. Pisang kami ambil dari Malang dan sekitarnya. Kalau mangga dan salak, masih dari Jawa Timur. Kadang bahan datang juga dari Jawa Tengah dan Jawa Barat,” jelas Bang Zai dengan nada bangga.
Proses produksinya masih dilakukan dalam skala kecil, namun dengan standar higienis dan inovatif. “Kami masih UKM kecil, tapi punya impian besar. Harapannya dalam sepuluh tahun ke depan bisa berkembang jadi usaha menengah bahkan besar,” tambahnya.
Keunikan Bangzy terletak pada teknik pengeringan alami yang menjaga cita rasa dan nutrisi buah serta sayur. Tak heran, banyak pengunjung mancanegara memuji kerenyahan dan rasa autentik produk ini.
Dari Media Sosial ke Ajang Internasional
Menariknya, Bang Zai mengaku menemukan peluang ini lewat media sosial. “Saya tahu soal Pangan Award dari Instagram Kementerian Perdagangan. Mereka aktif banget unggah info tentang program dan kegiatan. Jadi kita bisa tahu peluang yang bisa diikuti,” tuturnya.
Cerita ini menjadi bukti bagaimana digitalisasi membantu pelaku UMKM menjangkau ruang yang lebih luas. Dari unggahan Instagram hingga panggung internasional, Bangzy kini bertransformasi dari produk lokal menjadi representasi inovasi pangan Indonesia.
Selain eksposur, Bang Zai menyebut benefit terbesar dari ajang ini adalah kesempatan untuk menjadi binaan Kementerian Perdagangan dan mengikuti business matching dengan sejumlah retail modern di Indonesia.
“Kami dibantu untuk menjembatani kerja sama dengan beberapa jaringan retail besar. Ini penting banget buat keberlanjutan usaha,” ujarnya.
Pangan Nusa jadi Etalase Keberagaman Rasa Indonesia
Partisipasi Bangzy di Pangan Nusa Trade Expo 2025 bukan hanya perayaan kemenangan, tapi juga bukti bahwa produk lokal mampu bersaing di level internasional.
Program Pangan Nusa sendiri merupakan inisiatif Kementerian Perdagangan untuk memperkenalkan potensi kuliner Nusantara yang beragam, mulai dari rempah, olahan laut, hingga inovasi pangan modern berbasis bahan lokal.
Dalam pameran ini, setiap pelaku UKM membawa kisahnya sendiri—tentang perjuangan, rasa, dan harapan. Bangzy adalah salah satu wajah baru dari gelombang wirausaha pangan muda Indonesia yang terus tumbuh di tengah transformasi ekonomi kreatif.
“Dengan ikut ajang seperti ini, value produk kita naik. Klien dan customer jadi lebih percaya dengan kualitas produk lokal,” kata Bang Zai menutup wawancara dengan senyum optimis.
Cita Rasa Lokal, Langkah Global
Kehadiran Bangzy di Trade Expo Indonesia 2025 menjadi simbol nyata bahwa inovasi pangan lokal punya masa depan cerah. Dari buah-buah yang tumbuh di tanah Malang hingga tangan-tangan kreatif yang mengolahnya, setiap kemasan Bangzy membawa pesan sederhana bahwa produk lokal tidak kalah dengan global.
Dengan dukungan pemerintah, semangat UMKM, dan kolaborasi digital, kisah Bangzy mungkin baru permulaan dari babak baru ekonomi pangan Indonesia. Karena di balik setiap keripik pisang dan potongan buah kering itu, tersimpan ambisi besar yaitu membawa rasa Nusantara mendunia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News