Menguak potensi limbah kulit buah kopi (cascara) dari Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA).
Sekitar 40–45% dari total berat buah kopi yang diolah terdiri atas kulit buah kopi. Artinya, hampir setengah dari hasil panen kopi dapat menjadi limbah jika tidak dikelola dengan baik. Limbah kulit buah kopi ini sering kali dibiarkan menumpuk, padahal memiliki potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat.
Kawan dapat melihat bahwa kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha di daerah penghasil kopi, terutama ketika harga jual kopi berfluktuasi dan pendapatan petani tidak menentu. Namun, melalui program ini serta kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah daerah, berbagai inovasi lahir dari pengolahan kulit buah kopi. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa dengan pendekatan yang tepat, potensi lokal dapat berkembang dengan baik.
5 Potensi Cascara Kopi Gayo Melalui Program Desa Sejahtera Astra
Kulit buah kopi yang selama ini sering dianggap limbah ternyata menyimpan berbagai peluang bagi daerah penghasil kopi. Melalui sinergi program Desa Sejahtera Astra, limbah kopi Gayo tersebut kini bertransformasi menjadi beragam produk bernilai tinggi.
1. Teh Cascara
Olahan minuman dari kulit buah kopi ini telah lama dikenal di beberapa negara penghasil kopi, seperti Bolivia dan Yaman. Teh cascara memiliki rasa yang unik, yaitu perpaduan antara teh herbal dan aroma buah cherry yang manis dengan sedikit sentuhan asam yang menyegarkan. Teh ini juga kaya akan antioksidan, terutama senyawa fenolik, yang kandungannya jauh lebih tinggi dibandingkan teh hitam atau teh hijau, sehingga bermanfaat untuk menangkal radikal bebas serta menjaga kesehatan pencernaan.
2. Kombucha Cascara
Kombucha, minuman yang sedang naik daun, dapat dibuat dengan memanfaatkan teh cascara sebagai dasar fermentasinya. Kombinasi antara kulit buah kopi dan Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY) menghasilkan minuman yang tidak hanya menyegarkan dengan rasa asam dan manis yang khas, tetapi juga memberikan manfaat berupa antioksidan dan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.
3. Selai Cascara
Selai cascara memanfaatkan manisnya kulit buah kopi setelah diekstraksi, kemudian diolah menjadi pasta dengan tekstur marmalade atau jam. Proses pembuatannya melibatkan ekstraksi, penambahan gula atau pemanis alami, pektin, serta pasteurisasi untuk memperpanjang masa simpan. Rasa yang dihasilkan manis dengan aroma kopi yang lembut dan sedikit sentuhan buah-buahan.
4. Briket Cascara
Kawan harus tahu bahwa limbah dari kulit buah kopi dapat dimanfaatkan di sektor energi. Mengingat tingginya persentase limbah kulit buah kopi yang dihasilkan, pengolahannya menjadi briket merupakan solusi yang efisien. Briket cascara adalah bahan bakar padat yang dihasilkan melalui proses pemadatan limbah kulit buah kopi yang telah dikeringkan. Briket ini memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, sehingga menjadikannya alternatif energi biomassa yang ramah lingkungan.
5. Pupuk Cascara
Limbah kulit buah kopi kaya akan bahan organik dan dapat diolah menjadi kompos, atau dikombinasikan dalam sistem pembuatan pupuk cair organik. Pengomposan cascara bersama bahan hijau maupun bahan kering lainnya dapat menghasilkan pupuk organik yang mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan unsur hara, mengoptimalkan aktivitas mikroba tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
Melalui program Desa Sejahtera Astra, Kawan dapat melihat bagaimana potensi lokal mampu berkembang menjadi sumber nilai ekonomi baru yang berkelanjutan. Pemanfaatan cascara kopi Gayo tidak hanya membuka peluang usaha kreatif, tetapi juga mendorong penerapan ekonomi sirkular yang ramah lingkungan. Inovasi dalam pengolahan limbah kopi ini diperkirakan akan terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat, sehingga semakin banyak daerah di Indonesia yang dapat bangkit melalui penguatan potensi lokalnya sendiri.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
