tim ekspedisi patriot evaluasi sdn 06 rentong kepsek mohon meninjau fasilitas dan kurikulum sebelum diterapkan - News | Good News From Indonesia 2025

Tim Ekspedisi Patriot Evaluasi SDN 06 Rentong, Kepsek: Mohon Meninjau Fasilitas dan Kurikulum Sebelum Diterapkan

Tim Ekspedisi Patriot Evaluasi SDN 06 Rentong, Kepsek: Mohon Meninjau Fasilitas dan Kurikulum Sebelum Diterapkan
images info

Tim Ekspedisi Patriot Evaluasi SDN 06 Rentong, Kepsek: Mohon Meninjau Fasilitas dan Kurikulum Sebelum Diterapkan


Siswa dan Guru SDN 06 Rentong di Desa Sungai Bugau, Kecamatan Ketungau Hulu, Kalimantan Barat belajar dengan fasilitas yang terbatas. Tim Ekspedisi Patriot lakukan evaluasi mendalam, mulai dari fasilitas, kurikulum, sampai kesejahteraan guru.

Ekspedisi Patriot merupakan program di bawah Kementrian Transmigrasi yang mana salah satu agendanya melakukan rekomendasi untuk evaluasi kawasan transmigrasi. Salah satu hal yang menjadi bahan evaluasi tim Ekspedisi Patriot adalah fasilitas pendidikan di Desa Sungai Bugau, Kecamatan Ketungau Hulu.

Ketua tim Ekspedisi Patriot untuk Ketungau Hulu, dari Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial UI (DPIS UI), Apt. Tri Wahyuni M, Biomed, Ph.D, memimpin program ini dengan fokus utama pada pengumpulan data untuk rekomendasi dan evaluasi Kawasan Transmigrasi pada Provinsi Kalimantan Barat, Sintang, Ketungau Hulu.

Kegiatan Ekspedisi Patriot pada wilayah Ketungau Hulu juga dilaksanakan atas kolaborasi Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.

Masih menurut Tri Wahyuni, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Nasional Ekspedisi Patriot oleh Kementerian Transmigrasi RI yang bekerja sama dengan perguruan tinggi seluruh Indonesia, termasuk Universitas Indonesia.

Tim ini terdiri atas Maharani Arfila, S.Hum, Zakiya Rozqi Auliya’, S.Si, Bayu Aji, dan Murni Kartika Pakhsi Jaladara yang merupakan alumni dan mahasiswa UI dan Untan.

Ekspedisi Patriot yang berlangsung sejak bulan September ini dimanfaatkan tim daerah Ketungau Hulu untuk melakukan kunjungan ke sekolah. Salah satunya SDN 06 Rentong yang berada di Desa Sungai Bugau.

baca juga

Kegiatan ini merupakan bagian dari fokus Output 1: Rekomendasi untuk Evaluasi Kawasan Transmigrasi, yang bertujuan menilai kondisi infrastruktur dasar pendidikan di wilayah transmigrasi.

Berdasarkan kunjungan ini terungkap bahwa fasilitas pendidikan di SDN 06 Rentong masih jauh dari layak. Kepala sekolah mengeluhkan keterbatasan sekolah untuk memenuhi kebutuhan belajar guru dan siswa di kelas.

Tim Ekspedisi Patriot bersama guru SDN 06 Rentong Ibu Risti meninjau ruang kelas yang atapnya bolong | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Tim Ekspedisi Patriot bersama guru SDN 06 Rentong Ibu Risti meninjau ruang kelas yang atapnya bolong | Dokumentasi Pribadi


“Kami tidak dapat mengandalkan dana BOS. Kebutuhan sekolah harus dicicil satu per satu, seperti membeli printer dahulu, kemudian laptopnya menyusul. Belum lagi harus dibagi juga untuk menggaji guru honorer,” ungkap Wirustantina, Kepala Sekolah SDN 06 Rentong.

Selain itu, Wirustantina menyayangkan pula kebijakan-kebijakan pendidikan yang tidak mempertimbangkan kesiapan sekolah di daerah yang masih banyak keterbatasan. Menurutnya, SDN 06 Rentong masih terbata-bata untuk dapat mengikuti kurikulum pendidikan yang berlaku.

Sekolah dituntut untuk pakai internet, sementara listrik belum sampai ke desa, apalagi sinyal internet yang masih sangat terbatas.

“Harapan kami semoga lebih diperhatikan kondisi sekolah di daerah seperti ini. Kebijakan-kebijakan yang mau ditanamkan, ditinjau lagi bisa atau tidaknya. Kami dituntut pakai internet, padahal kondisi listrik dan sinyal terbatas” lanjut kepala sekolah.

Keadaan Perpustakaan SDN 06 Rentong di Desa Sungai Bugau, Ketungau Hulu, Kalimantan Barat | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Keadaan Perpustakaan SDN 06 Rentong di Desa Sungai Bugau, Ketungau Hulu, Kalimantan Barat | Dokumentasi Pribadi


Sebelumnya, pihak sekolah sempat menerima bantuan dari aparat setempat berupa alat penyaring air dan toren penampung. Sayangnya, kedua fasilitas tersebut tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

“Setelah alat filter air dipasang, kami tidak mendapat penjelasan tentang cara penggunaannya, sehingga alat itu tidak terpakai dan kini hanya disimpan di ruang guru. Sementara toren air beserta penyangga besinya di halaman sekolah kondisinya kurang layak. Kami khawatir bisa membahayakan warga sekolah, jadi dibiarkan begitu saja,” tutur Risti, salah satu guru yang mendampingi kunjungan Tim Ekspedisi Patriot.

Bantuan alat filter air di SDN 06 Rentong yang terbengkalai | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Bantuan alat filter air di SDN 06 Rentong yang terbengkalai | Dokumentasi Pribadi


Salah satu persoalan yang juga kerap terabaikan oleh pemerintah adalah ketiadaan rumah dinas yang layak bagi guru dari luar daerah. Fasilitas yang tersedia saat ini sudah tidak memadai. Atapnya bocor hingga harus ditutup dengan terpal.

Menurut keterangan kepala sekolah, rumah dinas tersebut sebenarnya telah diusulkan untuk diperbaiki oleh dinas terkait. Namun, perbaikannya dialihkan ke sekolah lain karena pertimbangan politik.

baca juga

“Seharusnya pemerintah lebih bisa memprioritaskan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dasar pendidikan di sekolah-sekolah seperti ini,” Ucap Murni dalam kunjungannya.

Temuan-temuan ini menjadi bahan evaluasi Tim Ekspedisi Patriot untuk pembangunan fasilitas pendidikan. Fasilitas yang lengkap menunjukkan adanya keadilan dan kesempatan yang sama bagi seluruh anak Indonesia.

Pendidikanlah yang menjadi gerbang utama pembangunan bangsa dan mempersiapkan SDM unggul yang mampu bersaing di masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.