Di tengah derasnya arus digitalisasi, kesenjangan akses teknologi di wilayah Timur Indonesia masih menjadi tantangan nyata. Papua, dengan segala kekayaan alam dan budayanya, sering kali tertinggal dalam hal akses informasi dan teknologi. Namun, bagi Daniel Sedik, keterbatasan bukan alasan untuk berhenti- justru menjadi bahan bakar untuk menciptakan perubahan.
“Teknologi adalah jembatan, bukan penghalang. Jika digunakan dengan benar, ia bisa membuka jalan bagi anak muda Papua untuk bersaing di level nasional bahkan global,” ujarnya dalam salah satu wawancaranya.

Foto: LinkedIn/Daniel Sedik
Dengan semangat itulah, Daniel menggagas gerakan “Papua Berdaya”, sebuah inisiatif yang berfokus pada pemanfaatan teknologi untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Papua Barat.
Papua Berdaya: Menyalakan Harapan Lewat Inovasi
Melalui program Papua Berdaya, Daniel dan timnya melatih anak-anak muda Papua untuk mengenal dunia digital: dari penggunaan komputer dasar, pembuatan konten kreatif, hingga pengembangan aplikasi lokal yang menjawab kebutuhan masyarakat.
Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi gerakan perubahan sosial. Peserta diajak memahami bahwa teknologi bukan hal yang jauh dan rumit, melainkan alat yang bisa membantu mereka memecahkan masalah di sekitar.
Misalnya, mereka membuat aplikasi sederhana untuk membantu nelayan lokal mencatat hasil tangkapan harian, serta mengembangkan platform digital untuk memasarkan hasil kerajinan tangan khas Papua ke pasar nasional.
Setiap pelatihan diakhiri dengan proyek nyata yang bisa diterapkan langsung di komunitas masing-masing, menjadikan teknologi terasa dekat, membumi, dan berdampak.
Dari Kampung ke Dunia Maya: Cerita yang Menginspirasi
Perjalanan Daniel tak selalu mudah. Lahir dan besar di Papua Barat, ia tumbuh di lingkungan yang minim akses internet dan fasilitas pendidikan modern. Namun, rasa ingin tahunya pada teknologi membawanya jauh. Ia belajar secara otodidak, sering kali menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk mencari koneksi internet di kota.
Kini, setelah berhasil membangun fondasi gerakan digital di tanah kelahirannya, Daniel menjadi sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa “Papua bisa bersaing” bukan hanya slogan, melainkan kenyataan yang sedang tumbuh.
Dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital, ia berhasil memperluas jangkauan Papua Berdaya hingga dikenal di berbagai kabupaten di Papua Barat. Ia juga aktif berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan organisasi sosial untuk memperkuat literasi digital di kawasan timur Indonesia.
Teknologi untuk Kemandirian dan Keberlanjutan
Bagi Daniel, pemberdayaan bukan sekadar memberikan akses, tapi juga membangun kemampuan. Teknologi harus mengakar dan berkelanjutan- tidak hanya digunakan, tapi juga diciptakan dan dikembangkan oleh masyarakat Papua sendiri.

Foto: LinkedIn/Daniel Sedik
Oleh karena itu, ia mendorong lahirnya komunitas-komunitas kreatif lokal, seperti Papua Coding Club dan Digital Skill Camp Papua Barat, yang kini rutin mengadakan pelatihan mandiri.
Hasilnya? Sudah mulai bermunculan anak muda Papua yang mampu membuat website desa, desain grafis untuk UMKM lokal, hingga aplikasi sederhana berbasis kebutuhan masyarakat.
Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024: Pengakuan untuk Perubahan Nyata
Atas dedikasi dan kontribusinya, Daniel Sedik menerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 di bidang Teknologi dari Astra. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa langkah kecil yang konsisten bisa melahirkan dampak besar.
Penghargaan ini juga membawa harapan baru bagi anak muda Papua untuk terus berinovasi. Astra menilai bahwa inisiatif Daniel sejalan dengan semangat SATU Indonesia Awards yang mengangkat peran generasi muda dalam membangun bangsa melalui solusi kreatif dan berkelanjutan.
Generasi Muda, Generasi Papua Berdaya
Daniel Sedik bukan hanya berbicara tentang teknologi, tetapi juga tentang identitas dan masa depan Papua. Baginya, menjadi berdaya berarti memahami potensi diri dan menggunakannya untuk kebaikan bersama. Ia percaya bahwa kemajuan teknologi di Papua tidak akan datang dari luar, melainkan tumbuh dari anak-anak muda yang berani belajar dan berbagi.
Di tangan Daniel Sedik, teknologi bukan sekadar layar dan kabel- tetapi jendela menuju masa depan yang inklusif dan berdaya. Papua kini tak lagi tertinggal; ia sedang menulis kisahnya sendiri dalam bahasa inovasi dan harapan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News