Apakah Kawan pernah menggunakan bulu mata palsu? Aksesoris yang banyak digemari kalangan wanita, yang biasanya digunakan untuk mempercantik bagian mata.
Bulu mata palsu sering dipakai masyarakat Indonesia dalam berbagai kegiatan, seperti pesta pernikahan, hangout, hingga kencan.
Tren menggunakan bulu mata palsu ini bermula sejak zaman Mesir kuno. Pada zaman itu, para wanita Mesir menggunakan kohl, yaitu aksesoris riasan mata yang dipakai agar mata terlihat lebih besar dan menarik.
Seiring berjalannya waktu, aksesoris riasan mata bertransformasi menjadi lebih modern. Saat ini, bulu mata palsu memiliki desain yang mirip dengan bulu mata dan lebih nyaman digunakan.
Bulu mata palsu terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti rambut sintesis, bulu binatang, hingga bulu manusia.
Terdapat jenis-jenis bulu mata palsu terdiri dari strip lashes, individual lashes, individual flare lashes, individual single lashes, hingga eyelash extension
Aksesoris bulu mata palsu ini pun semakin ramai digunakan di Indonesia, ditambah dengan semakin banyaknya jenis bulu mata palsu yang dapat dibeli di Indonesia.
Banyaknya minat masyarakat Indonesia menggunakan bulu mata palsu, menjadikan produk bulu mata palsu memiliki potensi besar dalam pengembangannya.
Hal inilah yang diterapkan oleh PT Astra International Tbk, yaitu melakukan pengembangan produk bulu mata palsu di Desa Sejahtera Astra Purworejo.
Proses pembuatan produk unggulan ini didukung dan didampingi oleh program Desa Sejahtera Astra, dengan mempekerjakan lebih dari 200 mayarakat lokal dari tiga desa.
Keunikan dari bulu mata palsu ini yaitu terbuat dari bahan limbah yang kemudian diolah menjadi bulu mata yang indah.
Disisi lain, program Desa Sejahtera Astra juga berhasil melakukan pemberdayaan wanita dengan memberikan lapangan pekerjaan melalui produksi bulu mata di Desa Sejahtera Astra Purworejo.
Program Desa Sejahtera Astra juga memandang peluang besar dari produk unggulan bulu mata tersebut, dengan menjadikan PT Diva Cemerlang sebagai fasilitator bulu mata.
Hingga pada tahun 28 Juli 2021 lalu, Desa Sejahtera Astra berhasil melakukan pendampingan ekspor bulu mata palsu ke negara Zimbabwe hingga Amerika dengan bekerjsama dengan PT Diva Cemerlang.
Terdapat 30.000 pasang bulu mata palsu yang berhasil di ekspor ke berbagai negara, dengan total nilai sebanyak USD 30.000, atau setara dengan Rp 427,5 juta (kurs Rp 14.250 per dolar AS).
Sebelumnya, produk bulu mata palsu asal Purworejo ini juga berhasil di ekspor ke berbagai negara lainnya, seperti Inggris, Prancis, Belgia, Ceko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Kolombia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Indonesia merupakan eksportir bulu mata palsu kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok, dengan nilai ekspor sebesar USD 387,6 juta dengan harga pasar di dunia sebesar 8,47 persen.
Disisi lain, jika melihat data Giovanni Eyelash Factory, Amerika Serikat membeli sebanyak 40 juta lebih bulu mata palsu dalam sebulan.
Seiring berjalannya waktu, anak muda juga semakin peduli terhadap gaya, dengan menggunakan bulu mata palsu sehingga produk bulu mata palsu semakin berkembang pesat.
Berdasarkan minat pembelian bulu mata tersebut, menunjukkan bahwa produk unggulan bulu mata palsu memiliki potensi besar dalam menambah devisa negara, menambah lapangan kerja, hingga meningkatkan perluasan pasar bagi produk-produk domestik.
Pengeksporan bulu mata palsu ini juga sebagai bukti keberhasilan produk unggulan desa di Indonesia, dapat memberikan penguatan ekonomi di Indonesia.
Selain itu, Desa Sejahtera Astra juga berhasil memacu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk terus meningkatkan semangat dan terus kreatif dalam berkarya, sehingga dapat menciptakan produk unggulan dari desa hingga kancah internasional.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News