Bayangkan sebuah dunia di mana teks atau aksara yang selama ini menjadi dinding tebal bagi penyandang tuna netra, tiba-tiba memiliki 'suara'. Kali ini bukan soal akses, tapi soal nuansa di mana teknologi ini dirancang untuk memahami konteks dari ujung jari hingga menjadi penjelajah aksara yang berani.
Alat braille menjadi alat untuk membaca aksara melalui sentuhan bagi penyandang disabilitas netra, tapi bagaimana rasanya jika bisa membaca cepat tanpa perlu meraba setiap titiknya?
Perkenalkan inilah Teknologi Asistif Delara (Deteksi Tulisan Ke Suara), teknologi asistif yang mengubah aksara menjadi informasi audible bagi tuna netra.
Inovasi ini dirancang dan diperkenalkan oleh Dirham Gumawang Andipurnama sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2023 kategori teknologi dari PT. Astra International, Tbk.
Ingin tahu bagaimana cara kerja Delara dalam mendukung disabilitas netra berkeseharian? Simak selengkapnya, ya!
Bantu Penyandang Disabilitas Netra Akses Informasi Mandiri

Aplikasi Delara | Foto: Youtube/ Dirham Andipurnama
Sebagai seorang guru di Skh Negeri 01 Pandeglang, Provinsi Banten, Dirham Gumawang Andipurnama tergerak untuk membantu para siswa khususnya bagi penyandang disabilitas netra melalui aplikasi inovatif yang diciptakan-nya hingga membantu siswa dalam berkegiatan maupun mengakses pembelajaran inklusif yang disesuaikan dengan keterbatasan yang ada.
Ide awal dari lahirnya aplikasi Delara ini untuk membantu kesulitan penyandang disabilitas netra dalam mengakses informasi awas yang tersebar luas di ruang publik.
Bantuan alokasi Delara yakni dapat mengakses informasi penting di lingkungan sekitar seperti rumah, sekolah, dan tempat umum, secara cepat, tepat, dan mudah melalui smartphone tanpa perlu bantuan orang lain.
Teknologi asistif Delara ini dirancang dengan tujuan mengubah keterbatasan jadi kemandirian. Melalui Delara, para siswa dengan hambatan penglihatan mampu mengakses informasi teks awas.
Meski masih berupa prototype, Dirham Gumawang sebagai perancang Teknologi Asistif Delara ini aplikasinya mampu mengidentifikasi setiap jenis huruf, orientasi teks, dan diimplementasikan dengan kata-kata yang didengarkan.
Delara lebih dari sekadar pembaca digital, tapi jadi mata digital yang mampu membuka lembaran baru bagi tunanetra. Mata memang tak melihat, tapi kini aksara yang tak terlihat mampu didengarkan.
Aplikasi Delara ini tak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan visual dengan realitas tunanetra serta mengubah aksara menjadi suara.
Usaha inovatif dan kreatif Dirham Gumawang dalam mencari solusi di tengah keterbatasan membuat aplikasi Delara menjadi salah satu wujud perhatian terhadap pendidikan inklusif dengan berbasis teknologi aplikasi.
Teknologi asistif Delara ini tercipta didasarkan atas kemuliaan hati Dirham Gumawang dalam membantu para siswa di sekolah khusus untuk berkegiatan khususnya untuk akses membaca. Sebagai seorang guru, Dirham seakan menjadi support system terbaik dalam membangun pemahaman positif terhadap kemampuan siswa di sekolah khusus.
“Aplikasi Delara hadir untuk memudahkan peserta didik tuna netra agar dapat mengakses segala bentuk objek yang memuat informasi teks awas seperti buku, botol kemasan, dan lainnya. Hal ini sebagai bentuk kompensasi yang dapat dilakukan agar mereka tetap bisa menerima informasi yang berbentuk teks awas di ruang publik,” ungkap Dirham dalam channel YouTube-nya, Selasa, (23/7/2024.).
Hal ini pula yang mendorong Delara hadir untuk membantu agar siswa lebih mandiri di tengah keterbatasan yang ada. Aplikasi Delara juga tercipta karena sangat terbatasnya pilihan yang dirasakan Dirham sebagai guru di sekolah khusus untuk bisa memberikan dukungan agar peserta didik dapat belajar dengan tetap optimal.
Selain itu, inovasi ini juga dibuat menjadi bukti nyata dalam mendukung SDGs sebagai tempat yaitu pendidikan berkualitas, terutama untuk pendidikan khusus peserta didik disabilitas.
“Delara dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas netra dan berbeda dengan aplikasi scan yang sudah ada, karena fokus Delara untuk tujuan sosial tanpa adanya aspek bisnis dalam perancangannya,” ungkapnya.
Dengan adanya Delara ini, diharapkan dapat memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi penyandang disabilitas netra dengan teknologi asistif yang memberi manfaat sangat besar.
Aplikasi Delara sebagai Inovasi Praktis dan Manfaatkan Teknologi Asistif

Aplikasi Delara untuk deteksi aksara menjadi suara | Foto: Youtube/ Dirham Andipurnama
Teknologi asistif ini selain digunakan dalam mengatasi hambatan disabilitas bagi anak berkebutuhan khusus, memiliki peluang juga dalam menciptakan integrasi sosial melalui sikap saling toleransi dan menghargai perbedaan secara universal.
Aplikasi Delara memberikan kontribusi teoritis dan praktis terhadap pengembangan teknologi asistif berbasis aplikasi yang mudah digunakan, menggunakan bahasa Indonesia, memanfaatkan akses internet, dan dapat dioperasikan pada perangkat android.
Bagi orang-orang yang tidak bisa melihat, akses informasi yang tertulis seringkali menjadi kendala besar. Bahkan untuk membaca saja, mereka seringkali membutuhkan bantuan orang lain atau alat seperti perangkat Braille yang tidak selalu tersedia.
Dengan adanya inovasi Delara yang diciptakan oleh Dirham Gumawang Andipurnama, diharapkan dapat membantu mempermudah kegiatan sehari-hari para siswa di sekolah khusus, serta memberi peluang lebih besar dalam meraih kemandirian dan keterlibatan di berbagai aspek kehidupan secara cepat, tepat, dan praktis.
Dirham Gumawang Andipurnama, yang menerima apresiasi SATU Indonesia Awards, tidak terlena dengan pencapaian yang telah diraih. Ia tetap semangat mengembangkan inovasi inklusif seperti aplikasi Delara ini karena ada banyak penghargaan lain yang terus mendorongnya.
Selain berperan dalam proses belajar mengajar, Dirham juga ingin aplikasi Delara ini selaras dengan kurikulum yang ada agar para siswa lebih mudah memahami cara penggunaannya.
Meski memerlukan waktu dan kreativitas untuk memastikan setiap materi pembelajaran dapat dipahami dan tetap relevan, harapan besar adalah penggunaan aplikasi Delara ini dapat berkembang dan membantu kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang-orang tuna netra.
Delara tidak hanya menjadi alat bantu, tapi juga kunci yang membuka jalan bagi setiap individu tuna netra dalam meraih potensi diri mereka meskipun ada keterbatasan.
Masa depan yang inklusif dimulai dari tindakan yang dilakukan hari ini. Melalui kontribusi positif, aplikasi Delara mampu menanamkan harapan itu dan membawa langkah maju menuju dunia yang benar-benar inklusif.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News