mahasiswa ipb university ciptakan program berbasis metode ikigai - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa IPB University Ciptakan Program bagi Remaja Panti Asuhan Berbasis Metode Ikigai

Mahasiswa IPB University Ciptakan Program bagi Remaja Panti Asuhan Berbasis Metode Ikigai
images info

Mahasiswa IPB University Ciptakan Program bagi Remaja Panti Asuhan Berbasis Metode Ikigai


Kelima mahasiswa IPB University saat ini sedang menjalankan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat dengan judul "WonderSee: Penguatan Self-Esteem Remaja Titipan Abadi Panti Asuhan Bukit Karmel melalui CBT dan Ikigai Method dalam Penemuan Tujuan Hidup".

Metode yang kami gunakan merupakan penggabungan antara CBT (cognitive behavioral therapy) dan Ikigai method yang merupakan filosofi hidup dari Jepang.

Rendahnya self-esteem serta kurang terarahnya remaja panti dalam menemukan tujuan hidup menjadi latar belakang kami dalam menggabungkan kedua metode ini. 

Metode pertama yang digunakan adalah CBT (cognitive behavioral therapy). CBT adalah terapi psikologis yang berfokus pada hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku. CBT membantu
individu mengenali dan mengubah pola pikir yang tidak rasional.

Berdasarkan literatur yang didapat, CBT dapat meningkatkan penerimaan diri pada remaja di panti asuhan sampai 68,6%. 

Metode Ikigai yang berasal dari filosofi budaya Jepang terdiri dari 4 elemen utama, yakni passion, vocation, mission, danprofession. Keempat elemen ini saling melengkapi dan dapat diterapkan pada remaja panti asuhan yang masih sulit menemukan tujuan hidupnya.

Untuk itu, melalui metode ini diharapkan para remaja Panti Asuhan Bukit Karmel Kabupaten Bogor dapat menemukan tujuan hidup yang sesuai dengan passion mereka serta mendapatkan kualitas hidup yang baik dari metode ini.

Rangkaian program yang kami ciptakan berfokus pada kelompok kecil dan kegiatan interaktif untuk menarik minat remaja Panti Asuhan Bukit Karmel.

baca juga

Selain itu, kami juga memberikan materi-materi pembelajaran yang berkaitan dengan keempat elemen ikigai serta peningkatan self-esteem melalui CBT. Beberapa kegiatan menarik yang telah kami lakukan, seperti cinematherapy, relaksasi, board game, dan escape room. Berbagai kegiatan ini kami lakukan selama 12 pertemuan dalam 2 bulan.

Pada setiap pertemuan terdapat sesi pre test dan post test yang digunakan untuk mengukur perubahan remaja panti dari sebelum dan setelah program. Hingga saat ini telah terlihat terjadinya peningkatan self-esteem dari total keseluruhan remaja panti.

Untuk mengukur tingkat self-esteem secara keseluruhan, kami menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale yang terdiri dari sepuluh pertanyaan untuk melihat seberapa tinggi bentuk penghargaan diri mereka dan seberapa yakin diri mereka untuk menentukan arah tujuan hidupnya.

Dari pre-test dan post-test yang diberikan, dapat terlihat perubahan yang signifikan pada anak Panti Remaja Panti Asuhan Bukit Karmel. Rata-rata yang didapatkan dari keseluruhan program telah mencapai peningkatan dari kategori rendah menjadi kategori tinggi.

Selain itu terdapat perubahan secara kualitatif pada anak yang ditandai dengan observasi kami secara langsung.

Pada awalnya, anak remaja yang malu-malu, tidak menunjukkan ekspresif, dan interaktif menjadi lebih bersemangat, interaktif, serta menunjukkan karakter inisiatif saat kami sedang menjalankan program ini.

Total anak yang menjadi sasaran kami pada Panti Asuhan Bukit Karmel adalah 18 anak remaja dengan rentang usia sekitar 12-18 tahun.

Program ini juga mengajak pengasuh Panti Asuhan Bukit Karmel sebagai bentuk keberlajutan program kami, apabila kegiatan turun lapang sudah usai.

baca juga

Selain itu kami juga mengajak stakeholder dari pihak lain sebagai bentuk kerja sama dari kelanjutan program yang telah dibuat. Keberlanjutan program ini perlu dilakukan dalam memberikan instrumen pembelajaran yang lebih luas bagi remaja panti asuhan di Indonesia. 

Selama menjalankan program, kami dari tim WonderSee sangat senang bisa menjadi agen perubahan bagi anak-anak remaja disana. Khususnya bagi beberapa anak yang masih mempertanyakan keberadaan orang tua mereka serta merasa kurang mendapatkan perhatian.

Dari beberapa sharing yang kami lakukan dengan anak-anak panti, mereka sangat antusias menceritakan beberapa permasalahan mereka dan membagikan kisah mereka berada di panti.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.