Anak hadir di dunia dari Tuhan melalui orang tua. Sehingga anak merupakan milik Tuhan bukan orang tua. Dalam mendidik anak, orang tua tidak diperkenankan mendidik dengan kasar hingga melukai anak. Namun pada kenyataanya banyak orang tua yang tidak memahami hal ini. Bahkan mereka tak hanya menyakiti anak kandung mereka sendiri, tetapi anak orang lain.
Maraknya kasus kekerasan pada anak, kerap kita dengar hingga kini. Tercatat data oleh Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bahwa sebanyak 60% dari kekerasan pada anak itu adalah kekerasan seksual. Kekerasan seksual menjadi kasus kekerasan terbanyak yang menimpa anak-anak.
Isu ini menggema nyaring di telinga perempuan lulusan Sarjana Kesejahteraan Sosial asal Serang, Banten yang kini menjadi ASN di Dinas Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBPPPA). Ia bernama Hana Maulida.
Kisah Berdirinya Kakak Aman Indonesia: Dari Obrolan di Warung Bakso
Hana Maulida bersama kedua temannya sedang mengisi perut yang keroncongan di warung bakso. Sambil menunggu Bang Tukang Bakso, mereka mengobrol hangat dengan topik kekerasan seksual pada anak yang akhir-akhir ini banyak mereka dengar dan lihat dari tayangan media dan di sekitar mereka.

Ilustrasi gadis kesepian duduk di depan pintu | pexels.com
Ketika mengingat konten viral yang memberitakan kekerasan seksual, mereka geram. Dalam bincang hangat itu, mereka saling melempar pendapat dan memberikan masukan. Hana sebagai ASN di lembaga perlindungan anak sendiri belum menemukan rekan kerjanya yang concern pada isu spesifik yaitu kekerasan anak dengan metode menyenangkan.
Setelah makan bakso, mereka memutuskan bahwa di minggu itu mereka harus mulai melangkahkan kaki berdampak menyelematkan anak-anak dari kekerasan seksual. Hana membuat poster edukasi kekerasan seksual sebisanya dan dengan aplikasi seadanya. Tanpa berpikir panjang materinya efektif atau tidak. Poster itu pun jadi dan siap digunakan untuk edukasi. Hana mengunjungi salah satu kedua temannya yang berprofesi sebagai guru. Hana mengadakan edukasi ke sekolah temannya tersebut mengenai pencegahan kekerasan seksual pada anak dari poster yang ia buat.
Dari sekolah ini, para guru mengunggah dokumentasi kegiatan ke status WhatsApp. Sehingga Hana banjir undangan dari pihak sekolah-sekolah sebagai edukator pendidikan seksual. Mereka jadi terkenal di kalangan SD dan TK Serang.

Potret edukasi pencegahan kekerasan seksual anak di SDN Harjamukti Kota Serang, Banten | Instagram Kakak Aman Indonesia
Setelah berani memulai, Hana menyadari bahwa langkah pertama tidak membutuhkan kesempurnaan. Hingga pada langkah berikutnya, Hana mengadakan perbaikan tahap demi tahap.
Kakak Aman Indonesia: Gerakan Peduli Anak
Kakak Aman Indonesia, gerakan yang berupaya melakukan pencegahan kekerasan seksual anak dengan metode yang menyenangkan seperti dongeng, dialog interaktif, worksheet, bernyanyi dan menari, poster edukasi hingga games edukatif.
Seiring berjalannya waktu, edukasi yang dilakukan Hana bersama tim tersusunlah dua modul pendidikan kekerasan seksual anak. Modul pertama diperuntukkan anak usia TK-SD dengan pengajaran dalam kelompok besar yang berisi pendidikan seksual secara umum dan modul kedua diperuntukkan untuk anak remaja dengan pengajaran sekala kecil yang isi materinya lebih komprehensif.

Modul Kakak Aman Indonesia | Website Resmi Kakak Aman
Hana mengungkapkan bahwa Kakak Aman Indonesia dinamakan gerakan karena agar seluruh kalangan masyarakat yang memiliki concern terhadap isu kekerasan seksual pada anak bisa bergabung dalam gerakan ini tanpa memedulikan latar belakang mereka. Sehingga Kakak Aman Indonesia menyediakan Body Safety Kit untuk siapa saja yang tergerak hatinya ikut andil dalam upaya pencegahan kekerasan seksual anak dengan metode menyenangkan. Tentu BodySafety Kit ini bisa digunakan di mana saja.

Body Safety Kit Kakak Aman Indonesia | Webinar Good Movement GNFI dengan menghadirkan Hana Maulida sebagai narasumber penerima SIA 2024 bidang pendidikan
Body Safety Kit ini berisi kaos tangan hitam, modul, worksheet mewarnai, boneka tangan dan poster edukatif. Selain itu, BodySafety Kit ini memberikan bonus berupa lembar inform concern. Lembar inform concern adalah formulir persetujuan yang berisi penjelasan kegiatan, lalu digunakan untuk meminta izin resmi dari orang tua atau wali anak agar anak mereka boleh ikut dalam kegiatan tersebut.
Hana mengungkapkan bahwa hari ini anak-anak melek teknologi sehingga seluruh metode edukasi Kakak Aman menggunakan cara konvensional. Justru metode tanpa teknologi ini menjadi sesuatu yang menarik bagi mereka. Sebab, di situ mereka bisa lebih banyak berinteraksi dengan anak-anak, ketika mereka tidak tahu bisa bertanya ke Kakak-Kakak nya, "Ini maksudnya apa ya, Kak?"
"Jadi kami sebisa mungkin menghindari sesuatu yang digital, tetapi melalui poster dan bernyanyi bersama," ungkap Hana.
Tim Kakak Aman Indonesia terdiri atas 10 anggota dengan berbagai latar belakang pendidikan. Sebagai pembina, hanya Hana yang memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan gerakan ini. Dengan adanya tim, roda Kakak Aman Indonesia berputar cepat di jalur yang tepat.
Sejauh ini terdapat 17 daerah yang menerima manfaat Kakak Aman Indonesia, terdapat 50 guru yang mendapatkan pelatihan menjadi fasilitator Guru Aman di sekolah, sejumlah 150+ guru dan orang tua teredukasi, sebanyak 4000+ anak teredukasi dan terdapat 55 relawan yang berdedikasi membantu menyebarkan edukasi perlindungan anak dari kekerasan.
"Basis Kakak Aman di Banten. Sehingga seluruh wilayah Banten terdapat 28 kabupaten/kota sudah teredukasi," lanjut Hana.
Dari Serang ke ASEAN: Kiprah Kakak Aman Indonesia Mendidik dan Melindungi Anak Indonesia
Program Kakak Aman Indonesia telah menorehkan berbagai rekognisi bergengsi atas kontribusinya di bidang pendidikan dan perlindungan anak. Pada Desember 2023, Kakak Aman terpilih sebagai salah satu program unggulan dalam ajang Young South East Asia Leadership Initiatives (YSEALI) dalam program YSEALI Seeds for the Future, yang diikuti lebih dari 800 peserta dari seluruh Asia Tenggara dan berhasil menembus 16 proyek sosial terbaik se-ASEAN.
Tak berhenti di situ, Kakak Aman Indonesia juga dinobatkan sebagai Program Pendidikan Terbaik dalam kompetisi nasional Astra SATU Indonesia Awards, ajang yang diikuti lebih dari 18.000 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia. Puncaknya, penghargaan tersebut diterima pada malam penganugerahan Astra Satu Indonesia Awards 2024 di Jakarta.

Hana Maulida menerima Apresiasi Satu Indonesia Award (SIA) 2024 | Instagram Hana Maulida
Pada tahun yang sama, Kakak Aman Indonesia juga meraih prestasi membanggakan di tingkat daerah sebagai Juara 1 Program Terinovatif Kabupaten Serang 2024. Selain itu, apresiasi khusus datang dari Sekolah Kak Seto atas komitmen dan kiprah Kakak Aman Indonesia dalam mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan kekerasan seksual anak melalui pendidikan seksual yang menyeluruh di seluruh Indonesia.
Lebih dari sekadar penghargaan, Kakak Aman Indonesia terus memperluas jaringan dan kolaborasi bermakna dengan berbagai pihak, baik pemerintah, perusahaan swasta, komunitas, lembaga pendidikan, maupun media.
Bersama PT Astra International, Kakak Aman Indonesia berpartisipasi aktif dalam kegiatan edukasi seksual bagi guru PAUD se-DKI Jakarta, memperingati Hari Anak Nasional bersama Kementerian PPPA RI, hingga berkolaborasi kreatif melalui program “Ngonten Bareng” bersama Kok Bisa dan Cretivox.
"Mimpi kami adalah gerakan ini bisa mengajak semua orang untuk bergabung, semakin banyak sekolah yang teredukasi, Kakak Aman memiliki day care, pendidikan seksual Kakak Aman sebagai kurikulum nasional di sekolah," ungkap Hana masih tak percaya dengan gerakan yang ia mulai pada 2023 bisa didengar, diapresiasi dan berdampak baik bagi banyak orang.
#KabarBaikSatuIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News