Kawan GNFI, di tengah meningkatnya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak di negeri ini, muncul secercah harapan dari sekelompok anak muda yang memilih bergerak. Mereka percaya bahwa pendidikan seksual bukanlah suatu hal yang tabu untuk diajarkan, melainkan kebutuhan krusial guna melindungi generasi masa depan. Dari keyakikan inilah lahir sebuah gerakan bernama Kakak Aman Indonesia, penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 bidang Pendidikan dari Astra.
Gerakan yang digagas oleh Hana Maulida, perempuan muda asal Kota Serang Banten ini turut mengambil peran melihat maraknya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak. Ia berupaya menghadirkan ruang yang aman dan nyaman untuk anak-anak belajar, tumbuh, dan berkembang dengan perasaan gembira.
Melihat Realita yang Menyedihkan
Berdasarkan data Komisaris Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2024, tercatat ada 19.628 jumlah kasus kekerasan terhadap anak, dan lebih dari 60% di antaranya merupakan kekerasan seksual.
Mirisnya, sebagian besar kasus tidak pernah terlapor. Fenomena tersebut dikenal sebagai ”gunung es kekerasa anak,” di mana yang tampak di permukaan hanyalah sebagian kecil dari kenyataan yang jauh lebih mengerikan.
Kawan GNFI, di balik angka-angka tersebut, terdapat kisah Aisha. Gadis kecil berusia tujuh tahun yang menjadi korban pelecehan oleh ayah kandungnya. Aisha sempat menceritakan kejadian tersebut pada ibunya, namun tak dihiraukan oleh sang ibu. Peristiwa ini telah berlangsung hingga dua tahun lamanya, dengan total lebih dari sepuluh kejadian. Kisah Aisha menjadi alarm betapa pentingnya pendidikan dan kesadaran orang dewasa serta anak-anak untuk mengetahui tanda bahaya dan berani melaporkan.
Lahirnya Gerakan Kakak Aman
Melihat realita tersebut, Hana dan tim memutuskan untuk mulai bergerak. Sebuah inisiatif cemerlang membentuk Gerakan Kakak Aman Indonsia yang berfokus pada pencegahan kekerasan seksual terhadap anak melalui pendidikan seksual yang menyenangkan.
Nama ”Kakak Aman” dipilih bukan sekadar sebutan, tetapi cerminan kasih dan rasa aman yang ingin mereka hadirkan. Diksi ”Kakak” yang menggambarkan sosok yang sahabat sekaligus pelindung yang dapat dipercaya. Sementara ”Aman” mencerminkan keadaan yang bebas dari bahaya. Filosofi ini kemudian menjadi dasar pendekatan mereka, memberikan edukasi yang ringan, dapat diterima, ramah, dan penuh kasih sayang.
Bersatu dari berbagai latar belakang dan keahlian yang berbeda, tim Kakak Aman membawa misi yang besar yakni menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh anak agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi terbaik dalam dirinya.
Belajar dengan Cara yang Menyenangkan
Kakak Aman menghadirkan metode interaktif dalam mengajarkan pendidikan seksual agar mudah diingat oleh anak-anak. Metode yang dikemas dalam modul ”Aku Berharga” menanamkan nilai dasar bahwa setiap anak berharga, berhak merasa aman, serta berhak mengatakan ”tidak” terhadap perlakuan atau tindakan yang tidak pantas. Metode tersebut di antaranya dongeng edukatif yang mengajarkan batas tubuh pribadi, lagu dan tarian, permainan peran dan kuis untuk melatih keberanian berkata ”tidak”, serta lembar mewarnai dan poster edukasi sebagai upaya memperkuat pemahaman visual.
Sementara itu, modul komprehensif ditujukan untuk anak-anak menjelang pubertas yang berisi mengenai berbagai topik seperti mengenal tubuh, memahami perasaan, embangun hubungan sehat, dan perlindungan diri.
Melalui pendekatan yang sederhana, mudah, murah, dan menyenangkan dapat diterapkan oleh siapapun, baik guru maupun orang tua.
Dampak yang Menyebar Luas
Berdiri sejak tahun 2023, tercatat lebih dari 4.000 nak di seluruh Indonesia telah mendapatkan edukasi melalui program Kakak Aman. Gerakan ini berhasil menjangkau 17 daerah, di antaranya Serang, Tangerang, Pendeglang, Cilegon, SURABAYA, Bali, hingga Papua Selatan.
Tidak hanya menyasar anak-anak, puluhan bahkan ratusan guru dan orang tua juga turut mendapatkan pelatihan mngenai bagaimana cara menyampaikan pendidikan seksual dengan benar. Tujuannya pun sangat sederhana, agar setiap anak memiliki ”kakak” yang melindungi, bukan menakut-nakuti.
Pengakuan Nasional dan Internasional
Inovasi Kakak Aman sukses mendapatkan sambutan hangat dari tingkat nasional dan internasional. Pada tahun 2024, Kakak Aman dinobatkkan sebagai Program Pendidikan Terbaik dalam Astra SATU Indonesia Awards, lebih unggul dari 18.000 pendaftar seluruh Indonesia.
Selai itu, Kakak Aman juga berhasil meraih Juara 1 Program Terinovatif Kabupaten Serang 2024 dan memeroleh apresiasi langsung dari Kak Seto, tokoh perlindungan anak nasional.
Tidak berhenti di situ saja, pada Desember 2023 Kakak Aman juga terpilih mewakili Indonesia dalam Program YSEALI Seeds for the Future. Sebuah kompetisi proyek sosial tingkat ASEAN yang hanya memilih 16 program terbaik dari 800 peserta.
Kolaborasi yang Menguatkan
Kesuksesan dan kiprah Kakak Aman tidak terlepas dari dukungan dari berbagai kolaborator seperti Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, perusahan swasta seperti Astra International yang mendukung pelatihan guru PAUD se-DKI Jakarta, serta komunitas maupun media yang turut berkontribusi dalam menyebarkan pesan edukasi melalui berbagai platform digital.
Kawan GNFI, hal tersebut adalah bukti nyata bahwa perubahan besar berasal dari langkah-langkah kecil yang saling berdandengan tangan dan bahu membahu.
Secercah Harapan Baru
Kakak Aman Indonesia hadir tidak hanya untuk mengajar, namun juga menanamkan rasa berharga dalam diri setiap anak. Gerakan ini memberikan pemahaman bahwa perlindungan bukan hanya tanggungjawab orang dewasa saja, tapi juga hak dasar anak yang harus dijaga bersama.
Di akhir laju zaman yang semakin cepat, semoga kisah Kakak Aman mengingatkan kita semua untuk tidak kehilangan empati. Di balik setiap senyum anak Indonesia, terdapat harapan besar yang perlu dijaga. Mungkin dari langkah kecil yang Kawan GNFI lakukan hari ini, lahir gerakan besar yang mampu melindungi dan bermanfaat lebih banyak untuk masa depan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News