Keberhasilan Kabupaten Banyumas dalam mengelola sampah terus menarik perhatian daerah lain. Pada Rabu (1/10/2025), Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menerima kunjungan studi tiru dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Lampung, di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu.
Pada kesempatan itu, Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, menegaskan bahwa persoalan sampah masih menjadi salah satu tantangan utama di daerahnya. Karena itu, pihaknya memilih belajar langsung ke Kabupaten Banyumas yang dinilai berhasil membangun sistem pengelolaan modern. “Kami berharap bisa meniru minimal 90 persen dari apa yang sudah dilakukan Banyumas,” ujarnya.
TPST Kedungrandu sendiri mampu mengolah hingga 15 ton sampah per hari dari sekitar 3.000 rumah tangga. Menariknya, 90% sampah dapat dipilah, sementara residu hanya 10% persen yang dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE).
Sadewo Tri Lastiono dalam pemaparannya menyebutkan, pengelolaan sampah di Banyumas dilakukan dari hulu hingga hilir. Sampah organik diolah menjadi kompos dan pakan maggot, sementara sampah anorganik diubah menjadi refusedderivedfuel (RDF). Bukan hanya itu, Kabupaten Banyumas juga tengah mengembangkan inovasi baru berupa biji plastik yang nantinya bisa digunakan untuk bahan baku pembuatan pot.
“Banyumas terbuka untuk berbagi pengalaman dengan daerah lain. Harapan kami, semakin banyak daerah yang menerapkan pengelolaan sampah berkelanjutan, lingkungan kita akan semakin bersih dan sehat,” ujar Sadewo.
Kunjungan tersebut menegaskan bahwa Kabupaten Banyumas berperan sebagai pelopor pengelolaan sampah berbasis teknologi dan ramah lingkungan, sekaligus bukti komitmen untuk tidak hanya membenahi daerah sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kabupaten lain.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News