Kawan GNFI tentu masih ingat dengan sosok Bugs Bunny, kartun legendaris yang selalu digambarkan membawa wortel ke mana pun ia pergi. Gambaran ini begitu melekat hingga banyak orang beranggapan bahwa makanan utama kelinci adalah wortel.
Di Indonesia, anggapan serupa juga muncul dalam bentuk lain. Banyak pemilik kelinci terbiasa memberi sayuran, terutama kangkung, sebagai pakan harian karena mudah didapat dan harganya murah.
Padahal, tahukah Kawan kalau kedua makanan ini sebenarnya bukan pakan utama kelinci? Bahkan, jika diberikan secara berlebihan bisa membahayakan kesehatan mereka.
Kelinci Sangat Menyukai Wortel, tapi Jangan Dijadikan Kebiasaan
Wortel memiliki kandungan gizi yang bermanfaat. Umbi berwarna oranye ini kaya vitamin A, beta-karoten, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan dan daya tahan tubuh kelinci. Kelinci pun tampak begitu menyukai wortel, karena rasanya manis alami dan teksturnya renyah.
Karena terlihat sangat lahap saat mengunyahnya, banyak orang kemudian terus-menerus memberi wortel pada kelinci. Padahal, dalam jumlah kecil saja wortel sudah cukup menjadi camilan yang menyehatkan sekaligus sumber energi tambahan.
Di balik manfaatnya, wortel juga menyimpan sisi lain yang perlu diwaspadai. Kandungan gula pada wortel cukup tinggi, dan bagi hewan kecil seperti kelinci, asupan gula berlebih bisa menimbulkan masalah serius.
Jika terlalu sering diberikan, kelinci bisa mengalami obesitas, kerusakan gigi, hingga gangguan pencernaan. Selain itu, wortel memiliki kandungan oksalat, yaitu senyawa yang dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh.
Oleh karena itu, wortel tidak disarankan dijadikan pakan utama, melainkan hanya diberikan sesekali sebagai camilan saja.
Kangkung: Bergizi, tetapi Perlu Batasan
Kangkung sering dipilih karena mudah ditemukan di mana-mana. Sayuran ini memang punya kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan kelinci. Selain itu, kandungan airnya juga bisa membantu menjaga tubuh kelinci tetap terhidrasi.
Namun, kadar air yang cukup tinggi pada kangkung juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan diare.
Tidak hanya itu, sama seperti wortel, kangkung juga kaya oksalat, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat mengganggu penyerapan kalsium.
Untuk mengatasi hal tersebut, kangkung sebaiknya diberikan dalam kondisi sudah dilayukan terlebih dahulu guna mengurangi kadar air dan oksalat di dalamnya, sehingga lebih aman dikonsumsi.
Dengan begitu, dalam porsi yang sesuai, kangkung tetap bisa menjadi sumber serat tambahan yang baik dalam diet harian kelinci.
Pakan yang Sebenarnya Dibutuhkan Kelinci
Hal penting yang sering dilupakan adalah kelinci merupakan hewan dengan sistem pencernaan yang cukup sensitif. Kelinci termasuk hewan hindgut fermenter dengan sekum besar yang berfungsi sebagai tempat fermentasi.
Di dalamnya hidup populasi mikroba yang berperan penting mencerna serat. Itulah sebabnya, kelinci mutlak membutuhkan pakan berserat tinggi setiap harinya.
Apabila asupan serat terganggu, misalnya karena terlalu banyak gula dari wortel atau terlalu banyak air dari kangkung sementara sumber serat kurang, keseimbangan mikroflora dalam sekum akan terganggu. Akibatnya, kelinci mudah mengalami gangguan pencernaan seperti diare, bahkan dehidrasi yang bisa berujung pada kematian mendadak.
Tidak jarang pemilik kelinci kaget karena hewan yang kemarin tampak sehat tiba-tiba lesu bahkan mati keesokan harinya, dan penyebabnya sering kali adalah pemberian pakan yang salah. Kelinci pada dasarnya membutuhkan pola makan yang seimbang berupa 70% rumput atau hay, 20% pelet, dan hanya 8–10% sayuran segar. Dengan penerapan ini, kita bisa memastikan kelinci tetap sehat, aktif, dan berumur panjang.
Kawan GNFI, merawat kelinci berarti memahami apa yang benar-benar dibutuhkan tubuhnya. Jangan terjebak dengan anggapan lama bahwa kelinci hanya memakan wortel dan kangkung. Keduanya memang boleh diberikan, tetapi hanya sebagai pelengkap kecil.
Ingat, kunci kesehatan kelinci ada pada serat dari rumput dan hay yang sederhana, tetapi esensial bagi hidup mereka.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News