jejak sejarah perpindahan kampus undip dari pleburan ke tembalang - News | Good News From Indonesia 2025

Jejak Sejarah Perpindahan Kampus Undip: dari Pleburan ke Tembalang

Jejak Sejarah Perpindahan Kampus Undip: dari Pleburan ke Tembalang
images info

Jejak Sejarah Perpindahan Kampus Undip: dari Pleburan ke Tembalang


Universitas Diponegoro (Undip) memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan dinamika sosial pendidikan di Jawa Tengah.

Di era 1950-an, pilihan melanjutkan pendidikan tinggi di wilayah Jawa Tengah sangat terbatas. Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta menjadi satu-satunya perguruan tinggi negeri yang tersedia. Sedangkan. jumlah lulusan sekolah menengah atas (SLTA) semakin meningkat, sementara daya tampung universitas negeri masih terbatas.

Kondisi inilah yang menjadi dasar Universitas Semarang didirikan pada 9 Januari 1957, dengan Akte Notaris R.M. Soeprapto No. 59 tertanggal 4 Desember 1956. Pada awalnya, Universitas Semarang berstatus swasta dan dikelola di bawah Yayasan Universitas Diponegoro.

Pada tahun 1960, Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno mengganti nama Universitas Semarang menjadi Universitas Diponegoro. Pada waktu itu fakultas-fakultas yang telah berdiri adalah Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan.

baca juga

Awal Perjalanan di Kampus Pleburan

Kampus pertama Undip berdiri di kawasan Pleburan, Semarang. Pada tahun 1960-an, Pleburan masih berupa wilayah rawa dan lahan terbuka yang kemudian ditata menjadi kawasan pendidikan. Dari sinilah Undip mulai tumbuh.

Akan tetapi, seiring meningkatnya jumlah mahasiswa, Pleburan menjadi semakin padat. Di sekitar kampus, warung makan, kos-kosan, hingga tempat nongkrong tumbuh subur.

Sayangnya, lokasi yang berada di tengah kota—tepatnya di sekitar Simpang Lima—membuat Undip sulit “bergerak”. Undip kesulitan melakukan ekspansi pembangunan di bidang fasilitas. Untuk itu, setelah lebih dari 30 berdiri, Undip memutuskan untuk memindahkan kampusnya di Tembalang.

Bagi mahasiswa, istilah “Undip atas” dan “Undip bawah” menjadi identitas khas. Pleburan dikenal sebagai kampus bawah, sementara Tembalang disebut kampus atas.

Oleh karena itu, tidak jarang mahasiswa baru mendapat pertanyaan, “kuliahnya di Undip atas atau bawah?”

baca juga

Proses Pemindahan Undip ke Tembalang

Rencana pembangunan kampus baru di Tembalang sudah dibicarakan sejak 1980-an. Namun, realisasinya baru dimulai pada pertengahan 1990-an. Tahun 1996 Undip mulai memindahkan sebagian kegiatan akademik dan administrasi ke Tembalang.

Fakultas Teknik adalah salah satu fakultas pertama yang pindah dan beroperasi penuh di kampus Tembalang, serta merupakan ikon awal pertumbuhan kampus Undip di Tembalang, bersama dengan Rektorat dan Widya Puraya (Perpustakaan Pusat). 

Kini, Tembalang telah menjadi kampus utama Undip dengan lahan seluas 180 hektar. Seiring waktu, Tembalang semakin lengkpap. Undip memiliki laboratorium, pusat penelitian, gedung perkuliahan besar, hingga fasilitas olahraga.

baca juga

Tidak hanya itu, keberadaan Undip juga membuat Tembalang semakin ramai. Dari kawasan perbukitan yang sepi, Tembalang menjelma menjadi kota mini.

Warung makan, kos-kosan, kafe, hingga usaha fotokopi tumbuh di hampir setiap sudut jalan. Harga tanah dan properti meningkat pesat, membuat Tembalang menjadi salah satu kawasan paling dinamis di Semarang.

Mahasiswa sering menyebut Tembalang sebagai pusat kota karena fasilitas yang hampir lengkap. Dari kebutuhan harian, tempat hiburan, hingga pusat kegiatan sosial tersedia.

baca juga

Pleburan yang Tak Akan Hilang

Meskipun Tembalang kini menjadi jantung Undip, Pleburan tetap ramai. Beberapa program pascasarjana dan pusat administrasi masih bertahan di sana.

Selain itu, Pleburan kini telah menjelma pusat kuliner yang ramai tiap malam, terutama di sepanjang pinggir jalan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.