samuel anderson lee bocah 7 tahun asal bandung yang langganan dapat medali di olimpiade matematika internasional - News | Good News From Indonesia 2025

Samuel Anderson Lee, Bocah 7 Tahun Asal Bandung yang Langganan Dapat Medali di Olimpiade Matematika Internasional

Samuel Anderson Lee, Bocah 7 Tahun Asal Bandung yang Langganan Dapat Medali di Olimpiade Matematika Internasional
images info

Samuel Anderson Lee, Bocah 7 Tahun Asal Bandung yang Langganan Dapat Medali di Olimpiade Matematika Internasional


Kecil-kecil cabe rawit, ungkapan ini mungkin cocok untuk menggambarkan Samuel Anderson Lee. Di usianya yang baru menginjak tujuh tahun, Samuel sudah menyabet berbagai penghargaan internasional di bidang matematika.

Ketertarikannya di bidang matematika tak lepas dari rasa penasarannya pada angka dan pola sejak kecil. Ia juga kerap menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan angka pada orang tuanya lewat pertanyaan sederhana.

Winda Octaria, ibunda Samuel, mengungkap bahwa anaknya senang mencari pola dari plat nomor kendaraan. Selain itu, Samuel juga senang menghitung langkah saat bepergian dengan keluarganya.

“Dari situ kami melihat bahwa matematika bukan sekadar pelajaran buat Samuel, tapi benar-benar jadi permainan yang membuat dia penasaran. Jadi, setiap kali ada tantangan soal, Samuel justru merasa itu seru, bukan beban pelajaran,” terang Winda pada GNFI, Rabu (24/9/2025).

Prestasi Moncer di Bidang Matematika

Samuel saat mengerjakan soal olimpiade matematika

Baru-baru ini, Samuel sukses menggondol Medali Emas di Hong Kong International Mathematical Olympiad (HKIMO)-Primary 1 Final Round. Samuel menduduki Peringkat 1 Indonesia dan Peringkat 3 Dunia di ajang tersebut.

Luar biasanya, bukan sekadar menang, Samuel juga mencatatkan Perfect Score atau skor sempurna di Logical Thinking, Arithmetic/Algebra, Number Theory, dan Combinatorics.

Kawan GNFI, sebelumnya, Samuel juga pernah memenangi berbagai kompetisi matematika tingkat internasional, di antaranya:

  • Gold Medalist Singapore and Asian Schools Math Olympiad (SASMO) 2025
  • Gold Medalist World Mathematics Invitational (WMI) Preliminary Round 2025
  • Gold Medalist HKIMO Heat Round 2025
  • Gold Medalist International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) 2025
  • Silver Medalist Singapore Math Challenge (SMC) 2024

Belajar Matematika dari Sang Ayah

Dalam keterangan yang diperoleh GNFI, Samuel belum mengikuti les formal. Ia belajar matematika dari rumah dengan bimbingan sang ayah.

Ayah Samuel pernah menjadi Academic Director dan Game Designer di program Clash of Champions dan Academy of Champions. Dua program ini sangat populer di kalangan anak muda karena menyatukan anak-anak berprestasi dari penjuru Indonesia dalam sebuah acara ragam yang fokus di bidang ilmu pengetahuan.

Ayah Samuel merancang metode belajar yang interaktif dan menantang. Tak hanya itu, agar tak bosan, ayahnya juga memberikan cara belajar menyenangkan yang memadukan logika, problem-solving, dan gamifikasi.

Samuel dan Segudang Prestasinya

Prestasi Samuel tidak terbatas di bidang akademik saja. Siswa SDK BPK Penabur Taman Holis Indah ini ternyata juga memiliki minat mendalam pada olahraga wushu.

Dalam penuturan Winda, Samuel mengikuti pelatihan wushu dan pernah mengikuti beberapa kejuaraan tingkat kota sampai nasional. Samuel juga tercatat pernah mendapatkan 1 medali emas, 3 medali perak, dan meraih peringkat 1st runner-up dalam perlombaan wushu.

Samuel juga menyukai sains, bahasa Mandarin, dan bermain alat musik, khususnya piano. Ia pernah menjadi Juara Favorit Chinese Bridge Jawa Barat 2025.

“Walaupun prestasi utamanya sekarang di matematika, kami tetap membiarkan dia menjelajahi minat lain yang dia inginkan supaya tumbuh-kembangnya seimbang,” tutur Winda.

Peran Penting Orang Tua

Prestasi Samuel tentu tak lepas dari peran penting kedua orang tuanya. Orang tua Samuel selalu berusaha membangun suasana belajar yang menyenangkan. Selain itu, ayah dan ibunya juga selalu memenuhi rasa ingin tahu Samuel.

"Kalau Samuel penasaran, kami coba fasilitasi. Kalau dia merasa bosan, kami beri jeda. Kami percaya kuncinya adalah konsistensi, bukan paksaan,” jelas Winda.

Tak berhenti di sana, Samuel juga selalu diajarkan untuk bersyukur dan menerima apa pun hasil yang diperoleh, baik saat berhasil atau tidak. Sebagai orang tua, Winda dan suaminya ingin Samuel untuk selalu rendah hati.

“Kami ingin Samuel belajar bahwa kemenangan itu menyenangkan, tetapi yang lebih penting adalah proses berlatih, kerja keras, keberanian untuk mencoba, menerima hasil dengan lapang hati, dan bangkit kembali ketika gagal,” pungkasnya.

Kawan, kisah Samuel menunjukkan bahwa tiap anak memiliki potensi yang luar biasa untuk dapat berprestasi, asalkan diberi ruang untuk terus tumbuh dan belajar dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan usianya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.