Klepon merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang begitu digandrungi masyarakat, bukan hanya karena rasanya yang manis, tetapi juga karena teksturnya yang kenyal dan menggugah rasa. Namun, pernahkah Kawan GNFI bertanya-tanya, apa yang membuat klepon memiliki kenikmatan tekstur yang begitu khas?
Sensasi kenyal dan lembut ini ternyata bukan hanya kebetulan, melainkan hasil dari proses menarik, yaitu gelatinisasi pati yang terjadi pada tepung beras ketan. Proses inilah yang memberikan klepon memiliki karakter unik yang tidak mudah ditemukan pada camilan lainnya, dan menjadikannya selalu istimewa di setiap gigitan.
Apa yang Dimaksud Gelatinisasi Pati?
Menurut Putri dan Zubaidah (2017), gelatinisasi pati adalah proses ketika pati menyerap air dan mengalami pemanasan hingga granula pati mengembang, pecah, dan melepaskan komponen amilosa dan amilopektin ke dalam larutan, mengubah tekstur dan sifat fisik pati.
Proses ini terjadi ketika granula pati yang terdiri dari amilosa dan amilopektin dengan ikatan hidrogen diberi air dan dipanaskan. Pada awalnya, granula pati mengembang dengan cepat, kemudian pengembangannya melambat saat mencapai keseimbangan. Jika pemanasan berlanjut melewati suhu gelatinisasi, granula akan pecah, menandai selesainya proses gelatinisasi.
Fungsi Pati dalam Pengolahan Klepon
Pati dalam tepung ketan memiliki peran yang sangat penting dalam pembuatan klepon. Menurut Salim, C. (2019), pati yang terkandung dalam tepung ketan berpengaruh signifikan terhadap proses gelatinisasi yang terjadi saat perebusan klepon.
Proses gelatinisasi ini menyebabkan tekstur klepon menjadi kenyal dan elastis, yang merupakan ciri dari jajanan tersebut. Gelatinisasi ini memungkinkan klepon memiliki tekstur khas yang tidak mudah hancur saat direbus atau dimakan.
Hubungan Pati dengan Tekstur dan Kualitas Klepon
Pati berfungsi sebagai perekat utama yang memastikan klepon bisa mempertahankan bentuknya selama proses perebusan dan saat disajikan. Kadar pati yang tepat akan menghasilkan tekstur kenyal yang pas.
Variasi tepung dalam pembuatan klepon akan mempengaruhi tekstur klepon, khususnya kelembutan dan kekenyalannya. Selain itu, kelembapan dan suhu selama proses memasak juga penting untuk memastikan gelatinisasi yang optimal.
Proses Pembuatan Klepon Tradisional
Proses pembuatan klepon secara tradisional dimulai dengan mencampurkan tepung beras ketan dan garam secara merata, kemudian menambahkan air sedikit demi sedikit bersama pasta pandan hingga adonan yang kalis. Kemudian, adonan dibentuk bulat dan diisi gula merah, lalu direbus dalam air mendidih yang dicampur daun pandan.
Selama perebusan, terjadilah proses gelatinisasi; granula pati menyerap air dan membengkak akibat suhu panas sehingga menghasilkan tekstur kenyal khas pada lapisan luar klepon. Setelah itu, adonan yang sudah matang digulung dalam parutan kelapa yang telah dikukus bersama garam untuk selanjutnya siap untuk disantap.
Pentingnya Pati dalam Pengolahan Pangan Tradisional
Pati juga menjadi bahan utama dalam berbagai makanan tradisional lain, seperti onde-onde, lemper, atau nagasari. Fungsi pati sebagai bahan pengikat, pengental, dan pencipta tekstur kenyal menjadikannya sangat penting dalam menjaga ciri khas makanan tradisional Indonesia.
Selain memiliki nilai kuliner, penggunaan pati dalam pangan tradisional juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang kuat.
Kesimpulan
Jadi, sekarang Kawan GNFI tahu bahwa proses gelatinisasi pati sebenarnya menjadi kunci dari tekstur kenyal dan unik yang membuat klepon menjadi camilan yang senantiasa digemari. Selain rasanya yang manis, cara pati bekerja membuat klepon memiliki karakter tersendiri yang tidak mudah ditemukan di makanan lain.
Dengan memahami proses ini, Kawan GNFI tidak hanya paham cara membuat klepon yang enak, tetapi juga ikut melestarikan kekayaan budaya dan tradisi Indonesia lewat setiap gigitan klepon yang kita nikmati.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
