13 sepeda motor untuk 5 kecamatan inovasi mansetus selamatkan nyawa ibu dan bayi di flores timur - News | Good News From Indonesia 2025

13 Sepeda Motor untuk 5 Kecamatan, Inovasi Mansetus Selamatkan Nyawa Ibu dan Bayi di Flores Timur

13 Sepeda Motor untuk 5 Kecamatan, Inovasi Mansetus Selamatkan Nyawa Ibu dan Bayi di Flores Timur
images info

Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal dengan panorama alamnya yang indah, tetapi di balik itu tersimpan kenyataan pahit: akses kesehatan yang terbatas. Jalan yang terjal, jarak tempuh antarwilayah yang jauh, serta minimnya sarana transportasi membuat pelayanan medis sering datang terlambat. Kondisi ini berdampak serius, terutama bagi ibu hamil dan bayi baru lahir yang membutuhkan pertolongan cepat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga 2022 Angka Kematian Ibu (AKI) di NTT mencapai 185 per 100.000 kelahiran hidup, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 118. Sementara Angka Kematian Bayi (AKB) di NTT juga masih tinggi, yakni 28 per 1.000 kelahiran hidup. Di balik angka tersebut, ada kisah tragis banyak keluarga yang kehilangan orang tercinta hanya karena pertolongan medis datang terlambat.

Dari Butiran Tepung ke Segelas Boba: Gelatinisasi Pati yang Mendunia

Dari Diskusi Menjadi Aksi Nyata

Kondisi inilah yang menggerakkan hati Mansetus, pria asal Lewoleba, Kabupaten Lembata. Awalnya, ia hanya mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bersama bidan desa, petugas kesehatan, dan penyuluh lapangan di Flores Timur. Namun dari forum itu, ia mendengar keluhan yang berulang: keterlambatan petugas kesehatan menjangkau pasien darurat menjadi penyebab utama tingginya angka kematian ibu dan bayi.

Berangkat dari keprihatinan itu, Mansetus menggagas solusi sederhana tetapi tepat sasaran: menyediakan sepeda motor bagi tenaga medis di pedalaman. Gagasan ini kemudian diwujudkan melalui Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS), lembaga yang ia dirikan untuk mendukung akses layanan kesehatan di pelosok NTT.

13 Sepeda Motor untuk Lima Kecamatan

Melalui program ini, YKS mengelola 13 unit sepeda motor yang kini dipakai oleh bidan desa dan paramedis di lima kecamatan di Flores Timur. Sepeda motor tersebut bukan sekadar kendaraan, tetapi “ambulans kecil” yang mampu menembus jalan sempit, berbatu, bahkan berlumpur saat musim hujan.

“Tujuannya sederhana, agar para bidan siap beraksi dalam kondisi darurat. Senyum warga adalah kebahagiaan kami,” ujar Mansetus.

Kini, ketika ada ibu yang hendak melahirkan atau bayi yang membutuhkan pertolongan cepat, bidan desa bisa segera meluncur tanpa harus menunggu kendaraan roda empat yang sulit menjangkau pelosok. Dalam banyak kasus, motor ini menjadi pembeda antara hidup dan mati.

Jejak Nyata Desa Berbasis Eduwisata: Program Kampung Berseri Astra Desa Kendalbulur, Kabupaten Tulungagung

Transportasi Darurat untuk Nyawa

Mansetus tak berhenti di situ. Ia menyadari bahwa menyediakan motor saja tidak cukup. Kendaraan harus selalu dalam kondisi prima, mengingat perjalanan bisa menempuh jarak hingga 2.000 kilometer per bulan. Karena itu, ia menggagas Program Manajemen Sarana Transportasi.

Program ini memastikan setiap motor mendapatkan perawatan berkala, bahkan YKS mendirikan bengkel khusus sebagai pusat perbaikan. Dengan begitu, bidan desa tidak perlu khawatir kendaraan rusak di tengah perjalanan. Semua diatur secara sistematis, mulai dari pencatatan jarak tempuh, jadwal servis, hingga penyediaan suku cadang.

Harapan Baru bagi Warga Pedalaman

Dampaknya mulai terasa. Kini, petugas kesehatan bisa hadir lebih cepat saat terjadi persalinan darurat, bayi sakit, atau kasus gawat darurat lainnya. Warga pun merasa lebih tenang karena tahu ada sarana transportasi yang siap membantu kapan saja.

Bagi sebagian orang di kota besar, sepeda motor mungkin hal biasa. Namun di pedalaman NTT, motor bisa berarti perbedaan antara kehilangan dan keselamatan. “Sebelum ada motor, kami sering terlambat menolong pasien. Sekarang, jarak bukan lagi hambatan,” tutur seorang bidan desa di Kecamatan Titehena.

Perjuangan yang Menginspirasi

Kisah Mansetus adalah bukti bahwa kepedulian sederhana bisa menghadirkan perubahan besar. Ia tidak membangun rumah sakit megah, tidak pula membeli ambulans mahal, tetapi dengan 13 unit sepeda motor ia berhasil mengurangi risiko kematian ibu dan bayi di Flores Timur.

Inovasi ini menunjukkan bahwa solusi untuk masalah besar tidak selalu harus kompleks. Justru dengan memahami kebutuhan nyata di lapangan, gagasan sederhana bisa menjadi penyelamat banyak nyawa.

Ubi Cilembu: Sumber Karbohidrat yang Populer hingga Sekarang

Kini, YKS berkomitmen untuk memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak kecamatan di NTT. Mansetus juga berharap ada dukungan dari pemerintah daerah maupun pihak swasta agar lebih banyak tenaga kesehatan di pedalaman bisa terbantu.

“Kalau kita menunggu solusi besar, mungkin warga sudah keburu kehilangan nyawa. Yang bisa kita lakukan adalah bertindak dengan apa yang ada. Dan sepeda motor ini adalah jawaban kecil untuk masalah besar,” ujarnya.

Perjuangan Mansetus dan YKS di Flores Timur mengingatkan kita bahwa akses kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara, di kota maupun di pelosok. Kisah ini juga menjadi inspirasi bahwa setiap individu bisa berkontribusi, sekecil apa pun langkahnya, untuk menyelamatkan nyawa.

Di jalan-jalan terjal NTT, deru mesin motor kini membawa harapan: bahwa setiap ibu dan bayi punya kesempatan lebih besar untuk selamat dan sehat.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YH
FA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.