Tahukah kalian bahwa di dalam kompleks Candi Prambanan terdapat tiga bangunan utama yang dikenal dengan sebutan Candi Trimurti? Kompleks percandian Hindu terbesar di Indonesia ini dibangun untuk menghormati tiga dewa agung dalam kepercayaan Hindu, yaitu Dewa Brahma yang diyakini sebagai pencipta alam semesta, Dewa Wisnu yang berperan menjaga dan memelihara kehidupan, serta Dewa Siwa yang melambangkan pemusnah sekaligus pemberi jalan bagi terciptanya siklus baru kehidupan.
Lalu, apa saja nama dari ketiga candi tersebut dan apa makna di baliknya? Mari kita bahas lebih detail agar semakin mengenal keagungan Candi Prambanan.
Candi Siwa
Di kompleks Candi Prambanan, bangunan paling megah adalah Candi Siwa yang berdiri tepat di bagian tengah. Mengutip dari laman bob.kemenparekraf.go.id pada Rabu (17/9/2025), candi ini memiliki lima bilik, yakni di sisi timur, selatan, barat, utara, serta satu ruang utama di bagian tengah.
Ruang utama terhubung langsung dengan bilik timur dan menyimpan arca Siwa Mahadewa yang menjulang setinggi kurang lebih tiga meter. Sementara itu, di bilik utara terdapat arca Durga Mahisasuramardini, yang dalam kepercayaan Hindu dikenal sebagai pendamping Dewa Siwa. Menurut cerita rakyat Jawa, arca Durga tersebut diyakini sebagai sosok Roro Jonggrang yang melegenda.
Candi Wisnu
Candi Wisnu terletak di sisi utara Candi Siwa dalam kompleks Prambanan. Sebagai bagian dari candi Trimurti, bangunan ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu yang dalam ajaran Hindu berperan sebagai pemelihara alam semesta.
Fungsi pemeliharaan ini melambangkan keseimbangan dan keberlangsungan hidup di dunia. Di dalam ruang utamanya, berdiri arca Wisnu setinggi sekitar 3 meter yang menjadi pusat pemujaan sekaligus simbol kekuatan dan perannya menjaga keteraturan jagad raya.
Melansir Kemendikbud.go.id, arsitektur Candi Wisnu memiliki kemiripan dengan Candi Brahma. Candi ini hanya memiliki satu pintu masuk di sisi timur yang mengarah ke sebuah ruang tunggal, tempat arca Wisnu ditempatkan.
Candi Brahma
Candi Brahma terletak di sisi selatan Candi Siwa. Dalam ajaran Hindu, Brahma berperan sebagai pencipta alam semesta, sehingga candi ini melambangkan awal mula terciptanya kehidupan.
Di ruang utama candi, terdapat arca Brahma yang menjadi pusat pemujaan sekaligus simbol kekuatan dan kebijaksanaannya sebagai dewa pencipta. Struktur Candi Brahma menyerupai Candi Siwa, meskipun ukurannya lebih mungil. Candi ini memiliki satu pintu masuk di bagian timur yang langsung menuju ke sebuah ruang tunggal berisi arca Brahma.
Kompleks Candi Prambanan berlokasi di Dusun Karangasem, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunannya diperkirakan berlangsung pada abad ke-9, pada masa kerajaan Mataram Kuno. Bangunan ini menampilkan arsitektur menjulang dengan relief serta ukiran yang detail dan menawan, menjadikannya salah satu mahakarya arsitektur klasik yang memesona hingga kini. Secara keseluruhan, kompleks Prambanan terdiri dari sekitar 240 bangunan candi, baik besar maupun kecil. Namun, tidak semua candi tersebut masih utuh, hanya 18 yang berhasil direkonstruksi, sementara sisanya masih berupa puing-puing batu yang berserakan di sekitar area situs.
Keistimewaan Prambanan juga diakui dunia internasional. Pada 13 Desember 1991, UNESCO menetapkannya sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia dengan nama Prambanan Temple Compounds. Pengakuan ini mencakup Candi Prambanan itu sendiri beserta gugusan candi lain seperti Candi Sewu, Candi Lumbung, Candi Bubrah, hingga Candi Asu, dengan nomor registrasi C.642.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
