Siapa sangka, sebuah obrolan sederhana di warung bakso bisa menjadi titik awal lahirnya gerakan nasional? Itulah kisah Hana Maulida, sosok inspiratif asal Serang, Banten, yang mendirikan Gerakan Kakak Aman, komunitas yang fokus pada edukasi pencegahan kekerasan seksual anak.
Berawal dari keresahan melihat maraknya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak, Hana dan dua rekannya memutuskan untuk tidak hanya diam. Mereka membuat poster sederhana, menyusun cerita dongeng, lalu langsung turun ke lapangan. Dari langkah kecil itu, lahirlah gerakan yang kini telah menjangkau lebih dari 4000 anak serta 250 guru dan orang tua di 17 daerah Indonesia.
Pendidikan Seksual yang Mudah, Murah, dan Menyenangkan
Hana percaya bahwa pendidikan seksual tidak harus rumit. Bersama timnya, ia menyusun modul sederhana yang bisa digunakan siapa saja. Ada dua modul utama yang dikembangkan, yaitu Pendidikan Seksual Umum untuk anak-anak dalam jumlah besar dengan fokus pada pemahaman tubuh pribadi serta keberanian berkata tidak, lari, dan melapor, serta Pendidikan Seksual Komprehensif yang ditujukan bagi anak usia pra-remaja melalui diskusi lebih mendalam dalam kelompok kecil.
Metode penyampaian Kakak Aman terbilang unik. Alih-alih ceramah yang kaku, Hana dan tim menggunakan dongeng, worksheet interaktif, lagu, gerakan, hingga permainan edukatif untuk menarik perhatian anak. Mereka juga menyiapkan Body Safety Kit berisi boneka untuk mendongeng, poster interaktif, serta lembar izin kegiatan yang mengajarkan pentingnya menghargai diri sendiri maupun orang lain.
Seluruh kegiatan Kakak Aman dijalankan dengan prinsip 3M yaitu Mudah, Murah, Menyenangkan. Konsep ini membuat program edukasi tetap inklusif, bisa diakses berbagai kalangan, serta relevan dengan kebutuhan anak-anak di berbagai daerah.
Baca Juga: Langkah Nyata Ayu Fauziyyah Bersama Pojokgizi dalam Menebar Pengetahuan Gizi
Pendidikan Seksual Ramah Anak Antarkan Hana Maulida Raih Berbagai Penghargaan Bergengsi
Kerja keras Hana dan tim Kakak Aman perlahan menuai hasil. Upaya mereka dalam menghadirkan pendidikan seksual yang sederhana dan menyenangkan tidak hanya mendapat respons positif dari masyarakat, tetapi juga pengakuan dari berbagai pihak. Pada 2023, Kakak Aman berhasil terpilih sebagai salah satu proyek YSEALI (Young Southeast Asia Leadership Initiative) yang didukung oleh US Embassy.
Dari ratusan pendaftar se-ASEAN, Kakak Aman lolos seleksi dan berkesempatan mempresentasikan gagasannya di Bangkok, Thailand. Momen ini semakin menguatkan keyakinan Hana bahwa isu perlindungan anak adalah persoalan bersama di seluruh Asia Tenggara, bukan hanya Indonesia.
Puncak pencapaian datang pada 2024. Hana dinobatkan sebagai Juara Utama Bidang Pendidikan dalam SATU Indonesia Awards yang digelar Astra. Ajang bergengsi yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade ini menyeleksi ribuan inovator muda dari berbagai daerah di Indonesia. Dari lebih dari 18 ribu aplikasi yang masuk, Kakak Aman berhasil menjadi yang terbaik.
Penghargaan ini membuka banyak peluang. Kakak Aman kini berkolaborasi dengan kementerian, universitas, komunitas lokal, hingga perusahaan swasta. Bahkan, mereka tengah mengembangkan pendidikan seksual berbasis kearifan budaya di NTT bersama Universitas Indonesia.
Pengakuan demi pengakuan ini tidak hanya menambah kredibilitas Kakak Aman, tetapi juga memperluas jangkauan gerakan mereka. Dari gerakan kecil yang berawal di warung bakso, kini Kakak Aman menjelma menjadi inspirasi nasional bahkan regional.
Mimpi Besar untuk Anak Indonesia
Hana sadar, perjuangan ini masih panjang. Ia bermimpi suatu hari pendidikan seksual bisa menjadi bagian dari kurikulum nasional, khususnya di TK dan SD. Ia juga ingin menerbitkan buku cerita anak, mendirikan sekolah ramah anak, bahkan daycare yang benar-benar aman.
“Anak adalah sumber daya paling berharga bagi masa depan. Tapi bagaimana mereka bisa tumbuh optimal kalau hidup dengan trauma dan ketakutan akibat kekerasan seksual?” kata Hana dalam webinarnya, Jum'at (12/9/2025).
Cerita Hana adalah bukti nyata bagaimana kepedulian kecil bisa menjelma menjadi gerakan besar yang menyentuh ribuan hati. SATU Indonesia Awards bukan hanya panggung apresiasi, tapi juga jembatan bagi anak muda untuk menghadirkan solusi nyata bagi bangsa.
Dari warung bakso di Serang, kini Kakak Aman sudah melangkah jauh, menyuarakan bahwa anak Indonesia harus terlindungi, karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
#kabarbaiksatuindonesia
Baca Juga: Ratna Indah Kurniawati: Pejuang Asa Para Penderita Kusta
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News