Batu Gantung merupakan salah satu destinasi yang ada di daerah Parapat, Sumatera Utara. Konon ada sebuah cerita rakyat dari Sumatera Utara yang menceritakan kisah asal usul Batu Gantung tersebut.
Bagaimana kisah lengkap dari cerita rakyat Sumatera Utara ini?
Kisah Batu Gantung, Cerita Rakyat dari Sumatera Utara
Dilansir dari buku Astri Damayanti yang berjudul Kumpulan Legenda Nusantara Favorit, pada zaman dahulu di daerah Parapat, Sumatera Utara tinggallah sebuah keluarga yang memiliki seorang anak gadis. Ketika memasuki usia dewasa, kedua orang tua gadis ini berniat untuk menjodohkannya.
Anak gadis tersebut dijodohkan dengan seorang pemuda yang masih kerabat keluarga mereka. Namun anak gadis ini sebenarnya tidak setuju dengan perjodohan tersebut.
Dirinya sebenarnya tidak mencintai pemuda itu. Akan tetapi dia juga tidak tega menolak perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tuanya.
Jika dia menolak perjodohan itu, maka keluarga mereka akan mendapatkan malu. Oleh sebab itu, dia hanya bisa bersedih dan menerima kenyataan itu.
Hari-hari yang dia lalui berubah setelah mendapatkan kabar perjodohan ini. Meskipun dia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, gadis ini tetap tidak bisa memendam rasa sedih yang ada di dalam hatinya.
Akibatnya hari-hari yang dia lalui dihabiskan dengan rasa sedih. Tidak hanya itu, dia juga sering duduk merenung di pinggiran Danau Toba sambil memikirkan nasib yang akan dialaminya.
Pada suatu hari selepas bekerja, gadis ini tidak langsung kembali ke rumah. Seperti biasa, dia memutuskan untuk pergi ke pinggiran Danau Toba bersama anjing kesayangannya, Si Gipul.
Tanpa sadar, dia menghabiskan waktu yang cukup lama untuk merenung di sana. Hari sudah makin petang hingga cahaya matahari mulai meredup dan tidak menyinari lagi.
Ketika hari mulai gelap, barulah gadis itu sadar bahwa dia sudah bermenung di sana cukup lama. Akhirnya dia beranjak pulang agar kedua orang tuanya tidak khawatir untuk mencarinya nanti.
Dalam perjalanan pulang, gadis ini masih saja melangkah sambil memikirkan nasibnya. Tanpa sadar dia terperosok ke dalam lubang yang sempit dan tidak bisa keluar dari sana.
Gadis ini kemudian terperangkap di dalam lubang itu. Si Gipul yang melihat majikannya terjatuh terus menggonggong.
Mendengar gonggongan anjing tersebut, warga desa yang penasaran kemudian menuju ke sumber suara. Masyarakat dusun mulai menuju ke lubang itu sambil membawa obor untuk menerangi jalan.
Sementara itu, si gadis yang berada di dalam lubang tidak merasa takut sama sekali. Bahkan dia merasa bahwa ini adalah jalan keluar dari permasalahannya selama ini.
Gadis berpikir jika hidupnya berakhir di dalam lubang itu, maka dia tentu bisa terbebas dari perjodohan yang sudah direncanakan sebelumnya. Tidak hanya itu, dia juga tidak akan membuat keluarganya menanggung malu karena perjodohan itu tidak jadi terlaksana.
Seketika gadis itu langsung berteriak dan meminta dinding lubang tersebut terus merapat. "Dinding tanah, merapat, merapat, merapatlah," ucap gadis tersebut.
Suara teriakan gadis ini kemudian terdengar oleh masyarakat desa. Mereka menduga bahwa gadis tersebut meminta tolong untuk dikeluarkan dari sana.
Sesampainya di sana, masyarakat desa kemudian berkata bahwa mereka tidak bisa langsung menolong gadis itu. Ukuran lubang yang terlalu kecil membuat orang yang hendak membantu tidak bisa memasukinya.
Akhirnya masyarakat berkata bahwa mereka akan mengambil tali terlebih dahulu. Di sisi lain, si gadis tetap berteriak dan meminta dinding lubang tersebut untuk merapat.
Tidak lama kemudian, terdengar suara bergemuruh di sana. Tanah di sekitar tempat tersebut kemudian terguncang.
Lama kelamaan, lubang tersebut mulai merapat dan menutup seperti permintaan sang gadis. Ketika getaran tersebut berhenti, lubang tempat gadis ini terjebak benar-benar tertutup dan tidak terlihat lagi bekasnya.
Peristiwa ini membuat masyarakat heran. Banyak warga lain yang datang ke sana untuk memastikan peristiwa itu.
Beberapa tahun kemudian, sebuah gempa besar terjadi di sekitar Danau Toba. Tebing-tebing batu yang ada di sekitar danau berjatuhan.
Tebing tempat lubang yang menjebak anak gadis ini dulunya juga ikut runtuh. Dari bekas reruntuhan tersebut, terlihat sebuah batu menggantung yang mirip seperti manusia.
Konon batu ini merupakan sosok gadis yang dulunya tertimbun dan membatu. Begitulah kisah asal usul Batu Gantung yang ada di Danau Toba dan menjadi salah satu cerita rakyat dari Sumatera Utara.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News