etnomedisin masyarakat dayak golik sebuah penemuan dari perbatasan indonesia malaysia - News | Good News From Indonesia 2025

Etnomedisin Masyarakat Dayak Golik, Sebuah Penemuan dari Perbatasan Indonesia-Malaysia

Etnomedisin Masyarakat Dayak Golik, Sebuah Penemuan dari Perbatasan Indonesia-Malaysia
images info

Kawan, sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa Indonesia menempati peringkat kedua di dunia untuk kekayaan keanekaragaman hayatinya. Kekayaan ini mencakup keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang tersebar dari ujung barat hingga timur Nusantara. Lebih dari 25.000 spesies tumbuhan tercatat, mulai dari tanaman hias hingga yang tanaman berkhasiat obat.

Etnomedisin jadi bukti betapa kaya warisan budaya Nusantara. Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang mempelajari persepsi dan konsepsi masyarakat lokal dalam memahami kesehatan.

Salah satu kekayaan itu, termasuk etnomedisin hadir dari masyarakat Dayak Golik di perbatasan Indonesia-Malaysia, Kalimantan Barat. Pengetahuan masyarakat lokal berhasil dieksplorasi oleh Dwi Wahyuni, Peneliti Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas BRIN.

Bukan Medis, Masuk Angin Justru Jadi Bagian dari Budaya Masyarakat Indonesia

Kekayaan Pengetahuan Lokal Dayak Golik dalam Etnomedisin

Masyarakat Dayak Golik yang tinggal di Kecamatan Beduai, Entikong, dan Sekayam, Kabupaten Sanggau, hidup dalam kondisi geografis yang menantang. Akses menuju pusat pelayanan kesehatan cukup jauh sehingga mereka mengandalkan alam sekitar sebagai apotek hidup pertama.

Hasil riset Dwi Wahyuni mengungkapkan, terkumpul data 82 tanaman obat dan 38 tanaman rempah yang khusus digunakan untuk perawatan reproduksi dan kesehatan wanita di sana.

“Tanaman seperti jahe, kencur, lengkuas, sirih, kemiri, kunyit, dan berbagai jenis dedaunan lokal digunakan dalam berbagai bentuk ramuan, baik untuk diminum, dilulurkan, ataupun sebagai campuran air mandi,” jelas Dwi.

Pakar Universitas Indonesia Serukan Praktik Medis Ramah Lingkungan, Bagaimana Caranya?

Beberapa resep etnomedisis pun diwariskan, contohnya obat untuk pemulihan pasca persalinan, mengatasi keputihan, memperlancar haid, juga sebagai kontrasepsi alami, serta pengobatan terhadap penyakit reproduksi lainnya.

Hal menarik yang menjadi pembeda etnomedisin ini dengan pengobatan herbal biasa adalah keberadaan unsur spiritual yang melekat di dalamnya. Proses pengobatan etnomedisin tidak hanya melibatkan ramuan fisik, tetapi juga disertai doa-doa dan mantra yang diucapkan dalam bahasa Dayak.

Keberadaan mantra berbahasa Dayak dalam etnomedisin Dayak Golik ini menunjukkan bahwa warisan pengetahuan erat kaitannya dengan kepercayaan spiritual dan budaya lokal.

Kabar Baik, Indonesia Segera Punya Drone Medis untuk Kirim Logistik ke Daerah Bencana

Peran Bahasa, Budaya, dan Sistem Pewarisan Pengetahuan

Bahasa bukan hanya alat komunikasi. Dalam konteks etnomedisin Dayak Golik, bahasa daerah adalah medium transmisi pengetahuan. Setiap leksikon atau kosakata untuk menyebut nama tanaman dan ramuan dianggap sakral. Hilangnya satu kata dapat berarti hilangnya pengetahuan.

Sistem pewarisannya pun sangat unik dan tertutup. Pengetahuan ini tidak diwariskan secara sembarangan ataupun melalui pendidikan formal. Pengetahuan diturunkan secara lisan dari satu generasi ke generasi dalam lingkungan keluarga atau komunitas tertentu.

Tempuyung, Tanaman Herbal yang Berkhasiat untuk Ginjal hingga Antioksidan

“Ada sistem pewarisan yang sangat tertutup. Pengetahuan ini dianggap sakral dan tidak bisa sembarangan diajarkan kepada orang lain,” ujar Dwi.

Yang lebih menarik, Dwi mencatat bahwa ada cara pewarisan yang unik, yaitu melalui mimpi atau ilham. Hal ini berarti hanya orang-orang tertentu yang dianggap terpilih saja yang dapat mewarisi dan mempraktikkan pengetahuan sakral ini.

Ketertutupan sistem ini, di satu sisi, menjaga kemurnian dan kesakralan pengetahuan, tetapi di sisi lain, menjadikannya sangat rentan mengalami kepunahan.

Mengenal Sarang Semut, Tanaman Herbal yang Dikenal sebagai Alternatif Antibakteri

Upaya Pelestarian Etnomedisin Dayak Golik

“Generasi muda semakin sedikit yang tertarik mempelajari pengobatan tradisional. Jika tidak segera didokumentasikan, pengetahuan ini bisa hilang ditelan zaman,” ungkap Dwi.

Menyadari sistem pewarisan pengetahuan yang tertutup dan bersifat rentan, Dwi turut serta terlibat dalam penelitian dan dokumentasi ilmiah.

Ia meneliti dari aspek kebahasaan untuk melakukan dokumentasi leksikon etnomedisin. Leksikon ini secara sederhana ibarat kosakata, contohnya leksikon nama-nama tumbuhan lokal.

Keladi Tikus, Tanaman Hias yang "Disulap" Binus University Jadi Obat Kanker

Nah, untuk melengkapi penelitian Dwi, pendekatan lintas disiplin yang melibatkan ilmu kesehatan, farmasi, botani, dan antropologi dibutuhkan. Penelitian botani dapat mengidentifikasi kandungan aktif tanaman, farmasi dapat mengembangkan bentuk sediaan modern, sementara antropologi dan linguistik memastikan konteks budaya dan bahasanya tetap utuh.

Dokumentasi yang baik memungkinkan pengetahuan tradisional ini untuk divalidasi secara ilmiah sehingga dapat menjadi pelengkap bagi dunia medis dan diakui sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.

Spesies Baru Tanaman Begonia Ditemukan di Pulau Kalimantan, Ini Keunikannya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.