“PBB mengatakan bahwa MBG adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan oleh sebuah bangsa,” ungkap Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto, dalam Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (15/8).
The World Food Programme (WFP) atau Program Pangan Dunia memang telah mendukung program yang bertujuan memberikan kemudahan akses makanan bagi anak sekolah.
Sebab, menurut WFP, jutaan anak di dunia pergi ke sekolah dalam kondisi perut kosong. Kelaparan ini akan memengaruhi konsentrasi dan kemampuan mereka, sehingga proses belajar kurang maksimal.
Saat Prabowo Bicara Efisiensi, Rp300 Triliun APBN Berhasil Diselamatkan
Oleh karena itu, WFP mendukung pelaksanaan program makanan sekolah yang dinilai mampu mengatasi tantangan tersebut. Program ini merupakan terobosan multisektoral yang meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan gizi anak-anak.
Mendapat dukungan dari PBB, Indonesia lantas mengikuti langkah negara-negara lain untuk menerapkan program makan siang gratis (MBG). Sejak 6 Januari 2025, program ini secara tertahap diterapkan di beberapa sekolah.
Prabowo menilai, program yang jadi unggulan pemerintah ini mulai menunjukkan keberhasilan.
“Walau baru berjalan 8 bulan, hasil dari Makan Bergizi Gratis mulai terasa. Angka kehadiran anak di sekolah meningkat, prestasi anak-anak di sekolah meningkat,” katanya
Dari MBG menuju Prevalensi Stunting 14,7% Tahun 2029
Makan Siang Gratis, Manfaat untuk Semua
Makan siang gratis tidak hanya dirasakan bagi anak sekolah dari usia PAUD hingga SMA. Program ini juga menyasar para ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Berjalan lebih dari setengah tahun, MBG diklaim telah menyasar 20 juta penerima manfaat.
“Pagi ini saya mendapat laporan dari Badan Gizi Nasional sudah 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui sudah menerima makan bergizi gratis setiap hari,” kata Prabowo.
Tak Cuma Sekadar Program: 5 Tahap Analisis Pangan ini Disarankan untuk MBG di Sekolah
Tidak hanya penerima, MBG juga melibatkan berbagai pihak untuk menyediakan berbagai makanan bergizi, termasuk pelaku UMKM. Sebab, untuk menyediakan jutaan makan siang di seluruh Indonesia, pemerintah membutuhkan dukungan dan tenaga dari masyarakat.
Artinya, pemerintah juga menyediakan lapangan kerja untuk penyediaan makanan yang sehat nan bergizi. Prabowo mengeklaim, MBG menciptakan 290 ribu lapangan kerja yang melibatkan satu juta petani, nelayan, peternak, serta pelaku UMKM.
“Per hari ini sudah ada 5.800 SPPG di 38 provinsi. MBG telah menciptakan 290 ribu lapangan kerja baru di dapur-dapur dan melibatkan satu juta petani, nelayan, peternak dan UMKM. MBG mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa,” jelasnya.
Program MBG Bisa Buka Lapangan Kerja dan Dorong UMKM, Seberapa Besar Potensinya?
Bukan Sekadar Program Sosial, MBG Adalah Rencana Strategis Masa Depan Anak Indonesia
Bukan sekadar program sosial, MBG yang diunggulkan pemerintah merupakan sebuah pondasi strategis untuk mencetak masa depan anak Indonesia yang cerdas, sehat, dan produktif.
Prabowo menyebut, peningkatan angka kehadiran siswa di sekolah dan perbaikan prestasi belajar menjadi indikator awal keberhasilan program. Sebab, keduanya saling berkesinambungan. Siswa dengan pencapaian lebih tinggi, memiliki tingkat ketidakhadiran yang cenderung lebih sedikit.
Prabowo pun menegaskan bahwa capaian Indonesia sudah melampaui kecepatan banyak negara lain.
“Brazil butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta makan bergizi gratis setiap hari. Kita kadang-kadang harus mengakui bahwa bangsa kita punya kemampuan. Bangsa kita bila ada kehendak banyak yang bisa kita kerjakan bersama,” ujarnya.
IPB University Luncurkan Center of Excellence (CoE) untuk Menyukseskan Program MBG
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News