Center of Excellence IPB University menjadi kajian riset untuk menyukseskan program MBG.
Pusat Unggulan Nasional atau Center of Excellence merupakan suatu gagasan IPB University sebagai pusat riset, memberikan rekomendasi,dan penciptaan model pengembangan MBG.
CoE ini memiliki luas area kurang lebih 9000 meter persegi, yang dilengkapi dengan fasilitas memasak yang mampu memasak hingga 6000 porsi makanan per hari.
Tersedia juga koridor observasi dan ruang pelatihan. Keberadaan CoE yang baru dilaksanakan peletakan batu pertama di ATP (Agribusiness Technology Park) ini lantas menjadi kontribusi nyata IPB University dalam mendorong inovasi pangan sehat dan mendukung kesuksesan MBG.
Baca juga: IPB University Akan Jadi Center of Excellence Program Makan Bergizi Gratis
Aksi Kolaborasi untuk Kesuksesan MBG
Pendirian CoE IPB University merupakan hasil dari kolaborasi erat antara berbagai pemangku kepentingan, baik dari sektor akademisi, pemerintah, maupun organisasi internasional. Program ini melibatkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Badan Gizi Nasional (BGN), dan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF).
Tak hanya itu, IPB University juga akan menggandeng berbagai mitra strategis, termasuk perguruan tinggi dalam dan luar negeri, organisasi non-pemerintah (NGO) nasional maupun internasional, serta sektor swasta.
Dengan keterlibatan banyak pihak, CoE diharapkan dapat memainkan peran penting dalam pengembangan kapasitas, penyusunan pedoman teknis, sistem sertifikasi, serta pelaksanaan proyek percontohan yang akan menjadi model keberlanjutan bagi MBG.
UMKM dan Sektor Pertanian Dukung Program MBG
Program MBG tidak hanya bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi, tetapi juga berpotensi memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor pertanian.
Melalui perspektif pemberdayaan ekonomi, MBG merupakan peluang besar bagi sektor UMKM. Hal ini sejalan dengan penjelasan Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Nasional BGN, Dr. Nurjaeni, bahwa dapur sentral di seluruh desa dan kelurahan akan dikelola oleh koperasi, BUMDes, dan UMKM. Mitra usaha seperti petani dan pedagang, juga berpotensi terlibat dalam penyediaan bahan pangan.
Baca juga: Efektivitas Program Makan Siang Gratis, Mengubah Dunia lewat Sepiring Makanan Bergizi
Model ini memungkinkan petani dan pedagang lokal untuk berperan aktif dalam penyediaan bahan pangan berkualitas, sehingga menciptakan ekosistem pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Berdasarkan kondisi tersebut, guna mendukung keberlanjutan program MBG, Kementerian UMKM telah menyiapkan tiga skema utama, yaitu:
Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Produksi UMKM
UMKM yang berpartisipasi akan mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta menerapkan standar kualitas yang lebih baik. Dengan demikian, UMKM mampu memenuhi kebutuhan MBG dalam skala besar secara efektif.
Skema Pembiayaan untuk Keberlanjutan Program
UMKM yang terlibat akan mendapatkan dukungan pembiayaan, sehingga untuk memastikan realisasi anggaran yang efisien, setiap UMKM peserta harus memperoleh surat penunjukan resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara program MBG.
Pembangunan Ekosistem Usaha Berkelanjutan
Program MBG tidak hanya berfokus pada distribusi makanan bergizi, tetapi juga membangun ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui keterlibatan aktif dari pelaku UMKM dan petani lokal, diharapkan terbentuk rantai pasok yang lebih kuat dan stabil untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Baca juga: Plataran Indonesia Ikut Galakkan Aksi Serupa Makan Bergizi Gratis, Pakai Dana Sendiri!
Program MBG yang didukung oleh berbagai pihak ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan terus berkembangnya inovasi di bidang pangan dan gizi, generasi mendatang dapat menikmati manfaat dari sistem pangan yang lebih sehat, berkelanjutan, dan mudah diakses oleh semua kalangan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
