dari mbg menuju prevalensi stunting 14 7 tahun 2029 - News | Good News From Indonesia 2025

Dari MBG menuju Prevalensi Stunting 14,7% Tahun 2029

Dari MBG menuju Prevalensi Stunting 14,7% Tahun 2029
images info

Stunting menjadi sorotan pemerintah terhadap permasalahan gizi dan kesehatan anak hingga kini.

"Stunting merupakan suatu keadaan di mana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata untuk usianya karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan," ungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam website resminya.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia pada tahun 2024, prevalensi stunting Indonesia pada tahun 2024 turun menjadi 19,8%. Angka ini cukup membahagiakan karena mencapai target yang ditetapkan untuk prevalensi stunting tahun 2024 yaitu 20,1%.

Sedangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pada tahun 2029 menargetkan angka stunting turun menjadi 14,7%. Sebesar 5,1% penurunan dalam 5 tahun ke depan.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu upaya penurunan angka prevalensi stunting dengan pemenuhan kebutuhan gizi secara optimal.

Dilansir dari website resmi MBG, Ikeu Tanziha selaku Dewan Pakar BGN mengatakan, "Permasalahan gizi anak sebenarnya dipengaruhi kebiasaan ibu sejak masa kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak konsepsi hingga anak berusia dua tahun, sangat menentukan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak."

Program MBG Bisa Buka Lapangan Kerja dan Dorong UMKM, Seberapa Besar Potensinya?

"Hal ini menjadi dasar strategi intervensi gizi yang dijalankan oleh pemerintah. Karena itu, program pemenuhan gizi tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sebagai kelompok prioritas," lanjutnya.

Presiden Prabowo pada saat menghadiri acara Gerakan Indonesia Menanam mengatakan bahwa MBG dimulai dari ibu hamil, yang mana dalam programnya rencana akan diantar ke rumah setiap harinya.

Update data Badan Gizi Nasional (BGN) pada 9 Agustus 2025, sebanyak 4.526 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi di Indonesia saat ini. Di mana di antaranya tidak hanya mengelola dan menyediakan menu makan gratis kepada peserta didik, tetapi juga menyasar ibu hamil dan menyusui.

Dilansir dari berita Kompas TV bahwa salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Rumah Aksi Inspirasi Ciracas Jakarta Timur yang tak hanya menyasar menyasar peserta didik, tetapi juga mengelola dan menyiapkan MBG untuk ibu hamil, menyusui dan balita.

Pada acara pendistribusian 45 porsi menu MBG di Posyandu Anyelir 1 Ciracas, Jakarta Timur, sebelum pelaksanaannya, program ini mendapatkan sambutan dari para tokoh dan juga edukasi mengenai asupan gizi yang diperlukan.

Sedangkan dilansir dari website resmi Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi Gizi Indonesia (AIPVOGI) bahwa program MBG mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) berdasarkan Permenkes No. 28 Tahun 2019.

Beberapa standar utama Acuan Kecukupan Gizi (AKG) pada ibu hamil dan balita hamil di antaranya:

  • Ibu Hamil: Tambahan energi 300 kkal pada trimester 2 dan 3. Protein 23-26 gram per makan.
  • Balita: Energi 300-450 kkal per makan. Protein 6-18 gram per makan.

Selain itu AIPVOGI memaparkan sasaran edukasi gizi ini pada ibu hamil, menyusui dan ibu balita: Ibu Hamil Pentingnya tablet tambah darah dan risiko anemia dan gizi kurang.

  • Ibu Menyusui: Pentingnya ASI eksklusif dan MPASI berbahan dasar lokal.
  • Ibu Balita: Pencegahan stunting dan wasting serta pentingnya protein hewani.

Besar harapan kita akan program MBG ini dapat membantu menurunkan angka stunting dan mencapai target prevalensi stunting 14,7% pada 2029 demi menyongsong generasi emas 2045.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ES
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.