zagy berian anak bangsa yang ditunjuk sekjen pbb sebagai penasihat di youth advisory group on climate change apa tugasnya - News | Good News From Indonesia 2025

Zagy Berian, Anak Bangsa yang Ditunjuk Sekjen PBB sebagai Penasihat di Youth Advisory Group on Climate Change: Apa Tugasnya?

Zagy Berian, Anak Bangsa yang Ditunjuk Sekjen PBB sebagai Penasihat di Youth Advisory Group on Climate Change: Apa Tugasnya?
images info

Zagy Berian resmi terpilih menjadi salah satu penasihat muda Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Youth Advisory Group on Climate Change. Ia menjadi orang Indonesia pertama dan satu-satunya dari Asia Tenggara yang mengemban amanah tersebut.

Zagy akan bertugas untuk memberikan ide-ide ‘khas’ anak muda kepada Sekjen PBB yang praktis dan berorientasi pada hasil kepada Sekjen PBB. Tak sendiri, Zagy akan bekerja sama dengan 13 anak muda lain dari seluruh dunia.

13 anak muda itu di antaranya, Angela Busheska (Makedonia Utara), Ashley Lashley (Barbados), Axel Eriksson (Swedia), Charitie Ropati (Amerika Serikat), Farzana Faruk Jhumu (Bangladesh), dan Jabri Ibrahim (Kenya).

Kemudian, ada juga Kantuta Diana Conde (Bolivia), Lena Goings (Amerika Serikat), Marcel Bodewig (Jerman), Okalani Mariner (Samoa), Sibusiso Mazomba (Afrika Selatan), Txai Surui (Brasil), dan Zuzanna Borowska (Polandia).

Siapa Zagy Berian?

Zagy Berian adalah perwakilan Indonesia dan ASEAN dalam Youth Advisory Group on Climate Change untuk membantu Sekjen PBB.
info gambar

Zagy adalah seorang sociopreneur asal Indonesia yang juga aktif di bidang lingkungan. Ia adalah pendiri Society of Renewable Energy (SRE).

Pemuda ini menjabat sebagai Regional Facilitator untuk Youth Climate Justice Fund di Asia Selatan. Kegiatan ini mendukung gerakan keadilan iklim berbasis pemuda di tingkat grassroot.

Luar biasanya, Zagy juga pernah berkontribusi di agenda G20 Energy Transition Working Group yang bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia juga terlibat dalam B20 Task Force on Energy, Sustainability, and Climate, serta menjabat sebagai Chief di Southeast Asia Youth Forum on Energy di bawah ASEAN.

Tak berhenti di sana, Zagy melakukan program edukasi dan kesadaran energi terbarukan di Pati, Jawa Tengah. Ia menggandeng petani lokal untuk mengintegrasikan solusi energi bersih dalam praktik pertanian berkelanjutan.

“Bagi saya, ini berarti mendorong aksi iklim yang luar biasa melalui kolaborasi, sambil memastikan setiap suara didengar dalam membentuk masa depan global yang lebih adil dan berkelanjutan,” kata Zagy.

Apa Itu Youth Advisory Group on Climate Change?

Youth Advisory Group on Climate Change atau Kelompok Penasihat Pemuda untuk Perubahan Iklim adalah sebuah kelompok yang dipilih dan dibentuk oleh Sekjen PBB untuk memberikan masukan yang praktis dan berorientasi pada hasil, serta membantu mempercepat tercapainya prioritas iklim.

Anggota kelompok ini diajukan oleh organisasi non-pemerintah (NGO) dan organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang pemuda dan iklim diseluruh dunia. Kemudian, Sekjen PBB akan memilih langsung anak muda yang dianggap layak melalui berbagai pertimbangan.

Melansir dari laman resmi PBB, anak muda yang dapat mendaftar di agenda tahunan ini adalah mereka yang berusia 15-29 tahun. Mereka juga wajib memiliki komitmen pada nilai-nilai PBB, serta mampu bekerja demi hak-hak pemuda dan keadilan iklim.

Anggota juga diprioritaskan merupakan anggota/pendiri/pemimpin gerakan, organisasi, atau program aksi iklim pemuda di tingkat global, regional, nasional, maupun lokal. Syarat-syarat lain, seperti mampu bekerja sama, memiliki kemampuan analisis dan komunikasi yang bai, hingga mampu bertugas secara independent tanpa membawa afiliasi organisasi atau negara asal juga masuk daftar.

Kawan, seluruh anggota terpilih pun berasal dari latar belakang dan negara yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan untuk mencerminkan keberagaman dari seluruh dunia yang sama-sama peduli dengan isu perubahan iklim.

Per 2025, Youth Advisory Group on Climate Change sudah memasuki angkatan ke-3. Angkatan pertama kelompok penasihat ini dibentuk pada 2020. Saat itu, terdapat tujuh anak muda dari tujuh negara berbeda yang membantu Sekjen PBB untuk memobiliasi aksi iklim yang bekerja hingga tahun 2022.

Kemudian, angkatan ke-2 dimulai pada Maret 2023. Terdapat tujuh pemuda dari tujuh negara yang kembali membantu Sekjen PBB untuk menyelesaikan isu iklim yang semakin kompleks.

Kawan, di angkatan ke-2 ini ada seorang anak muda asal Filipna, Josefa Tauli, yang menjadi perwakilan ASEAN pertama dalam Youth Advisory Group on Climate Change. Ia adalah aktivis lingkungan yang berasal dari suku adat Ibaloi-Kankanaey Igorot.

Di angkatan ke-3, jumlah anggota meningkat menjadi 14 orang. PBB menyatakan, penambahan ini dilakukan sebagai tanggapan atas tren global yang semakin mengkhawatirkan, yaitu semakin menyusutnya ruang publik yang membahayakan para aktivis muda dan menghambat keterlibatan mereka.

Dengan bertambahnya anggota, diharapkan akan lebih banyak ruang bagi suara anak muda untuk memberikan aksi nyata dalam mengontrol perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.