Perahu naga merupakan olahraga yang menghibur sekaligus sarat prestasi. Sudah asyik ditonton, mampu mengharumkan nama bangsa pula.
Olahraga perahu naga adalah perlombaan mendayung perahu panjang dan sempit yang ditempati oleh beberapa orang. Sesuai namanya, perahu yang digunakan biasa dibentuk menyerupai naga.
Awalnya, perahu naga digunakan sebagai bagian dari upacara tradisional oleh masyarakat Tionghoa. Di Indonesia, perahu naga diperkenalkan oleh komunitas Tionghoa yang menetap di berbagai daerah.
Seiring waktu, perahu naga terus eksis di Indonesia. Fungsinya pun berkembang menjadi tontonan menarik yang kerap tersaji di acara festival kebudayaan, juga olahraga yang kerap mewakili Indonesia di berbagai ajang internasional.
Sejarah Stadion Sidolig, Stadion di Bandung yang Menyimpan Banyak Cerita
Aneka Festival Perahu Naga di Indonesia
Festival yang menghadirkan perahu naga di Indonesia bukan hal asing. Saat festival kebudayaan Tionghoa digelar, di situ pula aksi mendayung perahu naga biasanya tersaji.
Perahu naga punya makna penting bagi Indonesia. Olahraga satu ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang mencerminkan akulturasi antara tradisi Tionghoa dan budaya lokal. Selain itu, perahu naga juga berfungsi sebagai daya tarik pariwisata bagi suatu daerah.
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mencatat bahwa tiga festival besar yang kerap menghadirkan perahu naga di antaranya ada di Cilacap, Tangerang, dan Batang. Acara-acara ini menarik perhatian ribuan peserta dan penonton, baik dari kalangan lokal maupun mancanegara.
Berbagai pihak pun bahu-membahu untuk memastikan festival berjalan sukses. Di Cilacap, dinas pariwisata setempat bekerja sama dengan Pengurus Cabang PODSI Cilacap mengadakan Festival Perahu Naga Cilacap untuk memperingati hari jadi kabupaten tersebut. Tujuannya, meningkatkan sektor pariwisata dan mengembangkan minat serta bakat olahraga dayung di Kabupaten Cilacap.
Saat Festival Perahu Naga Cilacap digelar, masyakarat bukan hanya dihibur dengan perlombaan perahu naga yang sengit, tetapi juga aneka pertunjukan budaya, pameran kuliner, dan berbagai atraksi wisata lainnya.
Sementara itu, di Tangerang, perayaan tahunan Festival Perahu Naga Peh Cun diselenggarakan oleh komunitas Tionghoa setempat. Acara ini tak hanya menampilkan lomba perahu naga, tetapi juga aksi saling bantu antarmasyarakat lewat berbagai kegiatan sosial seperti kegiatan donor darah. Tak ketinggalan pula suguhan pertunjukan seni budaya khas Tionghoa, termasuk barongsai.
Di Batang, ada Lomba Dayung Perahu Naga Batang di Desa Klidang Lor, Jawa Tengah, yang telah menjadi tradisi sejak tahun 1977. Seperti di daerah lainnya, di sana masyarakat terutama nelayan memanfaatkan ajang perahu naga sebagai momen untuk bersosialisasi dan menjalin keakraban satu sama lain.
Persik dan Persib, 2 Klub Indonesia yang Pernah Mengalahkan Tim asal Sydney
Atlet Perahu Naga Sumbang Lima Medali di The World Games Chengdu 2025
Bagi Indonesia, perahu naga adalah salah satu cabang olahraga pendulang prestasi. Beragam pencapaian apik pernah diraih para atlet perahu naga Indonesia.
Terbaru, Indonesia bikin gebrakan dalam ajang The World Games (TWG) Chengdu 2025 yang berlangsung di Xinglong Lake Hubin Arena, Chengdu, China. Tak tanggung-tanggung, tim perahu naga Indonesia berhasil menyumbang lima medali yang terdiri dari tiga emas dan dua perak.
Sebagaimana dilaporkan Antara, tim perahu naga yang diwakili oleh Irwan, Sutrisno, Dapit, Roby Kuswandi, Nur Meni, Dayumin, Riska Adriyani, Maryati, Wahyuni Reski, dan Hafiza Nadia, memborong medali dalam beberapa nomor berbeda. Tiga medali emas dipersembahkan dari nomor open 8-seater 2000m, open 8-seater 200m, dan 10-seater 500m. Kemenangan ini didapatkan dalam dua hari, yaitu pada Sabtu (9/8/2025) dan Minggu (10/8/2025).
Selain tiga emas, tim Merah Putih juga berhasil membawa pulang dua medali perak. Medali perak tersebut diperoleh dari nomor open 8-seater 500m dan 10-seater 2000m pursuit race. Dengan pencapaian lima medali dari tim perahu naga, total sementara perolehan medali Indonesia adalah enam, yang mencakup satu perak dari atlet wushu Seraf Naro Siregar pada nomor men's changquan-daoshu-gunshu.
Mohammad Zaki Ubaidillah, Sang Wonderkid Bulutangkis Indonesia yang Tengah Melejit
